Ratu Malam yang Beraroma Wangi

Sudah sejak lama penasaran dengan bunga wijayakusuma, yang katanya mekar hanya beberapa saaat saja, itupun ditengah malam. Bunga yang memiliki nama latin Epiphyllum oxypetalum ini konon datang dibawa oleh para pedagang dari negeri Cina yang mendatangi nusantara.
Mungkin, karena mekar hanya di malam hari, bunga ini ada yang menyebutnya bunga misterius, bahkan karena itu pula bunga ini melahirkan berbagai macam mitos.
Dahulu benar-benar tidak percaya, masa sih ada bunga kok mekar hanya sekian menit atau bahkan ada yang bilang hanya sekian detik, uuups, bener-bener tidak  percaya.
Saat masih kuliah dahulu kala, bapak kost memiliki bunga wijayakusuma, namun selama sekian tahun kost, aku belum pernah sekalipun melijhat dengan mata kepala sendiri mekarnya bunga wijayakusuma, hehehe, semakin penasaran.

Beberapa tahun kemudian, karena berbagai hal dan berbagai kesibukan, aku tak lagi ingat kalau aku pernah penasaran dengan bunga wijayakusuma itu.

Wijayakusuma saat kuncup

Eeeh, begitu pindah ke kota Bogor, ternyata mertua memiliki bunga itu, waah jadi muncul lagi rasa penasaran itu, maka dengan setia menunggu bunga itu untuk mekar.
Meskipun tidak meneliti dengan detail, aku mulai memperhatikan bunga ini. Bunganya muncul dari pinggir daun yang menyerupai tanaman kaktus dan muncul berbentuk kuncup yang tumbuh memanjang, sehingga dia akan menjuntai.
Aku mulai mengambil gambar bunga ini saat kuncup menjelang mekar. Bersama ibu mertuaku menduga-duga, sepertinya bunga ini hampir mekar, saat itu hari Minggu.
Keesokan harinya kami berdua selalu meluangkan waktu sebentar dan beberapa kali melihat ke kebun depan rumah untuk melihat perubahan bunga itu.
Hari Senin sore, bunga itu sudah sedikit membuka kelopaknya, dan dengan optimisnya aku dan ibu memprediksi, "aah, Mungkin bunga  ini tidak sampai jam duabelas malam juga sudah mekar, paling juga jam sepuluh sudah mekar."

Pada senja hari

Sejak sore hingga selepas Isya, kami terus saja mondar mandir ke depan rumah, demi menyaksikan bunga wijayakusuma yang mekar.Ternyata kami salah, pada saat jam sepuluh, kelopak bunga itu hanya membuka sedikit. Ajaibnya, meskipun  berada persis didepannya, bahkan sampai mendekatkan mata kami ke dekat bunga itu, tak sekejapun bisa melihat detik-detik perubahannya.

Namun kami rasakan, perlahan-lahan meruap aroma wangi ke udara, wangi yang lembut.
Kesempatan untuk menyaksikan detik-detik mekarnya bunga wijayakusuma, lenyap karena kalah oleh kantuk, hehehe.

Bunga pada saat jam sepuluh malam

Pengamatan hanya berlangsung sampai jam sepuluh, saat baru satu atau dua kelopaknya membuka. Bunga dengan tangkai putik putih dan ujung putik kekuningan ini saat kuncup berwarna merah muda.
Meskipun tidak bisa menunggui sampai kelopaknya membuka satu per satu, namun indahnya bunga wijayakusuma dan aromanya yang lembut, dan hanya mekar ditengah malam saja memang membuat bunga ini menjadi istimewa dibandingkan bunga yang lain, istimewa karena bunga ini eksklusif nyaris angkih, karena hanya dia dan Tuhan saja yang benar-benar menikmati mekarnya.