Tampilkan postingan dengan label Sosial. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sosial. Tampilkan semua postingan

Selasa, 30 November 2021

Connecting Happiness Dari JNE Untuk Indonesia

Saat pandemi begini, memang suka nggak suka, mau nggak mau, porsi kegiatan lebih banyak on remote ya, alias online. Sudah dua tahunan ya  kita harus banyak mengurung diri di rumah, nggak kerasa cepatnya waktu berlalu

Beberapa kali PPKM, membuat kita harus banyak menahan diri berada  di rumah saja, ya kan?, tapi enggak apa sih, selama untuk kebaikan bersama, .

Gusti mboten sare, ungkapan itu aku yakini kebenarannya, mau bukti? selama diberlakukan PPKM apapun levelnya, kan memang kita harus banyak di rumah ya, demi mengurangi penularan.

Tapi bagaimana dengan mereka yang profesinya mengharuskan berada di jalanan? di luar rumah? apakah kamu kesal sama mereka, aku sih enggak.

Begini ya, jadi memang ada profesi yang harus berada di luar rumah, karena jika profesi itu enggak ada atau enggak dijalankan, ada banyak kebutuhan masyarakat yang terhenti. Profesi di luar rumah, yang sebagian besar adalah profesi yang tugasnya melakukan pelayanan pada masyarakat.

Jadi, tentu saja kalau mereka berada di rumah dan tidak menjalankan profesinya, dampaknya akan merugikan.

Yuk, kita lihat, profesi apa yang harus dijalankan di luar rumah, dan tidak bisa dilakukan secara online atau hanya dengan online.

  • Petani, nelayan, perkebunan
  • Dokter dan para medis
  • Perbankan
  • Transportasi
  • Penjaga palang pintu kereta api
  • Pemadam Kebakaran
  • Aparat keamanan
  • Jasa Ekspedisi


Mungkin kalau mau disebut semua, ada banyak ya profesi yang mengharuskan untuk berada di medan/ lapangan, karena bukan termasuk jenis pekerjaan yang bisa dilakukan secara online. 

Apa yang terpikir olehmu? kalau aku berpikir, di saat yang lain harus di rumah, mereka yang berada di luar rumah punya jasa besar lho, iya mereka berjasa memastikan hidup harus terus berjalan, baik bagi mereka secara pribadi maupunj bagi masyarakat lain.

Ya, mereka melakukan kebaikan, mereka berbagi bahagia, mereka menyambungkan kebaikan, menyambungkan kebahagiaan. 

Buatku yang jauh sekali dari saudara, kerabat, sangat beterimakasih sama ekspedisi, kenapa? karena benar-benar bikin aku bahagia, karena bukan hanya karena paketnya saja, tapi adanya ekspedidi benar-benar jadi obat kangen, obat rindu.

Iya, rindu kampung halaman terobati oleh adanya ekspedisi, dan aku sama kakakku di kampung selalu menggunakan jasa JNE, karena pelayanannya maksimal.

Selama panjdemi, aku dua kali enggak mudik, alias dua kali lebaran, karena aku biasa mudik setiap lebaran tiba. Kebayang nggak kangennya aku sama kakak dan dikku. Iya, kami memang sudah berumur, sudah enggak muda lagi, tapi hubungan kami sangat dekat, makanya saat pandemi ini benar-benar membuat kangen.

Nah, lewat JNE inilah aku mendapatkan bahagia karena kami saling berkirim, aku sering sekali minta dikirimi makanan khas  kampung halaman, juga makanan khas Kudus, di mana adikku tinggal.

Beneran, senengnya itu seneng banget, karena pas paketnya datang, kaya ketemu sama yang kirim paket, wiih.., pokoknya bungah. Jadi, membagi dan menyambungkan kebahagiaan itu bukan hanya membahagiakan JNE saja, tetapi membahagiakan aku, kami juga.

Ternyata saat ini ada event  31 Tahun JNE lho, wah keren nih, berarti sudah selama itu pula JNE berbagi kebahagiaan, menyambungkan, menghubungkan kebahagiaan.




Membagi kebahagiaan, selaras dengan visi misi di awal berdirinya yang selalu mengutamakan kebaikan, dengan berbagi pada kalangan masyarakat yang membutuhkanj, seperti para fakir miskin, yatim, janda kurang mampu dan lainnya.

Tema di ulang tahun JNE ke 31 tahun ini mengusung tema Maju Indonesia yang ternyata berakar pada 3 filosofi utama yaitu, berbagi, memberi dan menyantuni.

Sedangkan Tagline Maju Indonesia, bermakna dari MAkna 1 tuJUan untuk Indonesia, yang artinya 3 pilar JNE yang memiliki kebersamaan, optimisme, visi dan misi untuk bertumbuh dan berkembang untuk mencapai 1 tujuan, Indonesia Maju.

Sama dengan yang disampaikan oleh Presdir JNE yaitu Bapak M. Feriadi Soeprapto, yaitu bahwa dalam menjalankan bisnisnya JNE memiliki tagline "Connecting Happiness, yang artinya mengantar kebahagiaan.

Maknanya luas, lebih dari sekedar mengantarkan paket, namun di setiap saat dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat, untuk memberikan manfaat yang sebanyak-banyaknya, sehingga ada 4 sektor yang menjadi perhatian utama perusahaan, yaitu SDM, infrastruktur, tekonologi informasi dan lingkungan sekitar.

Menyambut HUT JNE, diselenggarakan acara internal, diantaranya shopping bareng anak yatim dan dhuafa, dari 20 yayasan yatim piatu yang ada di Jakarta, lombha foto, kahataman Al. Qur'an, potong tumpeng, dan ziarah ke makan pendiri JNE al. H. Soeprapto Soemarno.

Oh ya, ada lagi, yaitu JNE memberikan free ongkir pada Hari Bebas Ongkos Kirim ( Harbokir ) buat member JNC  ( JNE Loyalty Card ), maksimum pengiriman 2 kg per sesi dan maksimal 20 kiriman, pada tanggal 26 - 27 November 2021.

Ada juga subsidi ongkir buat 31 member JLC, sebagai dukungan bagi sociocommerce, double point, untuk seluruh member pada tanggal 26 - 30 November 2021. Juga berbagai kuis diselenggarakan lewat media sosial JNE.

Selamat buat JNE, teruslah berbagi gembira, berbagi bahagia, teruslah menyambung kebahagiaan, adalah sebuah nilai tambah ketika sebuah perusahaan bukan hanya bicara soal uang dan keuntungan saja.

Terimakasih sudah menjadi penyambung kami-kami yang harus lebih banyak di rumah saat ini, terimakasih sudah menyambungkan kebahagiaan.



Sabtu, 13 November 2021

Aktifitas yang Tidak Bisa Dilakukan Selama Pandemi

Berapa lama enggak naik commuter line? sangat lama, yes, sejak pandemi, sejak ada PPKM, ruang gerak semua dibatasi.

Aku yang sering keluyuran menggunakan Commuter Line memang jadi kaya pet, berhenti total dari jalan ke Jakarta.

Dulu, memang sih banyak sekali event offline buat para blogger maupun sekedar jalan-jalan ke rumah teman, dan praktis sejak virus merajalela, semuanya terhenti, ya semuanya.

Bersyukur, masih ada banyak aktifitas yang ngga harus dilakukan secara offline, tapi cukup dengan cara virtual saja sudah bisa.

Mulai jalan lagi

Jadi, apa saja yang nggak bisa atau sulit dilakukan selama sekitar dua tahun ini? Tiap kita pasti nggak sama ya, dan kalau di list bisa banyak banget, buat aku ada beberapa hal yang nggak bisa aku lakukan selama pandemi ini.

  • Mudik
    Hahaha, mudik menempati urutan pertama, karena beneran, pengin banget mudik, sampai kebawa mimpi, haha. Piye ya, selama ini mudik hanya sekali dalam setahun, karena ibu mertua yang sudah sepuh.  
    Aku nggak mungkin untuk sering pergi dalam jangka waktu lama, meninggalkan beliau, meskipun ada yang dipasrahi selama kami mudik. Dua tyahun cyn,, nggak mudik, haduuh pegel di badan haha.  Harapan aku, tahun depan bisa mudik, kapanpun itu, sekarang mesti fleksibel, jangan memaksakan mudik pas liburan nasional.

  • Event Blogger
    Iya, aktifitas event blogger  sebelumnya adalah aktifitas yang sangat sering aku lakukan, pas pandemi jadi pet, sunyi. Demi mencegah penularan, maka segala macam even offline dilarang, dan aku sangat setuju sih sama hal ini. 
    Karena kalau penularan masif, yang rugi kan kita-kita juga, sakit itu rugi luar dalam, rugi material mental, jangan deh.

  • Makan Bareng
    Iya kan, makan bareng, pasti sama kaya kalian kan, kulineran, hahaha, sekarang kulineran jadi gaya hidup banyak orang. Kulineran jangan dipersepsikan jajan mahal ya, enggak lah. Kuliner bisa saja jajan receh, tapi enak. Ada?, ada lah dan banyak. Makan bareng jadi terhenti akibat pandemi. 
    Makan bareng ini bisa sama keluarga, bisa juga sama teman ya, kan buat selingan ya, bosen juga makan masakan sendiri tiap hari, haha.
    restoran kan dibatasi, sempat hanya bisa take away, lalu boleh makan di tempat dengan prosentase tertentu, atau boleh buka dengan batasan waktu. Tapi memang sih selama pandemi lebih aman makan di rumah ya.

  • Jalan-jalan
    Nah ini dia, mirip kaya mudik tuh, jalan-jalan jelas udah nggak bisa, ya  selain mentaati aturan, memang ngga aman juga lah ya jalan-jalan saat pandemi. Kalau tokh maksakan diri jalan, pasti juga nggak tenang.
    Jalan-jalan termasuk shoping ya, belanja belanji ke Mall, iya kalee, Mall nya aja tutup kan, selama pandemi. Mau belanja? masih sangat bisa lah, kan kalian biasa belanja online,, ya kan?.
    Nah, yang nggak bisa kan jalan-jalan ke destinasi wisata ya, baik yang dekat maupun yang jauh, karena tempat wisata juga dilarang buka kan selama pandemi.

  • Kondangan
    Kondangan selama pandemi? aku kayanya ke luar kota sekali, itu juga prokesnya ketat dan sistimnya take away, jadi, datang, isi buku tamu, salaman dari jauh, muter ambil makanan dan snack yang sudah disiapkan di box besar, pulang deh. Hahha.., simpel, ngga ada 10 menit dan tidak saling membahayakan antara tamu dan penyelenggara hajatan.
    Nah, kalau yang hajatan tetangga dekat rumah, maka aku akan memilih waktu yang "aman" dari resiko tertular. 
    Kapan waktu aman itu? yaitu waktu-waktu sepi dari tamu, bisa pagi sekali saat belum saatnya tamu datang, atau sore hari, saat sudah sepi tamu, aman kan?. Ngga ada makanan dong, ya enggak apa lah, kan dekat, nggak lapar lah, hahaha.

  • Melayat
    Nah, melayat juga jarang sekali aku lakukan selama pandemi, apalagi kalau wafatnya disebabkan karena sakit Covid kan jelas ngga bisa melayat, paling bisa berkunjung ke keluarganya,  jauh hari setelah wafatnya. 
    Kalau wafat bukan karena virus Corona, maka akupun memilih melayat pas saat sepi, karena itu jadi jalan tengah, sosialisasi tetap jalan, dengan menjaga protokol kesehatan.

  • Nyalon
    Nyalon, aku ke salon paling urusan potong rambut atau creambath, itupun jarang sekali. Untuk urusan wajah hampir nggak pernah ke salon, mahal, hahaha. Jadi gimana? Potong rambut selama pandemi, aku minta tolong suami buat potong rambut aku, hehehe.
    Alhamdulillah suami kalau pas nggak sibuk, mau dan bisa potong rambut, jadi, ya santai lah urusan ke salon, nggak creambath juga nggak apa-apa.

Mudik dua tahun lalu

Ya, kalau mau di list banyak ya, aktifitas yang nggak bisa kita lakukan selama pandemi. Tapi, sebaliknya selama pandemi kan banyak sekali aktifitas yang bisa kita lakukan, dan bahkan mungkin menambah manfaat, apapun itu.

Setelah ini, mau nulis juga tentang aktifitas apa yang bisa dilakukan selama pandemi, bagaimana dengan kamu?, sempat banyak nuliskah selama pandemi?, atau malah blank?. hehe

Semoga sehat semua ya kita, dan tetap taat jaga prokes ya, demi diri sendiri dan demi orang-orang yang kita sayangi.


Kamis, 11 Juli 2019

Superqurban Dari Rumah Zakat, Raih Penghargaan MURI

Halo assalamu'alaikum, apa kabarmu? pastikan sehat dan bahagia ya, iya dong, dengan sehat dan bahagia, akan mudah bagi kita untuk bahagiakan siapapun di sekeliling kita.

Nggak kerasa ya, sebentar lagi Hari Raya Qurban, saatnya kita berbagi daging qurban, buat mereka yang jarang atau bahkan sama sekali nggak merasakan makan daging. 

Indonesia merupakan negara yang rawan bencana, sehigga dituntut untuk terus meningkatan kesiapsiagaan terhadap kemungkinan terjadinya bencana yang berpotensi menimbulkan kerawanan pangan.

Kamis, 09 Mei 2019

Kolaborasi Foodbank Indonesia dan YWaste Indonesia Atasi Kelaparan di Sekolah

Assalamu'alaikum, apa kabar? selalu semangat kan, juga buat kalian yang puasa, pasti puasa dengan bahagia.

Pernah terpikir nggak? kemana rumah makan atau hotel membawa sisa makanan yang tidak habis? atau pesta yang juga menyisakan makanan? Sebagian besar hotel dan rumah makan melarang karyawan membawa sisa makanan dan makanan justru dibuang dari pada dibawakan pada karyawan.


Sementara, di tempat lain banyak perut-perut yang sakit karena kekurangan pangan, bukankah itu situasi yang ironis? ada yang kelebihan tetapi peraturan tidak mengijinkan membagi makanan, ada yang kelaparan karena kurang makan.

Senin, 04 Februari 2019

Bedah Buku Menuju Cahaya, Bersama Alumni IPB

Halo, assalamu'alaikum, apa kabar kamu? bagaimana aktifitas kamu? semoga selalu baik dan tetap semangat lakukan semua aktifitas.

Buku apa yang suka kamu baca? aku sih ampir semua buku aku suka ya, baik fiksi maupun non fiksi, selama memang kontennya bagus, mencerahkan pasti aku akan baca.

Salah satu jenis buku yang aku suka adalah buku biografri, terutama buku biografi tokoh baik nasional mauun tokoh mancanegara. karena selal ada yang menarik untuk dipelajari di kehidupan para tokoh itu.

Selasa, 06 November 2018

Dukungan Siegwerk Untuk Pemberdayaan Anak dan Remaja di SOS Children's Villages





Assalamualaikum, apa kabarnya ? Semoga sehat lahir, sehat batin. Sehat batin penting lho, terus salah satu hal yang bikin sehat batin itu terpenuhinya kasih sayang.

Pernah dengar ngga ada anak-anak yang kurang kasih sayang? Terutama kasih sayang orang tua? padahal anak adalah tunas kehidupan, ketika mereka kurang kasih sayang, akan menjadi masalah tersendiri bagi dirinya maupun bagi masyarakat.

Siang hari itu, aku menginjakkan kaki di sebuah area yang luas, dan banyak rumah-rumah cantik berada di atasnya, melihat sepintas saja, melukiskan sebuah hunian yang nyaman, jarak antar rumah dipisahkan jalanan yang membelah rumput.

Selasa, 28 Agustus 2018

Infrastruktur di Jawa Barat, Bentuk Kepedulian Presiden Jokowi, Akan Bangkitnya Tanah Pasundan




Halo, assalamu'alaikum, kabar baik kan? syukur deh, senang dan bahagia hanya ada di dalam hati kita kan ya?, jangan lupa itu.

Yuk ngobrol soal negara, apa? enggak, mau ngobrol soal infrastruktur saja kok, yang mudah dan kita jumpai setiap saat di sekitar kita. Iya kan, kita keluar rumah saja sudah ketemu jalan, jalan tol, fly offer, dan lainnya.

Sepakat nggak kalau infrastruktur penting? karena tanpa infrastruktur yang bener, aktifitas kita pasti terhambat kan?. Inilah kenapa pemerintahan sekarang memperhatikan sekali apa yang namanya infrastruktur.

Oh ya, tanggal 25 Agustus yang lalu, aku dan beberapa kawan Blogger Bogor berkesempatan hadir di acara Dialog Nasional Indonesia Maju, tema tentang Pertumbuhan Industri Tranportasi.

Konon, tanah Parahyangan adalah tanah bersemayamnya para Dewa, menggambarkan subur makmurnya tanah Parahyangan atau Pasundan. Karena itulah, pemerintah berkeinginan untuk mengembalikan kejayaan Pasundan melalui pembangunan infrastruktur.

Hadir di acara itu Menteri Perhubungan bapak Budi Karya Sumadi, Menteri Perindustrian bapak Airlangga Hartarto, dan Pejabat Gubernur Jabar, bapak M. Iriawan, serta  walikota Bogor, Bima Arya

Siang itu peserta luar biasa banyak, memenuhi aula di Hotel Puri Begawan Bogor. sebut saja ada kepala sekolah, ada para PKH se kota Bogor, siswa SMA, SMK, dan sebagainya. Suasana ramai makin meriah dengan MC yang piawai memandu acara, dengan kocak, sehingga ruangan riuh.

Walikota Bogor mengawali paparan, yaitu masih terus meningkatkan perkembangan di kota Bogor, diantaranya mengatasi kemacetan. Direncanakan bahwa angkot akan dikurangi dan akan diganti dengan bus Pakuan yang lebih representatif.

Nara sumber: dari kiri ke kanan, Menteri Perindustrian, Menteri Perhubungan,
 Pj Gubernur Jabar & Walikota Bogor

Bagkitnya Kejayaan Tanah Pasundan


Jawa Barat adalah propinsi terdekat Jakarta dengan jumlah penduduk sangat besar, menjadi salah satu kota penyangga yang memiliki peran besar pada ibu kota negara. Maka pembangunan infrastruktur di Jawa Barat pasti diharapkan akan mendukung perekonomian nasional.

Pejabat Gubernur Jawa Barat, bapak H, Iriawan menyampaikan pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati, beberapa bendungan seperti di Kuningan, Bendungan Sukamahi dan Bandara Internasional Patimban.

Disampaikan juga tentang pembangunan Tempat Pengelolaan Akhir Sampah ( TPAS ) Regional Nambo, yang diharapkan akan menjadi solusi penanganan sampah Bogor- Depok dan sekitarnya.

Sementara, Menteri Perindustrian menyampaikan bahwa tujuan pembangunan infrastruktur diantaranya adalah:
  • Membangun jalan berarti menghubungkan antar wilayah, sehingga wilayah satu dan lain akan saling mendukung,, potensi untuk maju semakin meningkat
  • Ketertinggalan masyarakat dalam berbagai sektor akan terkejar dengan membangun infrastruktur
  • Konektifitas menjadi poin utama pembangunan infrastruktur terutama pembangunan jalan.
  • Ekonomi masyarakat akan mengalami peningkatan kemajuan, karena sinergi antar daerah menjadi lebih mudah.
  • Selain sektor ekonomi, sektor pariwisata juga akan mengalami peningkatan. Munculnya destinasi wisata baru di berbagai tempat menunjukkan keterjangkauan destinasi itu sudah lebih mudah.

Gambar terkait
Bandara Kertajati
Sumber foto, Dephub.go,id

Secara umum, pembangunan infrastruktur di Jawa Barat akan membangun konektifitas antar daerah, hal inilah yang akan memperkuat posisi dan peran tanah Pasundan sebagai penopang pembangunan nasional.

Terwujudnya konektifitas antar daerah di Jawa Barat melalui pembangunan infrastruktur, akan memperkuat peran Tanah Pasundan dalam menopang pembangunan nasional.

Dibangunnya dua pusat pertumbuhan yang baru, yaitu Bandara kertajati dan Pelabuhan Patimban adalah dalam rangka peningkatan produktifitas Jawa Barat. Pembangunan Pelabuhan Patimban diproyeksikan sebagai pelabuhan Internasional, yang lebih besar dibandingkan Tanjung Priok.

Diharapkan, lalu lintas barang industri dengan kapal-kapal besar dari eropa, maupun negara lain bisa berlabuh di Patimban. Sehingga efisiensi akan didapatkan, tidak harus ke Tanjung Priok terlebih dahulu. Distribusi yang cepat untuk kebutuhan industri di jwa barat akan terjawab dengan dibangunnya pelabuhan Patimban ini.

Menteri Perhubungan menjelaskan pembangunan infrastruktur penunjang transportasi terus dibangun di Jawa Barat. Untuk yang terdekat dengan Bogor, pembangunan rel ganda stasiun Bogor Sukabumi, pembangunan bandara Sukabumi.

Waktu tempuh Jakarta Sukabumi yang sebelumnya memakan waktu 6 jam, diharapkan waktu tempuh Bogor - Sukabumi yang semula 3 -4 jam, diperkirakan hanya akan memakan waktu sekitar 40 menit.

Pembangunan yang terus dilakukan di Jawa Barat merupakan wujud kepedulian Pemerintah membangun kembali kejayaan Pasundan. Tanah Pasundan akan kembali gemah ripah loh jinawi, tempat yang indah buat bersemayamnya para Dewa.


Sabtu, 25 Agustus 2018

Pentingnya BPKB Bagi Pemilik Kendaraan Bermotor

Apa kabarmu? pernah dengar tentang BPKB online? kan sekarang jaman digital, nih, dan suka enggak suka, mau nggak mau era digital ini memang mesi diikuti, diimbangi, agar nggak ketinggalan jaman.

Era digital ini apa sih yang enggak selesai dengan cepet? iya, era digital ini bikin urusan jadi efisien, karena banyak yang bisa dilakukan secara online, baik kaitannya dengan kebutuhan barang atau jasa, sebut saja layanan BPKB.

Buat kamu yang memiliki kendaraan bermotor, entah itu sepeda motor maupun mobil, pastinya peduli kan sama kepemilikan BPKB? karena tanpa kepemilikan BPKB, maka kendaraan yang kamu  miliki belum memenuhi kelengkapan administrasi.

Jumat, 20 Juli 2018

Qurban di Pedalaman yang Tepat Sasaran, Melalui Insan Bumi Mandiri




Halo, assalamu'alaikum, semoga sehat selalu ya. Sejak aku tinggal di Bogor, sudah mengalami sekitar 7 kali Hari Raya Qurban, berarti Hari Raya Qurban yang tahun ini, adalah yang ke 8 kalinya.

Ada yang menarik saat distribusi daging qurban yaitu setiap KK mendapatkan jatah daging cukup banyak. Misal saja di Rt yang aku tinggali ada 3 - 4 lokasi pemotongan hewan qurban, maka bisa dipastikan setiap KK akan memperoleh  sekitar 4 bungkus daging atau lebih.

Sabtu, 19 Mei 2018

Cinta yang Terencana, Demi Keluarga Berkualitas

Halo, masih ada yang kenal atau ingat lagu ini?



Harta yang paling berharga 
Adalah keluarga
Istana yang paling indah 
Adalah keluarga
Puisi yang paling bermakna
Adalah keluarga
Mutiara tiada tara
Adalah keluarga

Lagu yang pernah populer itu melukiskan, bahwa keluarga adalah sebuah harta yang paling bermakna, bahkan tak terniai harganya. 

Lalu, sejenak kita ingat kasus bom bunuh diri yang menghentak nalar dan hati kita --aku masih sedih kalau ingat akan tragedi ini--, dimana diduga pelakunya adalah sebuah keluarga.

Tragedi ini makin membuat aku sedih banget, karena salah satu pelaku bom bunuh diri itu perempuan, ya perempuan yang identik dengan kelembutan, kasih sayang, welas asih. 

Bukan hanya itu saja, perempuan itu juga mengajak anak-anaknya untuk ikut serta menjadi bomber, sampai saat inipun rasanya masih tidak percaya. muncul pertanyaan, kok bisa? kok tega?.

Tragedi itu membuat aku merenung? keluarga macam apa ya mereka/ kok begitu mudahnya mempertaruhkan nyawa? bahagia atau tidak bahagiakah keluarga mereka?


Keluarga dan masyarakat


Aku bukan akan membahas tentang mereka itu, tapi tragedi itu mau tak mau membuatku merenung kembali tentang arti dan makna sebuah keluarga, mengingat keluara adalah unit terkecil dari sebuah sistim sosial.

Senang sekali, aku bisa gabung di even Blogger yang membincang tentang keluarga yang berkualitas, penyelenggaranya kerjasama BKKBN dengan Blogger Plus Community.

Nara sumber acara, adalah Ibu Eka Sulistya Adiningsih, ibu Roslina Verauli M/Psi, dan kakak Resi.

Dijelaskan banwa merah biru keluarga akan memberi kontribusi bagi negaranya, jadi kebahagiaan keluarga juga akan memberikan energi positif bagi negara.

Siapa sih yang tak ingin membangun keluarga bahagia? tak ada, pasti semua orang pengin membangun keluarga bahagia. Lalu mikir lagi nih, membangun keluarga bahagia, bisa disebut mudah, bisa juga tak mudah.

Membangun rumah tangga yang berkualitas adalah membangun keluarga yang harmonis, bahagia, mandiri secara mental material agar tidak menyusahkan lingkungannya.

Kalau kita ambil contoh sebuah keluarga yang melakukan bom bunuh diri di awal tulisan ini, tentu bisa kita katakan jika keluarga itu tidak memberikan kontribusi positif bagi masyarakat di lingkungannya.


Nara sumber bersama MC


Semua asyik dengan handphonenya.



Pernah jatuh cinta?


Pernah jatuh cinta? jatuh cinta yang akhirnya bersatu dalam sebuah biduk rumah tangga?. Indahnya cinta ya, dan akan lebih indah lagi jika cinta itu adalah cinta yang terencana, sebagai fondasi yang kokoh bagi rumah tangga.

Cinta bisa membawa bahagia, bisa membawa bencana, ah yang bener? memang kan. Contoh cinta yang membawa bencana ketika menikah dalam usia yang masih dini.

Bagaimana nggak bawa bencana? nikah terlalu dini, belum pada saatnya hanya akan membawa bencana baik material, fisik, mental, psikologis.  Coba kita lihat beberapa ekses pada pernikahan yang terlalu dini.

  • Hilangnya kesempatan berkembang
    Karena menikah dini, ada kemungkinan bagi si pasanagn itu tidak mungkin melanjutkan pendidikan lagi, meskipun mungkin ada perkecualian. Maka individu dalam keluarga tersebut tidak berkembang, kurang pengetahuan yang akan bermanfaat untuk peningkatan kualitas keluarga
  • Kesehatan
    Jelas sekali, pernikahan dini akan  berpengaruh pada kesehatan pasangan, terutama perempuan. Organ reproduksi perempuan dibawah usia 17 tahun masih belum kuat untuk mengalami kehamilan dan melahirkan, Kemungkinan meninggal saat melahirkan menjadi lebih besar dibanding dengan mereka yang  menikah pada usia ideal.
  • Kemandirian finansial
    Pernikahan dini lebih banyak menggantungkan hidup pada keluarga masing-masing, tidak memiliki kemandirian finansial. Hal ini menyebabkan banyak masalah, seperti problem sosial.
  • Rentan KDRT
    Banyak kasus KDRT yang bermuara pada masalah ekonomi yang belum mencukupi, dan ini banyak dialami oleh mereka yang menikah dini.
Ditengarai, masih banyak terjadinya kasus pernikahan belum waktunya, atau pernikahan dini di sebagian wilayah di Indonesia, disebabkan oleh berbagai hal, baik masalah sosial maupun ekonomi.

Pernikahan dini, melahirkan sebuah rumah tangga atau keluarga yang tidak berkualitas. Seperi apakah keluarga yang berkualitas itu? seperti yang tercantum dalam UU nomor 52 Tahun2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Perkawinan, menjelaskan bahwa keluarga yang berkualitas adalah : Keluarga yang dibentuk berdasarkan perkawinan yang sah dan bercirikan sejahtera, sehat, maju, mandiri, memiliki jumlah anak yang ideal, berwawasan ke depan, bertanggungjawab, harmonis dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Cinta yang direncanakan


Merencanakan cinta, atau cinta yang direncanakan, itulah tema kampanye yang dilakukan oleh BKKBN , mengajak semua pihak, bahwa untuk membangun keluarga yang berkualitas, dibutuhkan cinta yang terencana.

Kenapa? aku sepakat dengan paparan ibu Eka Sulistya Ediningsih, Direktur Bina Ketahanan Remaja BKKBN RI, yang menyampaikan bahwa "Berkeluarga adalah fase terbesar dalam hidup setiap orang, sebab berkeluarga adalah menyatukan individu yang berbeda"

Kampanye tentang cinta yang direncanakan, bermaksud mengajak seluruh masyarakat untuk meneguhkan kembali pemahaman, betapa pentingnya peran keluarga bagi negara. Betapa sebuah keluarga yang berkualitas akan menjadi fondasi yang kokoh bagi negaranya.

Dari keluargalah akan lahir dan tumbuh manusia yang berwawasan positif, memiliki cinta pada diri sendiri dan sesama, memikirkan masa depannya dan mempunyai sikap yang produktif.

Keluarga yang berkualitas adalah keluarga yang mandiri, produktif, saling berkomitmen untuk melakukan yang terbaik bagi diri dan lingkungan. Maka, dari keluarga-keluarga yang berkualitas, negara akan menjadi kuat, karena nilai-nilai positif dari dalam rumah yang dikembangkan di masyarakat.

Mengarahkan cinta dan merencanakan cinta dengan tepat, menurut Psikolog Roslina Verauli, M. Psi. akan membuahkan keluarga yang berkualitas, baik fisik ataupun mental. Beberapa hal yang mendukung terciptanya keluarga yang berkualitas adalah 
  • Menikah dengan usia ideal, yaitu usia diatas 20 tahun, karena dalam usia ini fisik maupun mental individu sudah siap.
  • Merencanakan jumlah anak, sekaligus masa depan anak, baik dari sisi finansial maupun mental
  • Merencanakan ketahanan keluarga dengan benar, ketahanan fisik, material, mental spiritual.
  • Memberdayakan keluarga dan interaksi sosial kemasyarakatan.
Ibu Roslina Verauli, M. Psi juga menyampaikan beberapa penjelasan tentang motif-motif menikah, meliputi motif positif dan motif negatif, hahaha, ternyata ada ya motif negatif orang nikah. termasuk motif positif adalah ingin memiliki teman hidup, keturunan, dan tentu saja karena cinta.

Nah, motif negatif ada motif mau numpang hidup, mau balas dendam, bahkan ada lho yang nikah cma biar bisa bayarin utang, wah keterlaluan kalau ini ya, hehe.

Jadi, yuk kampanyekan pada lingkunagn terdekat kita, jangan nikah terlalu dini, rencanakan keluarga dengan baik, karena keluarga yang berkualitas akan menjadi fondasi yang kokoh bagi negara.

Jumat, 30 Maret 2018

Jadikanlah Zakat Sebagai Lifestyle


Beberapa waktu yang lalu, nonton di layar kaca, sebuah peristiwa memilukan terjadi di rumah seorang haji, di jawa Timur, ribuan orang berdesakan, berjejal saling sikut, saling menginjak. 

Apa yang mereka lakukan, sampai bela-bela menyikut yang lain, yang bisa saja itu tetangga mereka, kerabat mereka?. Ternyata,mereka berada di sana untuk mengantre zakat fitrah,  sejumlah Rp. 40.000. 

Kebayang kan akibatnya? antrean itu membawa korban yang banyak, sebagian korbannya adalah para perempuan, untuk mengantre lembaran-lembaran rupiah yang bagi mereka berarti untuk menyambung hidup.

Kamis, 01 Februari 2018

Dompet Dhuafa, Membentang Kebaikan Demi Memajukan Bangsa




"Mba, besok mau kemana?" pertanyaan sahabatku Barit, menjelang Hari Raya Qurban. 
"Enaknya kemana ya?"
Kami memang selalu memanfaatkan hari libur untuk jalan bersama, karena ahri libur biasanya kami istirahat dari kesibukan harian kami.
Terlebih lagi, kami masih lajang, jadi realtiv masih bisa bebas untuk pergi kemana kami suka.
"Ikut anak-anak BMT saja yuk" ajaknya
"Kemana?'
"Kirim kambing ke daerah pelosok" sambil disebutnya nama sebuah kecamatan yang tak jauh dari desa kami.

Sabtu, 23 September 2017

Mengenal dan Menyikapi Bullying Dengan Bijak

Bicara tentang bullying memang saat ini masih sangat relevan, karena begitu banyak berseliweran di sekitar kita cerita tentang bullying. Kita nggak pengin kan anak-anak kita jadi korban bullying, sekaligus jadi pelaku bullying, karena keduanya nggak ada positifnya.

Perkara bullying dipaparkan oleh ibu Vera Itabilana Hadiwijoyo S.Psi pada acara "Smart Mom, Protect Your Family, Smile".

Minggu, 27 Agustus 2017

Internet Sehat Bersama Penggiat Literasi Digital



" Penggunaan internet di Indonesia tidak sehat", begitu jawaban remaja dengan seragam SMP itu ketika ditanya seorang pengunjung tentang pendapatnya mengenai inetrnet di Indonesia.

Pernyataan remaja itu perlu direnungkan karena merupakan kritik bagi kita semua yang menjadi pengguna medsos, sejauh mana menilai apakah internet itu sehat atau tidak? sejauh mana medsos itu membahayakan atau tidak?.

Rabu, 26 April 2017

Gaji Pertama yang Membahagiakan

Gaji pertama? kata gaji, menunjukkan penghasilan tetap, pemasukan yang teratur, yang dibayarkan karena kita telah bekerja.

Gaji membawa arti bahwa penerima gaji adalah orang yang bekerja pada sebuah instansi, atau lembaga, atau perusahaan. Karena kalau seseorang bekerja di perusahaannya sendiri, istilahnya bukan gaji, tetapi laba, hahaha.

Aku sampai lupa, gaji pertamaku, bahkan nyaris lupa kalau aku pernah terima gaji, alias aku pernah bekerja sebagai karyawan pada sebuah instansi.

Senin, 24 April 2017

Pembelajaran Dari Peristiwa Isra Mi'raj



Umat Islam mengenal beberapa hari besar selain hari Raya Iedul Fitri dan Iedul Adha, diantaranya peringatan Ista Mi'raj. Isra Mi'raj adalah sebuah peristiwa dimana Nabi Muhammad diperjalankan oleh allah SWT ke Sidratul Muntaha.

Isra Mi'raj sebenarnya merupakan dua peristiwa yang berbeda, namun karena diyakini peristiwanya berlangsung dalam waktu semalam, maka sejak dahulu selalu disebut dengan peristiwa isra Mi'raj. Isra Mi'raj diperingati pada setiap tanggal 27 Rajab di tahun Hijriyah.