Sudah beberapa minggu ini aku sering banget merasa kangen sama keluarga, gimana enggak? sudah dua tahun lebih enggak bisa mudik, enggak bisa ketemuan sama keluargaku. Memang sih, orang tua sudah enggak ada, tapi kan masih ada kakak dan adikku.
KAmi dibesarkan dengan kehangatan kasih sayang, jadi yaa sampai semua sudah berkeluarga kami masih saja saling kangen, satu sama lain.
Kalau pas kanmgen berat, kerasa banget enggak enaknya hidup jauh dari keluarga, dari kakak, adik dan ponakan tentunya. Bukankah punya keluarga? suami, mertua, keluarga suami?
Iya sih ada, dan mereka juga sayang banget sama aku, kami saling sayang, saling ngerti. Tapi kan beda ya, beda lah antara saudara se ayah dan se ibu dengan keluarga baru.
Sebelumnya, aku pulang setahun sekali itu minimal ya, jika memang perlu bisa pulang bukan hanya saat lebaran saja, makanya nggak enak bener saat begini ini, nggak bisa ketemu langsung. Beda kan ya, ketemu langsung sama ketemu virtual, hahaha.
Meskipun di Bogor enggak kurang kasih sayang, kalau kangen itu gimana sih ya? ada rasa sepi, ngelangut dan ujung-ujungnya sedih, huhuu..
Memangnya apa sih yang pengin aku lakukan di kampung halaman? banyak lah, yang utama tentu nyekar ke makam orang tua, iya, mereka yang paling aku kangeni, kangen banget. Mau ke makam, berdoa, berlama-lama di sana, sambil mengenang begaimana mereka sangat menyayangi kami anak-anaknya.
Selain nyekar ke makam, mengunjungi kerabat, sahabat dan tetangga juga wajib dilakukan, karena itu juga seru dan tak kalah menyenangkan.
Ngapain lagi ya? kuliner dong, hahaha...wajib lah menikmati kulinjer kampung halaman yang sudah dirindu dan nggak bisa ditemukan di Bogor, haha.
Balik lagi, gimana sih mengatasi rasa kangen? atau mengurangi deh, karena kangen itu nggak enak kok, kaya ada yang nggantung gitu di rasa. Ada berbagai cara sih mengurangi kangen sama keluarga, atau sama siapapun deh yang jauh.
Iya sih, obat kangen yang paling mujarab ya ketemu langsung, temui orangnya, haha.., tapi kan saat ini nggak mudah, selain sedang pandemi juga mesti atur waktu, sesuaikan dengan kegiatan di rumah.
- Sibukkan diri dengan hobi dan tambahin kerjaan
Iya, itu cara yang paling mungkin dilakukan, meskipun nggak mudah ya, haha. Aku biasanya gitu sih, setelah kerjaan rutin, kerjain hobi dong, apa saja sih.
Atau cari kerjaan lain deh, bongkar lemari baju, disusun lagi, bongkar alat rias, singkirkan yg nggak kepakai, urusin tanaman, dll. Intinya biar enggak mikir kangen terus, haha kan kangennya enggak bisa secepatnya diatasi. Sedikit menepikan kangen lah, enggak terganggu rasa kangen.
- Jalan ke tempat ramai
Jalan ke tempat ramai, kita akan ketemu banyak orang dengan banyak perangai kan?, nah seru tuh, melihat keramaian dengan positif itu bikin happy. Rasa bahagia tentu mengisi kekosongan hati yang sedang rindu.
- Cari hiburan
Hiburan kan bisa apa saja ya, ada yang suka musik, ada yang suka nonton, atau apapun itu yang bisa meplipur lara karena kangen, sebaiknya menghibur diri dengan apa yang disukai. Kalau aku suka musik, jadi ya suka menghibur diri dengan alunan musik.
- Makan
Makan makanan favorit bisa melepas tekanan lho, termasuk tekanan akibat kangen, haha beneran, coba saja kalau nggak percayua. hanya, tetap saja nggak boleh berlebihan ya. Apalagi jika makanan favorit itu lama sekali enggak menikmati, pasti lebih enak, dan menjadi pelepas kangen.
- Belanja
Iya, belanja bisa mengalihkan perhatian kita dari rasa kangen yang mengusik, memilih barang, memutuskan barang apa yang dibeli, lalu membayarnya bikin kamu sibuk. Paling suka pas saat bawa barang di tangan.P
- Saling berkirim paket
Aneh ya?, enggak lah, aku sama kakak, adik dan keponakan sering sekali saling berkirim paket, paket apa aja sih. Kadang makanan, asesoris, paket fashion dan lainnya. Cara seperti ini menyenangkan, selain ampuh mengurangi kangen, juga kejutan karena paket datang itu bikin happy lho.
kiriman ponakan di Kalimantan
Soal paket, aku dan keluargaku menggunakan ekspedisi JNE, dan ini sudah berjalan lama banget, karena mengirim lewat JNE paket aman dan sampai tepat waktu.
Jadi, kalau ada suara "pakeet...", wuaah langsung locat, lari ke depan rumah, hahaha, saking senengnya. Nah, suka sekali pas buka paketnya, apalagi kalau paket itu kejuta.
Kadang kami saling pesan sih, aku kalau pas pengin makanan khas di desaku sana, aku suka minta kakakku kirim buat aku, atau suka pengin makanan khas Kalimantan maka aku suka minta pada ponakan, seruu pokoknya.
Kadang juga kami kirim paket tanpa dipesan dulu sebelumnya, seneng saja berbagi sama kerabat jauh, memberi kejutanm sekaligus obat kangen, dan berkirim paket sekarang jadi tradisi kemki kakak beradik dan ponakan-ponakan, semuanya lewat JNE.
Omong-omong tentang JNE, perusahaan jasa ekspedisi ini tahun 2022 terus mengembangkan perusahaan demi meningkatkan peyanan terbaik buat para pelanggan. dan JNE berharap bisa mewujudkan visi dengan menjadi perusahaan terdepan di negeri sendiri.
JNE melakukan penambahan gudang dan titik layanan, dengan penambahan itu tentu makin mendekat pada lokasi parta pelanggan, pelanggan makin dimudahkan melakukan pengiriman jika banyak pusat layanan yang dekat.
Semula, JNE Cabang Bantul berada di Jl. Wachid Hasyim no. 19 Ringinharjo Bantul. Lalu, sebagai langkah pengembangan, pada hari Senin tanggal 31 Januari 2022 JNE Bantul menambah lagi titik pelayanan yaitu smart point, yang berada di Dawang RT 12 Jl. Parangtritis km 11 Manding Sabdodadi Bantul Jogjakarta.
JNE Bantul pada awal berdirinya tahun 2018 lokasi kantor dan warehouse berada dalam satu lokasi, tetapi sekarang sudah lebih berkembang dengan memiliki dua gedung, gedung difungsikan sebagai kantor, sales counter dan warehouse.
Lokasi kantor JNE Bantul di di Jl. Imogiri Km 8.5 Demangan, Pleret Bantul, sebagai warehousenya menggunakan Smart Point di Manding. Ke dua lokasi itu dilengkapi dengan sales counter untuk melayani transaksi pengiriman.
Peresmian Smart Point dihadiri oleh Head Regional Jateng-DIY yaitu bapak Marsudi dan Kepala Cabang JNE Jogjakarta bapak Adi Subagyo dan dihadiri juga oleh pejabat pemerintahan setempat, tamu undangan dan mitra sales counter JNE di wilayah Bantul termasuk relasi JNE.
Gedung Smart Point
Oh ya, gedung dengan luas 917 m² ini mulai beroperasi secara resmi pada tanggal 1 Februari 2022, kemudahan bagi pelanggan JNE diupayakan terus menerus, selaras dengan kebutuhan pelanggan yang juga makin bertambah.
Menurut Adi, adanya penambahan jaringan dan perluasan gedung adalah untuk memudahkan pelanggan mengakses titik layanan JNE. Sampai akhir Januari 2022 jaringan JNE di Jogjakarta ada sebanyak 147,37, dan sebagian diantaranya ada di Kabupaten Bantul.
Karena Bantul memiliki 17 kecamatan dan 75 kelurahan, maka saat ini hampir ada dua sales counter JNE di setiap kecamatan. Bapak Marsudi juga menyampaikan bahwa tahun 2022 ini JNE di seluruh Jateng - DIY melayani pick up 24 jam. Tujuannya adalah konsistensi untuk memberikan pengalaman terbaik bagi pelanggan.
Harapan yang sama disampaikan oleh Allan Adi Prakosa Kepala Cabang JNE Bantul, yang berharap agar keberadaan smart point JNE Bantul memiliki dampak positif. Pelanggan lebih mudah terakomodasi karena adanya sales counter JNE di kelurahan, pick up paket lebih cepat dan langsung diproses baik pengiriman lewat darat maupun udara.