Supaya komunitas tidak bubar. Apakah komunitas bisa bubar? kemungkinan itu ada, kemungkinan komunitas bubar ada, jika pengurusnya tidak pandai-pandai menjaga kenyamanan komunitas.
Beberapa kawan mengungkapkan kenapa dia sudah tak aktif di komunitas itu, ada lagi yang menungkapkan, kalau dia merasa berjarak dengan komunitas yang dimasukinya, dan sebagainya.
Diskusi-diskusi kecil itulah yang membuatku ingin menyampaikannya melalui blog.
Mungkin kami yang berdiskusi tentang komunitas ini bukan siapa-siapa, bukan pengamat, bukan penggiat, hanya anggota beberapa komunitas, tetapi hal-hal yang terungkap adalah hal-hal yang faktual, jadi tak ada salahnya kalau saya bagi, semoga membawa manfaat.
Diskusi-diskusi kecil itulah yang membuatku ingin menyampaikannya melalui blog.
Mungkin kami yang berdiskusi tentang komunitas ini bukan siapa-siapa, bukan pengamat, bukan penggiat, hanya anggota beberapa komunitas, tetapi hal-hal yang terungkap adalah hal-hal yang faktual, jadi tak ada salahnya kalau saya bagi, semoga membawa manfaat.
Dari beberapa kali diskusi yang tak disengaja itu, juga muncul banyak persepsi dan keinginan terhadap komunitas yang mereka masuki. Misalnya saja, ada kawan yang menganggap komunitas sebatas sebuah tempat untuk refreshing ditengah rutinitasnya. Kawan lain, berharap banyak pada komunitas, yaitu mendapatkan ilmu, mendapatkan kawan yang lebih lagi.
Satu yang jelas sama bagi member sebuah komunitas yaitu, bahwa saat seseorang mengambil keputusan untuk memasuki sebuah kelompok, dia memiliki harapan untuk mendapatkan manfaat, keuntungan dari sana, apapun bentuknya.
Satu yang jelas sama bagi member sebuah komunitas yaitu, bahwa saat seseorang mengambil keputusan untuk memasuki sebuah kelompok, dia memiliki harapan untuk mendapatkan manfaat, keuntungan dari sana, apapun bentuknya.
Supaya komunitas tidak bubar, ada beberapa hal yang tidak boleh dilupakan oleh segenap anggota komunitas, terutama sekali oleh pengurusnya.
- Pengurus atau admin komunitas, harus memiliki kelapangan hati dan jiwa yang ekstra, karena konsekuensi mendirikan komunitas adalah mengakomodasi sekian banyak kepala, sekian banyak latar belakang, dengan sekian banyak kepentingan pula.
- Sudah menjadi naluri setiap manusia, bahwa ketika dia memutuskan mengikuti sebuah komunitas, dia memiliki keinginan tertentu, bahkan secara ekstrim dia ingin mencari keuntungan. Keuntungan apa? Bisa apa saja dan setiap orang tentu berbeda-beda keinginanya.
Seperti saya misalnya ketika ditanya kenapa ikut komunitas blogger, keinginan saya adalah mendapatkan ilmu, memperluas pergaulan. Kawan lain, bisa saja memiliki jawaban yang berbeda.
Hal seperti ini juga menjadi hal yang harus diperhatikan pengurusnya. - Pengurus harus membagi perhatian yang adil kepada setiap anggota komunitasnya, karena pilih kasih kepada anggota hanya akan membuat komunitas tidak nyaman. Mengakomodasi keinginan yang sesuai dengan visi misi komunitas sangat dianjurkan.
- Komunitas yang memiliki member banyak dan terus bertambah menunjukkan jika komunitas tersebut dibutuhkan oleh banyak orang.
Namun ada baiknya pengurus membatasi jumlah anggota. Kenapa? karena semakin banyaknya jumlah anggota membuka kemungkinan tidak terakomodasinya aspirasi anggota, dan akan menuju titik jenuh. bagaimanapun pengurus memiliki keterbatasan, tak mungkin mengakomodasi jumlah anggota yang terlalu banyak. - Menciptakan keterbukaan saat kopdar.
Salah satu naluri manusia adalah interaksi secara langsung, maka tidak heran jika kegiatan kopdar sangat diminati anggota komunitas, terlebih jika komunitas itu terbentuk di medsos. Saat kopdar ini akan teruji, sejauhmana interaksi yang sebenranya, karena interaksi di dunia maya tak bisa menjadi tolok ukur. - Kegiatan tidak pengurus sentris
Yaitu kegiatannya memang ditujukan untuk menambah ilmu atau manfaat kepada anggota, bukan sebaliknya, yaitu kegiatan yang dijalankan hanya menguntungkan pengrusnya saja. Kegiatan semacam ini cenderung akan dihindari oleh enggota komunitas. - Tidak Ekslusif
Bagi pengurus, sebaiknya tidak menunjukkan sikap eksklusif, terutama saat kopdar, karena akan menimbulkan rasa tak nyaman bagi anggota - Bagi anggota komunitas, sebaiknya berpartisipasi sebatas kemampuan yang bisa dilakukan, saling menjaga keamanan dan kenyamanan komunitas.
Supaya komunitas tidak bubar, pengurus memang dituntut bertanggungjawab lebih banyak dibanding anggotanya. Pengurus dituntut kejeliannya menangkap arah dan keinginan anggota, agar komunitas tetap nyaman dan selalu up to date sehingga anggota betah didalamnya.
Aku nyemplung komunitas biasanya ingin ngambil ilmunya.dan kebanyakan sebagai silent reader.nambah teman itu adalah bonusnya mbak :)
BalasHapusiya mba, saya juga lebih banyak duduk manis dan menyimak, hehe
Hapusmakasih udah berkunjung mba Tatit
Ih tulisannya oke nih, Mak! Makasih tips2nya yaaaa :*
BalasHapusSetuju sama Mbak Putri.
Hapusmba Putri, mba Pipit, makasih udah mampir
Hapuscurhat beberapa kawan kuracik, deh hehe
Nah., pengurus sentris dan ekalusif siap siap daku tinggalkan :-)
BalasHapusmba Woro, iyaa, ngurusi komunitas harus lapang dada yaa
HapusSetuju.Pengurus sentris,eklusif, gerombolan yang sama....yaaa masih bisakah komunitas bertahan. Lama Lama kehilangan anggota....
BalasHapusmba Een, makasih udah berkunjung ya, kalo kehilangan anggota jadinya bukan komunitas lagi yak
HapusAkan kelihatan sendiri nantinya, mana pengurus yg ingin ambil keuntungan dan mana yg ihlas utk berbagi.
BalasHapusmba Oty, harus luruskan niat yaa, bener-benr untuk berbagi, jadi anggota nyaman, pengruus senang
Hapusmakasih udah mampir ya mba sayang
Itulah kenapa saya ngga mendirikan komunitas wkwkwk
BalasHapusmakasih sharingnya mba ^^b
huhuy ada cik gu to disini? hehe, komunitas emak rentan retak yak?
Hapustengkyuu udah mampir
Aku anggota, belum pernah mengurus. Tapi memang seringnya aku curi ilmu saja, kalau ada kegiatanpun jarang terlibat. Mungkin tipsnya bisa dipakai nih kalau someday aku mau bikin komunitas ;)
BalasHapusiya mba, aku juga anggota, kita cari ilmu di komunitas, syukur dapat bonusnya, tambah teman, tambah saudara hehe
Hapusmakasih udah mampir ya mba
Jadi, kapan kita kopdar lagi ?
BalasHapushihihi, OOTD
Waah makasih tipsnya maak, kebetulan saya dan beberapa kawan baru membentuk komunitas nih
BalasHapusmba Rahmi, yang penting meluruskan niat ya, ngurusi komuniats bener-bener berniat untuk berbagi
HapusMakasih udah mampir yaa
setuju mbak..saya juga ngambil keuntungan dari komunitas. Cari ilmu dan bisa tukar pikiran. Yang paling saya sukai, saya bisa nambah temen, yang terkadang bisa jadi kayak saudara sendiri..saking akrabnya.. :)
BalasHapusSiip, dik Nurul, iyaa, kalau kita niati dari hati, insya Allah yang kita dapat banyak ya
HapusMakasih ya udah berkunjung
benerbanget tuh ada komunitas yang hanya ramai diawal saja eh udah kesana sanannya malah sepi
BalasHapusyups, banyak yang seperti itu, obor blarak hehe
HapusTrims ya sudah mampir di blog ku
Iya sama sama mbae hehehe sukses yo mba
HapusSetuju mak! Saya juga paling males dgn komunitas yg pengurus-centris dan ekslusif. Biasanya nama aja yg masih eksis di grup tsb, tapi buat berinteraksi, males deh...
BalasHapusmemang tak mudah membuat komunitas, karena pengurusnya harus terbuka, dan akomodatif, bukannya eksklusif
HapusMakasih ya mba sudah berkunjung
Kebalikan dari mba Shinta nih aku, haha.. Aku mendirikan komunitas, sempet mimpi jd besar, tp ternyata gk jd besar. Tp gk bubar jg. Jd skrg, konsentrasinya, biar sedikit tapi solid. ;) salam...
BalasHapusmemang tak mudah mba, karena semuanya harus terjalin mutual ya, baik pengurus maupun anggota, saling menyadari dimana posisinya
HapusMakasih ya, sudha berkunjung
Setuju banget dengan tulisannya, Mbak. Terangkum semuanya. TFS.
BalasHapusNah, sama dg cikgu, itu pula sebabnya sampai skrg saya ga jadi2 bikin komunitas. Hihi
aah ada mba Alaika, tak mudah ya bikin dan mempertahankan komunitas, hehe
HapusMakasih ya mba, sudah berkunjung
Komunitas kalau sudah berfokus pada pengembangan pribadi sang founder aja biasanya gak awet. Apalagi untuk tunjuan bisnis. Harus maju dan berkembang bersama-sama.
BalasHapusYups, orientasi untuk kebersamaan, berjuang bersama, maju bersama, saling menyadari posisi dan porsi ya mba
HapusMakasih mba, sudah mampir