Sebagian masyarakat perkotaan memandang materi sebagai tolok ukur keberhasilan dalam hidup, sehingga tak sedikit diantara mereka yang mengandalkan materi sebagai simbol keberhasilan hidup.
Ketidakcerdasan dalam literasi keuangan inilah yang ditangkap oleh Sinarmas MSIG Life, sehingga selalu peduli untuk melakukan edukasi keuangan pada masyarakat, sebagai upaya juga untuk membantu OJK. Makanya yuk atur uangmu, agar efektif dan efisien
Hal itulah yang disampaikan bapak Suandi Sitorus ketika membuka acara KEB Gathering bersama Sinarmas MSIG Life pada tanggal 9 September 2017. Peran seorang ibu yang strategis dalam rumah tangga, menjadi salah satu pertimbangan diadakannya gathering kali ini.
Terlebih karena ternyata literasi keuangan di Indonesia menurut sebuah riset berada pada titik yang masih rendah, yaitu belum mencapai angka 30 persen. Kenapa sebagian anak muda tidak bisa mengelola keuangan dengan benar? karena memang tidak ada pembiasaan sejak dini, yaitu dari dalam keluarga.
Middle Income Trap
Pemateri pertama, adalah Aakar Abyasa Fidzuno, CEO/ Founder Jouska Financial, yang menyampaikan tentang pengamatan beiau terhadap kelas menengah perkotaan.
Menurut Aakar Abyasa Fidzuno, masyarakat juga menyenangi, menyukai memberikan 'like' ketika melihat penampilan kelas menengah ini, memang iya sih.
Aku menganggap kelas menengah ini menjadi simbol kesuksesan hidup manusia masa kini, bahkan akupun termasuk pernah mengidolakan gaya hidup kelas menengah ini. Bahkan dalam hati tentunya ingin dong merasakan kemewahan hidup seperti mereka? manusiawi sih, menurut aku.
Ternyata, apa yang aku lihat tidak selalu sama dengan kondisi senyatanya. Menurut mas Aakar, selama aktif berinteraksi dengan banyak customer di lapangan, disimpulkannya bahwa ada dua jenis karakter manusia, yaitu, konservatif dan agresif.
Pada titik tertentu, dua jenis manusia dengan karakter yang berbeda ini, bisa mengalami kesuksesan, namun, data di lapangan menunjukkan, sedikit sekali orang yang bisa melewati titik zero, menjadi orang yang benar-benar kaya.
Sebaiknya yuk atur uangmu, agar menjadi orang yang memang kondisi keuangannya establish, orang yang benar-benar kaya, bukan tampak foya-foya tapi tekor, hehehe.
Benar-benar kaya? maksutnya? iya, sebagain orang terjebak pada sebuah situasi yang disebutnya sebagai middle income trap, nah apa itu? asing ya? iyaa, aku juga baru aja dengar nih, yuk kita lihat.
Aku menganggap kelas menengah ini menjadi simbol kesuksesan hidup manusia masa kini, bahkan akupun termasuk pernah mengidolakan gaya hidup kelas menengah ini. Bahkan dalam hati tentunya ingin dong merasakan kemewahan hidup seperti mereka? manusiawi sih, menurut aku.
Ternyata, apa yang aku lihat tidak selalu sama dengan kondisi senyatanya. Menurut mas Aakar, selama aktif berinteraksi dengan banyak customer di lapangan, disimpulkannya bahwa ada dua jenis karakter manusia, yaitu, konservatif dan agresif.
Pada titik tertentu, dua jenis manusia dengan karakter yang berbeda ini, bisa mengalami kesuksesan, namun, data di lapangan menunjukkan, sedikit sekali orang yang bisa melewati titik zero, menjadi orang yang benar-benar kaya.
Sebaiknya yuk atur uangmu, agar menjadi orang yang memang kondisi keuangannya establish, orang yang benar-benar kaya, bukan tampak foya-foya tapi tekor, hehehe.
Benar-benar kaya? maksutnya? iya, sebagain orang terjebak pada sebuah situasi yang disebutnya sebagai middle income trap, nah apa itu? asing ya? iyaa, aku juga baru aja dengar nih, yuk kita lihat.
- Sukses bekerja di usia relativ muda
- Tinggal di perumahan bagus
- Memiliki kendaraan roda empat, lebih dari satu, yang selalu berganti seiring dengan peningkatan jumlah in come
- Hampir setiap hari belanja di mall-mall besar untuk berburu barang-barang mewah, agar tampil fashionable
- Menggunakan barang-barang branded, demi mengejar status & gengsi sebagai kelas atas
- Setiap akhir pekan selalu mengunjungi destinasi wisata
- Wisata kuliner
- Bergaul dengan kalangan atas
- Sering berlibur ke mancanegara
- Eksis di medsos, ini juga jadi salah satu tolok ukur bagi sebagian kalangan untuk menandai bahwa dirinya selalu up date, selalu ajdi yang terdepan upload foto di medsos, hehe.
Enggak salah sih, dan boleh juga, tapi persoalannya, apakah benar itu sudah menjadi kebutuhan? apakah itu bukan bentuk keinginan saja, yang tidak dipenuhipun tak apa-apa. Nah, tuh . Jadi bedakan, antara keinginan dan kebutuhan.
Memaksakan diri memiliki lifestyle orang gedongan, ingin hidup seperti gayanya kelas atas, tapi itu bukan kondisi yang sebenarnya, hanya akan merugikan diri sendiri. Bisa jadi justru akan mencelakakan diri di waktu yang akan datang.
Pengalaman mas Aakar Abyasa selama di lapangan, memang secara visual begitulah keadaan kelas menengah, makanya kenapa sebagian bangga menyebut dirinya sebagai kelas menengah nge he'.
Tapi fakta menunjukkan bahwa gaya hidup yang wow tersebut lebih banyak didapatkan dengan cara banyak melakukan kredit terhadap berbagai barang konsumtif. Misalkan, rumah kredit, mobil beli diangsur. Gaji naik, pengin ganti mobil, dengan cara diangsur lagi. Bahkan tidak menutup kemungkinan berbagai jenis barang juga dibeli dengan diangsur.
Keinginan-keinginan itulah yang membuat pengeluaran makin hari makin membesar, karena mengikuti trend yang tak ada habisnya, tanpa sadar situasi keuangan jadi terganggu. Nah, yuk atur uangmu agar tidak terkena prahara gara-gara ikuti trend.
Tidak sedikit dari mereka yang terjebak di middle trap ini hakikatnya hidup dari berhutang, dan tidak memiliki dana tunai yang benar-benar tersimpan. Inilah yang disebut gagal keluar dari jebakan kelas menengah. Pahit sekali ketika satu saat harus menjual mobil, menjual rumah, usaha yang gulung tikar,disebabkan pola hidup konsumtif.
Tahu tidak? itulah kondisi yang semu, tampak seperti orang kaya, tapi sejatinya kita tak memiliki cukup dana. Jika di usia muda sudah berada di jebakan kelas menengah? apa yang terjadi di usia tua nanti? bukankah usia tua saatnya tenang menikmati kerja keras di usia muda?
Nah, selagi muda, yuk atur uangmu, jangan mengikuti jebakan yang seolah menyenangkan, tapi malah akan membuat celaka. Bukankah lebih baik mengatur uang di waktu muda, dan menikmati hasil kerja keras saat usia menua?.
Wawasan middle trap yang mencerahkan dari mas Aakar Abyasa Fidzuno
Sumber foto, Fan Page Sinarmas MSIG Life
Yuk atur uangmu
Inilah perlunya ilmu mengatur uang. Nah ilmu? Iya, ilmu. Semua hal butuh ilmu, butuh literasi jika ingin teratur dalam hidup, termasuk literasi keuangan. Yuk kita dikulik, apa yang sebaiknya dilakukan untuk atur uang, karena ini bukan semata-mata ilmu keuangan.
Apa yang harus dilakukan? berhentilah dahulu melakukan segala bentuk pembelian, angsuran segala macam barang, lakukanlah evaluasi, lalu, yuk atur uangmu.
- Perlunya melakukan current financial statemen, yaitu dengan melakukan pengecekan terhadap dokumen-dokumen riil, rekening koran, dan laporan keuangan lain yang auditable. Dengan begitu kita mengetahui pasti seberapa sih kekuatan keuangan kita yang sebenarnya, sehingga bisa melakukan alokasi dengan bijak.
- Mengantisipasi berbagai resiko/ bentuk resiko yang mungkin terjadi. ketika muda penghasilan besar, jangan dihabiskan untuk foya-foya, karena kita akan berhenti kerja ketika tua, dari mana kita hidup?, disinilah perlunya melakukan investasi sebagai salah satu pengaman. Investasi bisa apa saja, setelah sebelumnya melakukan feasibility study, investasi apa yang layak dilakukan.
- Tentukan tujuan. Ini juga tak kalah penting, karena dengan menentukan tujuan, maka langkah yang dilakukan menjadi jelas dan pasti. Menentukan tujuan akan memilah mana kebutuhan mana keinginan yang mungkin tak perlu dipenuhi.
- Memiliki asuransi. Asuransi sejatinya adalah memindahkan resiko yang mungkin terjadi, karena siapa yang dapat menjamin bahwa kondisi kita akan baik-baik saja, sehat-sehat saja, meskipun kita selalu berharap untuk selalu survive.
Asuransi yang sebaiknya diutamakan adalah asuransi kesehatan karena itu menjadi basic bagi semua aktifitas kita.
Setelah itu, barulah memikirkan untuk memiliki asuransi pendidikan untuk anak-anak kita, asuransi untuk properti, asuransi hari tua dan sebagainya.
Sinarmas MSIG Life
Sinarmas MSIG Life yang didirikan tahun 1985, merupakan anak perusahaan PT Sinar Mas Multiartha Tbk, yang merupakan salah satu dari enam pilar bisnis yang dimiliki Sinar Mas, yang memiliki produk layanan finansial terpadu dan menyeluruh.
Pada tahun 2015, MSIG Life mendapatkan penghargaan sebagai Digital Brand of The Year terbaik ke 3 untuk kategori Asuransi Jiwa, oleh Infobank. Penghargaan lain juga diperoleh dari Majalah Investor, sebagai Asuransi Syariah terbaik, untuk aset di atas Rp. 200 Miliar, pada even Best Syariah di tahun yang sama.
Apa sajakah? ada perbankan, asuransi, pembiayaan, pasar modal,, jasa administrasi saham, keamanan, perdagangan, teknologi informasi dan industri.
Sinarmas MSIG Life, sebagai salah satu asuransi yang besar, memiliki berbagai produk, diantaranya Smile Medical, Smile Hospital Protection, Smile Personal Accident, dan sebagainya.
Untuk asuransi syariah, Sinarmas MSIG Life memiliki produk Asuransi Tradisional Syariah dan Unit Link Syariah, dan masih ada beberapa produk lain lagi.
Apa sih manfaat asuransi?
Sumber foto, Fan Page Sinarmas MSIG Life
Sumber foto, Fan Page Sinarmas MSIG Life
Sumber foto, Fan Page Sinarmas MSIG Life
Berbagai manfaat asuransi akan bisa kamu dapatkan, dan akan memberimu bekal pengetahuan, demi masa depan keluarga yang lebih baik
mantap kak
BalasHapusAsuransi kesehatan
Sama-sama, makasih udah mampir
Hapussemoga bisa ikutan lagi acara kayak gini, nambah wawasan dan jadi pengin nambah asuransi :)
BalasHapus