Minggu, 21 Januari 2018

Apa Manfaat Steril Kucing?

Aku termasuk orang yang nggak tegaan sama satwa, apapun itu, saat ini terutama kucing. Dahulu aku takut kucing, hehehe, tapi lama kelamaan jadi enggak takut lagi, malah sekarang sayang sama kucing

Awalnya, hanya karena rumah kemasukan kucing, enggak tega ngusir, akhirnya  sejak kedatangan kucing itu, aku jadi jatuh sayang sama kucing. Waktu lulus kuliah, diam di rumah beberapa bulan, aku sempat pelihara kucing dalam jumlah banyak

Kucing pertama yang kumiliki di Bogor

Awalnya hanya seekor, ternyata kucing betina, beranak tiga, jadi empat. Lalu anaknya yang betina pada beranak juga, hahaha.  Yah sudah deh beranak pinak makin lama makin banyak. 

Kami pelihara saja sebisa kami, karena tokh cuma kasih makan saja. karena berada di desa, kami nggak punya pengetahuan yang cukup tentang hewan.

Dalam perjalananya, satu demi satu berkurang, sampai akhirnya habis sama sekali. dari yang semula jumlahnya sampai sekitar 20 ekor, akhirnya habis.

Ada yang hilang nggak pulang, ada yang mati, ada yang sakit lalu pergi terus nggak kembali.

Karena rasa sayang itu pula, di saat kucing sakit, terluka parah, atau kucing mati, selalu meninggalkan duka yang mendalam, bahkan mungkin duka melebihi ditinggal kerabat.


Karena merasa lemah hati, tidak menyukai perpisahan dan kematian, aku pernah mengucapkan semacam niat pada diri sendiri.


Yaitu aku berniat tak akan memelihara satwa apapun karena tidak akan sanggup ketika harus kehilangan, sedih banget rasanya. Menurut aku, dengan tidak memelihara satwa, maka aku akan terhindar dari rasa sedih akrena kehilangan.


Tetapi, nyatanya tidak mudah untuk menjalankan niat itu, kenapa? karena tak bisa menghilangkan rasa kasihan ketika melihat ada kucing yang terlantar.

Susah ya kalau sudah terlanjur sayang, sampai sekarangpun tak berubah, selalu jatuh sayang, jatuh kasihan pada kucing yang terlunta-lunta, selalu ada desakan hati untuk mengangkat kucing itu keluar dari problemnya.

Terus, di Bogor pula baru tahu kalau ada orang-orang yang mendedikasikan kasih sayangnya buat kucing, sampai rela waktunya habis untuk urusi kucing, dan jumlahnya puluhan, bahkan ada yang sampai seratus, beuuuh, keren.

Sejak di Bogor, bisa belajar lebih banyak lagi tentang kucing, yaitu bahwa ngurus kucing bukan hanya dikasih makan saja, tapi juga dijaga kesehatan kucing.


Waduuh ribet ya, iya, awalnya aku juga berpikir begitu, kok repot amat ya ternyata. Tapi, lama kelamaan aku jadi tahu, karena aku banyak cari tau ke sana ke mari, hehe.

Aku mikir, kalau untuk nampung kucing, apalagi dalam jumlah banyak, jelas nggak mungkin buat aku, enggak ada tempat. Penampungan kucing butuh area yang luas.


Tapi bukan berarti nggak ada jalan kan? aku yakin kok, selama yang aku lakukan bukan sebuah kesalahan pada semesta, akan dibuka jalan oleh NYA.


Betina ini sudah steril, karena sering ke rumah minta makan


Kenapa kucing disteril?


Akhirnya, di Bogorpun begitu, nggak sengaja aku pelihara kucing. Kok nggak sengaja? maksutnya gimana? Iya, memang nggak sengaja.

Waktu itu malam hari, hujan deras, terdengar tangisan kitten ( kucing kecil ) di kebun di bawah jendela. Kututup telinga dengan bantal dengan harapan suara itu akan hilang.


Eh, malah ngeongan itu makin kenceng, seperti suara ngeongan yang mencari sesuatu ( mungkin cari induknya ya ). 

Duuh, nggak kuat dong hatiku, ya udah, aku ke luar rumah, bawa senter dan payung. Benar saja, seekor kucing kecil sedang kedinginan, berad di bawah tumpukan kayu.

Ku bawa masuk, aku keringkan dengan lap, lalu aku kasih tempe goreng, eh lahap banget, habis dalam sekejap. Kayanya sangat kelaparan, kasihan sekali.

Paginya kitten itu aku lepas di tempat semalam aku menemukannya, dengan harapan akan dicari induknya. 

Eh, seharian malah kitten itu bolak balik naik ke rumah, yo wes lah, akhirnya aku pelihara juga dia.

Lama kelamaan aku belajar dari berbagai sumber tentang kucing, bagaimana memelihara dengan bener, makan yang baik apa, dan lainnya. Aku juga akhirnya tau kalau kucing sebaiknya di steril.

Pada awalnya aku heran dan nggak ngerti, untuk apa sih kucing kok di steril? apakah kucing memang harus di steril?.

Karena bergaul dan diskusi dengan para pecinta kucing, pecinta anjing, lama kelamaan jadi ngerti juga, kenapa kucing sebaiknya di steril.


Mengurangi populasi


Pasti sering kan ketemu kucing? di jalanan, di pasar, di rumah makan kaki lima, di rumah sakit, di terminal, dimana saja ketemu kucing. Aku pernah mikir, kayanya begitu melangkahkan kaki, tiap jengkal selalu saja ketemu kucing.

Ternyata, kucing itu nggak butuh waktu lama untuk birahi, usia 6 bulan sudah birahi, jadi kalo ketemu lawan jenis, kemungkinan besar hamil. Sekali hamil. hanya makan waktu sekitar 2 bulan lebih, jumlah anak kucing yang dilahirkan bisa 4 anak kucing.

Tuh, kebayang kan, berapa banyak pertambahan anak kucing pada setiap harinya, makanya banyak sekali orang membuang anak kucing. Banyak orang mengeluh kucingnya beranak terus.

Cepatnya kucing hamil dan melahirkan menjadi salah satu penyebab, kenapa kucing cepat sekali berkembang biak. 

Populasi kucing yang cepat berkembang, menimbulkan berbagai masalah, karena sebagian orang hanya mau praktisnya saja membuang kucing ke tempat lain, yang penting tidak di depan matanya.

Padahal membuang kucing ke tempat lain hanya memindahkan masalah saja, bukan mengatasi masalah yang sebenarnya. 

Jadi, salah besar kalau orang berpikiran bahwa memindah kucing sudah menjad solusi. 

Maka, dengan steril diharapkan bisa mengurangi populasi kucing yang sangat cepat berkembang.

Betina yang disteril tidak akan bisa beranak, dan jantan yang di steril akan lebih tenang, tidak berkeliaran ketika mencium aroma birahi kucing betina. Kucing berkeliaran berpotensi dicelakai, baik oleh pejantan lain maupun oleh manusia.


Kucing jantan tidak kencing sembarang tempat


Pernah nggak temukan kucing jantan yang semprotkan kencing di sembarang tempat, hingga bau dimana-mana?, nah itu nggak akan ada ketika kucing jantan sudah di steril. Kencing dengan cara spray menandai penguasaan wilayah.

Dengan di steril, kucing jantan juga terhindar dari keinginan berkelahi sama jantan, sehingga berkurang pula resiko luka dan insiden lain.

Kucing betina yang di steril, akan lebih sehat karena resiko tekena penyakit yang berhubungan dengan rahim berkurang.

Kucing jantan maupun betina, jika di steril akan berkembang lebih sehat, tidak mudah sakit, dan tidak menjadi masalah bagi lingkungannya.

Kucing akan terus beranak, berapapun usia dia, sehingga dengan di steril maka akan menghindarkan kucing dari kelelahan dan sakit akibat terus melahirkan.

Dengan steril menghindari tragedi seperti kucing tua yang tak punya tenaga untuk melahirkan, sehingga anak kucing mati di dalam rahim. Sedih bukan?

Masih banyak manfaat steril kucing, ini hanya sebagian saja yang bisa aku abgi buat kamu.


Jangan gunakan pil KB 


Ada yang berpikir, bisa melakukan penjarangan kelahiran anak kucing dengan memberi pil KB, selayaknya manusia. Itu salah besar

Pemberian pil KB pada hewan, kucing atak anjing akan menyakiti binatang itu karena akan menimbulkan perubahan hormon yang tak semestinya, yang ada malah akan membuat sakit.

Kesannya mungkin murah dan bisa dilakukan sendiri, namun akibatnya kucing harus menjalani operasi akibat sakit yang dialami disebabkan pil KB. 

Jadi, jangan sekali-sekali memebrikan pil KB pada binatang, baik kucing maupun anjing. Alih-alih murah, operasi yang harus dijalani malah membutuhkan biaya besar.

Siapa yang boleh melakukan steril? Steril kucing, dilakukan oleh seorang tenaga ahli, yaitu dokter hewan, yang bisa ditemukan di sekitar kita.

Mungkin steril kucing masih jadi pedebatan, antara yang sependapat dan tidak setuju. Aku termasuk yang setuju, kalau sebaiknya kucing di steril, ketimbang melihat kucing dibuang.

Bagi yang mau mengulurkan kasihnya melakukan steril kucing, bisa mencari info komunitas-komunitas pecinta kucing. Di sana akan banyak info tentang biaya, bahkan bakti sosial steril kucing.

Yuk sisihkan sebagian dana kita, membantu kucing untuk di steril. Selain melakukan kebaikan buat diri sendiri, buat kucing , kebaikan insya Allah akan menjadi energi positif bagi semesta.

Sumber tulisan

  • Google
  • Pengalaman pribadi









36 komentar:

  1. Waduh, tega banget kalau harus sterilisasi kucing pakai pil KB. Mmh aku dari dlu masih takut sih mba ama kucing

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, akibatnya bisa bengkak di payudara juga rahim, enggak tega mau share fotonya

      Hapus
  2. mba rumahku jadi tempat pembuangan kucing mentang2 aku piara kucing wkwkwk dan teganya tuh kucing geletakin dalam dus taro depan pager :/

    aku juga pengen steril-in kucing aku nih cuman nanti aja pas aku cuti hehehe soalnya mayan lama untungnya kucing jantan jadi ga perlu dirawat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kucing jantan ya mba? ntar musim kawin keliaran dia, nah berantem tuh sama jantan lain.
      Di sini dia bisa kalah, lalu hilang, sediih

      Hapus
  3. Di rumahku udah 5x lebih kali ada kucing lahiran di langit2 rumah, sampe pernah jebol juga. Huhuhu. Harusnya disteril nih kucingnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, steril aja, sebelum beranak pinak setiap 3 bulan, kesiaan

      Hapus
  4. LOVE IT! Suka bangetlah sama artikel ini.. *aliran pro steril garis keras hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ahaha, iyes, kasihan mpusnya kalo beranak terus, ntar dibuangin

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
  5. wah sama nih mbak...aku juga kedatangan tamu tak diundang yaitu si pus yg aku ga tega ngusir...udah pernah dibuang eh 1 minggu kemudian balik lagi..pdhl udh dibuang jauh...jadinya sekarang msh di rumah.....pingin juga tak steril

    BalasHapus
  6. Aku termasuk yg ragu utk melihara kucing, soalnya itu tentang komitmen, mirip dengan mengurus anak sendiri. Selama blm siap, sebisa mungkin aku gak pelihara di rumah, paling kasih2 makan kalau ada kucing ke rumah.

    Tapiiii.. Belakangan Bocilku Alfath ternyata sayang sama kucing yang sering ke rumah, sebulan kemarin lahiran kucingnya, jadilah anak2 kucing itu juga berkeliaran seputar rumah. Alfath biasanya marah kalau kucingnya dibiarin aja apalagi kalau diusir, dia maunya ngasih makan dan mandiin. Aku jadi kepikiran buat addopt kucing2 itu tapi harus punya ilmunya juga ternyata ya, seperti tulisan ini, insya Allah bermanfaat buatku. Makasih ya Mba :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener, aku juga baperan, sekarang berusaha sebisaku aja

      Hapus
  7. Kucingku dirumah tinggal 1, betinanya. Anak-anak kucing selalu mati saat usianya 2 bulan. Jadi di depan halaman rumah, satu lobang bisa masuk beberapa kucing.

    Aku paling sebel tuh sama kucing jantan yang kencing di hordeng atau pintu. Bekasnya ga ilang-ilang ya. Walaupun udah di lap, masih aja disemprot disitu juga. Ngeselin kan...

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalau nggak di steril ya gitu mba, kencing sembarangan

      Hapus
  8. Di rumahku ga ada kucing karena dulunya banyak anjing tetangga, jadi kucing2 gak berani mampir.

    BalasHapus
  9. aku dulu suka kucing. tapi semenjak kucingnya beranak pinak dan suka buang kotoran sembarangan aku jadi nggak terlalu suka lagi sama kucing. mau buang nggak tega. jadilah kucingnya tetap berada di rumah tapi nggak disayang. heu

    BalasHapus
  10. Kucingku bar saja diseteril Mbak. Tapi lewat jalan operasi sih. Kasihan gak tega lihatnya. Tapi gimana lagi, anaknya udah banyak. Nanti malah bingung ngerawatnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, aku juga nggak tega, tapi aku mikir , udahannya aman

      Hapus
  11. Kasihan kalau kucing diseteril pakai pil KB, duh kok tega ya

    BalasHapus
  12. Aku belum ada waktu buat jaga kesehatan kuciong mbak, jdnya gak pelihara kucing khusus tapi cuma kasi makan aja buat kucing2 liar yg suka mampir ke rumah.
    Duh kok ya ada org punya ide kasi pil KB #tepokjidat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nggak apa mba, aku juga kadang nggak ada waktu, tapi kasihan

      Hapus
  13. Ya Allah.. baru tau kalau steril juatru menyehatkan kucing ya. Tapi, bun boleh ga ya dalam agama? Secara dlm islam aja steril manusia nggak boleh. Kecuali memang membahayakan si ibu. Misal ada penyakit lain.

    Kalau dilihat tujuan sterilnya mah emang sangat baik buat kesehatan kucing ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menurut aku sih bagian dari ijtihad mba, karena betapa cepatnya perkembangbiakannya, saat ini solusinya di sini itu.
      Beda dg di turki, yang kucing menjadi binatang kesayangan semua masyarakat

      Hapus
  14. tetanggaku rajin kasih makan buat kucing2 liar, jadinya banyak kucing jantan liar betah tinggal di sekitaran rumah trus pada beranak ... anak2nya si kucing jarang ada yg bertahan lama, dari 5 anak kucing palingan hanya 1 ato 2 ekor yg tumbuh sampe gede

    bener banget itu soal kucing mudah birahi, buktinya kucing2 betina di tempat tinggalku pada rajin hamil dan beranak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mba, aku juga kasih makan yang di jalanan

      Hapus
  15. Saya termasuk yang takut ma kucing kalau untuk gendong. Tapi gak tega juga kalau lihat kucing yang kondisinya mengenaskan.

    Kalau cuaca lagi panas, biasanya teras di rumah suka dijadiin tempat berteduh anjing atau kucing. Pokoknya siapa aja yang duluan berteduh hehehe. Udah gitu ada kolam ikan juga di halaman, jaid kucing-kucing suka pada mampir. Ya paling saya cuma seneng lihatnya aja sama sesekali dikasih makan atau minum

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih ya mba udah ulurkan kasih sayang buat mpus

      Hapus
  16. Aku agak bingung yaaa, di depan rumahku buanyaaak sekali kucing, berapa kali kulihat kucingnya hamil mulu dan ngelahirinnya di atas atap rumahku terus. Dalam setahun ini 2 kali ada persalinan di sana. Setiap kutanya ini kucing siapa saj, gak ada yang pernah ngaku, lah aku tu agak geli sama kucing, sama sekali gak berani merawat apalagi mendekati. Semoga ada yang care sama kucing, trus dipelihara, dirawat dan disteril.

    BalasHapus
  17. Dulu aku juga memelihara kucing betina sampai beranak pinak,dan baru tau kucing itu masa kehanilannya hanya 2 bulan ya, nama kucingnya siapa mba

    BalasHapus
  18. Kucing-kucing di rumah saya nomaden.
    Salut dengan Mbak yang memikirkan populasi mereka. Saya malah mikirin bagaimana supaya kulit kursi saya nggak ganti lagi karna bruntusan dicakar kuku mereka.Hehe :)

    BalasHapus
  19. Pengen juga steril betinaku.. Tpi di desa gak ada dokter hewan, ada alteralter lain gak ya mbak? Soale nanti kalau beranak kesian kalau dibuanh suami

    BalasHapus
  20. Aq jg awalnya takut sm kucing, karena suami yg sk kucing akhirnya piara kucing Siam yg terlantar didpn rumah. Alhamdulillah dari bayi smpe skrg gak prnh buang kotoran sembarangan bahkan klo lg main klo ingin pup atau pipis dia pulang ga bs sembarangan.
    Kucingku cwo pgn disteril tp suamiku masih blm tega karena dari sisi agama ktnya ga boleh.
    Itu aja sh PRnya

    BalasHapus