Selasa, 24 Mei 2022

Bersama JNE Jember, Dorong UMKM Bangkit Kembali Pasca Pandemi

 Sejak kemarin lagi diskusi sama adik-adik ipar, gimana menyiasati situasi ekonomi keluarga agar tetap survive di pasca pandemi ini. Adik iparku, suakminya kerja di sebuah perusahaan makanan yang cukup besar, dan saat ini sedang dalam situasi kurang bagus.

Nah, suaminya pengin banting setir saja,  buat persiapan jika perusahaannya benar-benar sudah nggak bisa lagi jadi tempat bergantung.

Saat ini, ide yang aada adalah buka toko online di beberapa market place, apa yang dijual? yang dijual produk makanan yang selama ini sudah dijalankan adik iparku, yaitu makanan dan masakan. 

Selama ini adik iparku punya usaha bikin makanan dan masakan, sistim pesan buat, ada  kue basah, kue kering sampai masakan tradisional, ada tumpeng, liwetan, dan lainnya.

Seneng sih, diskusi tentang wira usaha karena akupun pengin mulai lebih serius lagi menekuni wira usaha, Kok menekuni, memang sudah kenal wira usaha? sudah pernah berwira usaha? sudah dong.

Sebelum domisiliku Bogor, aku itu pernah juga jadi bakul di pasar lho, cukup lama sekitar 5 tahun, itu juga kurang rajin karena disambi banyak kegiatan sosial di masyarakat.

Kalian nggak tahu kan kalau aku sekarang juga jualan ? masih sebatas reseller sih, dan buat aku yang harus fokus jaga dan rawat mertua, sementara ini memilih jadi reseller lebih memungkinkan.

Iya jadi reseller itu meskipun pendapatannya enggak sebesar bakul aslijnya, tapi menyenangkan kok aktifitas transaksinya.

Dengan memanfaatkan gadget, kita sudah bisa mendapatkan penghasilan dari reseller, kita share ke teman dan kenalan, produk dari orang lain, jika produk itu laku, kita akan dapatkan bagian laba.

Apa saja sih keuntungan jadi reseller

  • Resiko minim, iya, resiko jadi reseller  minim karena kita tidak melakukan produksi yang bisa berpotensi gagal, atau kita juga tidak melakukan packaging yang mungkin bisa kurang bagus.

  • Kerugian minim, kerugian juga minim karena kita tidak terlibat pada proses produksi dari awal.

  • Harga jual bisa fleksibel. Menjadi reseller bisa menentukan harga sesuai pangsa pasarnya, lebih fleksibel menentukan harga, sekaligus mengambil laba.

  • Bisa menjual dengan fleksibel, bisa memasarkan lewat berbagai platform medso yang kita punya, atau lewat platform online apapun.
Apakah jadi reseller selalu hanya untung? enggak dong, namanya orang jualan, selalu ada potensi alami kerugian juga.
 
Kekurangan reseller
  • Jika kita harus simpan produk, maka tetap saja butuh ruangan untuk menyimpannya, dan sesekali melakukan pengecekan.

  • Dengan menyimpan produk, tetap membutuhkan biaya operasional, dan konsekuensinya harus dibebankan pada harga barang, sehingga harga barang akan lebih mahal.

  • Jika barang enggak banyak laku, maka kita akan mengalami resiko penjualan sekaligus mengalami kerugian.
Ada banyak sih suka duka dan untung rugi jadi reseller, tapi aku emilih sistim dropship, meskipun laba enggak banyak tetapi resiko sangat minim, enggak ada kerugian barang dan enggak ada biaya operasional.

Aku jadi reseller produk-produk UMKM, dari beberapa teman dan sejauh ini sih lumayan lancar, dan yang aku pasarkan bukan produk-produk branded ya.

UMKM sekarang sudah maju dan berkembang seiring perubahan jaman, terlebih ada banyak instansi, lembaga atau perusahaan yang melakukan binaan, pelatihan dan stimulus lain agar UMKM terus berkembang.



Kaya di jember nih, perusahaan ekspedisi JNE juga melakukan stimulus bagi pelaku UMKM, berupa edukasi, di wilayah Jember.

Acara yang bertajul Goll __Aborasi Bisnis Online 2022 Kota jember, JNE memberikan stmulus bagaimana memperkuat brandinbg bagi usaha mereka.

Nara sumber yang pelaku UMKM dihadirkan di acara tersebut, dan mereka berharap agar workshop itu bisa mendorong para pelaku UMKM untuk bangkit dari situasi yang turun akibat pengaruh pandemi.

Salah satu pelaku UMKM yaitu Nesi Septiani, Owner Khadijjah Collection yang menyampaikan pengalamannya, yaitu jika dia menjadi reseller terlebih dahulu sebelum membuka usa secara mandiri, inspiratif ya.

Buat kamu yang pengin membuka usaha, tips dari Nesi agar produk kita selalu dikunjungi pemberli adalah dengan konsistensi, iya, sebagai penjual harus konsisten menjaga kualitas. Dengan begitu kita sudah merawat pembeli untuk setia membeli produk kita.

Ada juga Fathurrohman, Owner Musae Chips, yang berbagi pada peserta workshop, bagaimana yang dilakukan oleh perusahaannya, diantaranya adalah pemanfaatan media sosial, karena pangsa pasar anak millenial, maka menyasar medsos adlah bagian dari strategi marketing.

Kuncinya, menurut Fathurrohman adalah, menentukan pangsa pasarnya, lalu lakukan strategi pemasaran yang connect dengan pangsa pasar yang dituju.

Acara ini adalah bentuk dukungan JNE Jember bagi UMKM Jember agar terus berkembang, selaras dengan tagline yang dimiliki yaitu "Connecting Happines", yaitu menyambungkan kebahagiaan di masyarakat, demikian menurut Agung Fathur R, Head of Sales and Marketing JNE.

Masih menurut Agung Fathur R, JNE juga memiliki program CSR seperti menyalurkan bantuan bencana alam pada erupsi semeru dan membangun yayasan yatim.

Diantara program dengan UMKM adalah konsultasi,  layanan bisnis terpadu, juga program UMKM lain yaitu  kolaborasi dengan Bank BNI, dan di sana bisa diberikan permodalan buat mereka yang membutuhkan untuk bisnis mereka.

Goll__Aborasi Bisnis Online Kota Pasuruan adalah kota ke sebelas, dari gelaran Webinar JNE Ngajak Online 2022, yang diprogram akan dilakukan di 60 kota di seluruh Indonesia. Setelah di kota Jember, gelaran roadshow akan kembali hadir di kota Semarang pada tanggal 25 Mei 2022. 

Dalam berbagai gelarannya ini, JNE selalu melakukan kerjasama dengan dinas dan pemerintah, agar bisa menjangkau masyarakat sebanyak mungkin.

Yuk ayuk, kalian yang bergerak sebagai pelaku UMKM di Semarang, coba cari-cari infi di komunitas UMKM, jangan lewatkan kesempatan emas ini untuk menambah ilmu dan keterampilan, juga kolaborasi dengan banyak pihak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar