Kamis, 01 September 2016

Budi Pekerti Adalah Keteladanan

Pernahkah ketika berada di commuter line tidak mendapatkan kursi, sementara anak-anak yang lebih muda juga santai saja, bahkan pura-pura tertidur?. Atau pernahkan harus memberikan kursi pada perempuan hamil, sementara banyak remaja yang lebih muda acuh tak acuh?.

Pasti jawabannya sering, karena aku sering sekali menjumpai dan mengalami peristiwa itu. Apa yang tersirat dari peristiwa itu?, banyak sekali. setidaknya ada beberapa hal yang menunjukkan jika ada nilai sosial yang mulai terkikis di negeri ini.

Pada situasi yang berbeda aku pernah mengalaminya. Satu ketika aku berjalan beriringan dengan beberapa anak SMA yang pulang sekolah. Pada saat itu, di samping akmi lewatlah sebuah sepeda motor yang dikendarai seorang bapak yang sudah agak sepuh.

Motor itu dimuati beberapa potong besi kecil yang diikat, entah kenapa tiba-tiba beberapa besi berjatuhan, dan sepeda motor oleng dan nyaris ambruk.

Ajaibnya, kejadian itu tidak mengusik para siswa itu untuk melakukan sesuatu, bahkan seolah-olah tak ada kejadian apapun di depan mata mereka, duuh kaget bercampur kesal rasanya.

Tanpa diminta, aku membantu bapak tadi sebisa aku, dengan harapan juga akan memancing mereka untuk melakukan hal serupa. Ternyata, ooh, tak ada yang bergeming, mereka tetap dengan canda tawa, tetap asyik dengan gadget mereka.

Mungkin tidak di seluruh pelosok negeri, namun sudah cukup lama terasa jika di negeri ini budi pekerti mulai terkikis jaman. Apa tandanya?.
  • Sopan santun mulai luntur. Seperti membungkukkan badan saat mekewati kerumunan orang tua, mengucapkan permisi saat melewati seseorang, mengucapkan salam terlebih dahulu berjumpa dengan orang yang lebih tua dan sebagainya.
  • Penghormatan dan penghargaan kepada yang lebih tua, bahkan kepada sesama juga mulai luntur. Lihat saja bagaimana dengan mudahnya seorang anak melontarakn makian, seruan tak sopan pada yang lebih tua.
  • Semakin jarang perilaku yang menunjukkan mau mendahulukan orang lain yang lebih membutuhkan. seperti memberikan tempat duduk pada yang lebih lemah, lebih tua, dan laiinya.
  • Cenderung memikirkan kepentingan dan kebutuhan diri sendiri saja
  • Kurangnya toleransi, tidak lagi menganggap bahwa perbedaan adalah kodrat.

Budi Pekerti adalah Keteladanan

Budi pekerti penting diajarkan di sekolah, karena sekolah adalah lingkungan ke dua sesudah rumah. Di sekolah bisa ditanamkan nilai-nilai utama kehidupan, bagaimana agar anak didik memiliki sikap yang luhur. 

Sikap luhur di sini adalah bersikap baik, bersikap baik terhadap diri sendiri, dan bersikap baik dalam hubungannya dengan sesama manusia dan dengan Tuhannya.

Dengan penanaman nilai-nilai mulia di sekolahan maka tentu saja akan terpancar pada perilaku anak-anak sekolah menjadi perilaku yang baik, berakhlaq baik, berperilaku baik.

Banyak bidang study di sekolah yang bisa diintegrasikan dengan pendidikan atau pelajaran budi pekerti. Seperti pelajaran IPS, IPA, Bahasa Indonesia, Pendidikan Kewarganegaran.

Selain mengintegrasikan pelajaran budi pekerti dengan bidang study lain, juga dibutuhkan pelajaran yang riil, yaitu keteladanan dari para guru di sekolah.

Keteladanan adalah pelajaran yang paling mudah diserap dan ditiru seorang siswa, jika perilaku luhur itu datang dari gurunya.

Jadi tugas guru bukan hanya memberikan pelajaran budi pekerti saja, namun juga harus memberikan keteladanan yang nyata pada anak didiknya.

Dengan begitu, maka para siswa akan bisa mengemplementasikan pelajaran sekolahnya pada kehidupan sehari-hari. Hal itu akan terpancar saat anak didik berada di rumahnya di dalam keluarganya.

Dengan para siswa yang mencerminkan akhlak yang baik, maka akan tercipta lingkungan masyarakat yang baik pula.



4 komentar:

  1. Saya jatuh dari motor pun tak ada yang menolong, dijalan hampir saja tabrakan padahal yg salah anak remaja itu krn mengambil jalur tp saya yg dibilang m*nyet dan g*blok pdhl usia saya jauh lbh tua, anak saya main di arena bermain ada anak lelaki seumuran merebut dan menampar anak saya padahal saya ada didepan mata saya bilang "ga boleh yah pukul2" anak kecil itu malah jawab "anj*ng" dan ibunya yang masih muda banget cuman ketawa. Astagfirullah kemana ya pelajaran sopan santun, budi pekerti?saya sampe kaget melongo.
    yah malah jadi curhat y mba kepanjangan :D *fenomena sekarang memprihatinkan

    BalasHapus
  2. Aku sering banget kesal kalau ada ibu hamil atau anak2 dan orang tua nggak dapat kursi di commuterline. DUh dimana ya hati nurani mereka :(
    Pengajaran budi pekerti memang sebaiknya sejak dini mba. Terima kasih telah berbagi

    BalasHapus
  3. Sama Mbak, saat aku njemput anakku ada anak yang misuh . Ketika dibilangin pak satpam malah koyo ngece dan ketawa. Makanya saya selalu bilang ke anakku hormati orang yg lebih tua. kalau jalan agak bungkuk bila ada orang tua duduk dan bilang permisi. Hal kecil yg bisa saya lakukan untuk menanamkan budi pekerti.

    BalasHapus
  4. Efek gadget, efek tayangan yang tak mendidik, efek orang tua yang hanya fokus pada nilai, angka dan rangking.... budi pekerti semakin terpinggirkan :(

    BalasHapus