Senin, 23 Mei 2022

Lebaran Tapi Tidak Mudik?

 Lebaran tanpa mudik? bisa nggak sih? bagi yang punya kampung halaman buat mudik, lebaran enggak mudik tentu nggak enak,ibaratnya tuh serasa hilang lebarannya, serasa enggak lebaran.

Kalian mudik? berapa lama? pasti bahagia lah yang mudik, ketemu teman, ketemu kerabat, ketemu tetangga di kampung.

Sayangnya, aku tahun ini enggak mudik, eh tepatnya enggak mudik di waktu biasa orang mudik, kapan sih orang biasa mudik lebaran?.

Biasanya sih, beberapa hari menjelang lebaran, atau akhir-akhir puasa, awal lebaran, sepekan setelah lebaran, umumnya itu sih. 

Akupun biasanya setiap mudik di hari pertama lebaran, dengan pertimbangan, jalanan agak longgar, baik bawa kendaraan sendiri maupun menggunakan moda transportasi umum.

Hanya, lebaran tahun 2022 ini, aku mudik di akhir bulan Mei, ketika nulis ini aku masih santai gaes, belum siap apapun.

Kenapa lama amat jaraknya dengan hari H lebaran? yah kebetulan akhir bulan Mei ini ada hajatan di kampung, dan yang punya hajat adalah kakakku satu-satunya, hehehe. Jadi sekalian deh, nuggu waktu tepat pas hajat, efisien waktu, biaya dan tenaga juga.

Mudikku kan lumayan jauh, di lereng gunung Perahu sana, meskipun sudah bisa ditempuh sekitar 5 jam dari Jakarta, tetep saja jauh. jadi, kalau mudik bolak-balik pasti cape ya.

Jadi, ngapain aja selama lebaran, kalau enggak mudik? apakah makan, rebahan, makan lagi, rebahan lagi? enggak lah, semua aktifitas berjalan normal saja,  selain menerima tamu yang sedikit lebih banyak dibanding hari biasa.

Sudah lama kan ya, setiap lebaran tetangga bertamu hanya di depan pintu saja, atau jika masuk ke rumah, hanya sekejab, kesannya kaya basa basi gitu, hehe. 

Beda dengan dahulu, lebaran ya saatnya bertamu ke saudara, kerabat juga tetangga sekitar rumah, tapi memang jaman sudah berubah, irama bertamu hari lebaran sudah beda.

Tetapi tetep saja sih, kalau yang berkunjung ke rumah kita adalah saudara, kerabat, pastilah nggak sebentar, ngobrol, makan, minum dan itulah serunya lebaran.

Jadi, kalau ditanya kegiatan enggak mudik, ada banyak, nggak beda sama hari-hari biasa, bahkan lebih banyak kerjaan.

  • Masak, aku masak olahan lebaran seperti opor dan kawan-kawannya tidak pernah terlalu banyak, lebih sering masak untuk sehari saja, tetapi tetap diperhitungkan kemungkinan ada tamu datang. Kok tamu? iya, tamu yang datang selalu kami minta untuk makan, siapapun dia. Perkara tamunya bersedia atau enggak, itu soal lain, yang jelas, kami siapkan meja makan dengan menu yang cukup jika ada tamu.
    Kedatangan tamu kerabat biasanya kan bisa diketahui ya, apalagi sekarang setiap tamu yang akan datang jika dari luar kota akan mem,beritahu sebelumnya, jadi kita bisa siapkan masakan sebelum mereka datang.
  • Bersihkan perabot, karena biasanya ketika lebaran kan kerjaan rutin agak berkurang, bahkan ibur kecuali mungkin ada kerjaan online yang jalan terus meskipun lebaran. Nah, kesempatan tuh buat bersihkan lperabot ebih intens lagi. Karena biasanya di hari-hari normal, bersihkan perabot kan secukupnya saja.
  • Mencuci pakaian, cuci pakaian kerjaan rutin sih, tetapi karena lebaran maka cucian numpuk, baik karena sering keluar rumah, maupun karena penghuni rumah bertambah, ada kakak, adik atau ponakan nginap di rumah.
  • Setrika, biasanya sih untuk  kerjaan setrika aku panggil orang secara berkala, kami panggi dia dengan sebutan bibi. Bibi datang biasanya sepekan sekali, atau tergantung kebutuhan. Nah, karena lebaran yaah dia libur dong, dna biasanya liburnya lama. Ya setrika baju aku kerjakan deh, 
  • Rawat tanaman, selama lebaran, lumayan sih, rawat tanaman bisa lebih intens dibanding hari-hari biasa. KArena situasi sepi ya mungkin, jadi rasanya ada waktu longgar buat rawat tanaman.
Banyak sih sebenarnya kerjaan di rumah selama enggak mudik, intinya sih kerjaan rutin dengan intisitas yang lebih dibanding dengan hari biasa.

Cuma kenapa ya, kalau lebaran kok gampang ngantuk, ahaha.
Kamu mudik enggak? kalau enggak mudik, ngapain saja di rumah? pertanyaan klise yaa.


2 komentar:

  1. Ya begitulah hambar rasanya dan berat lebaran tanpa musik, ada rindu pastinya. Tapi, untuk mudik ini agak sulit, jadi yasudahlah mencoba bahagia dengan yang ada di rumah mungkin selanjutnya bisa melepas rindu ke kampung halaman begitu.

    BalasHapus
  2. Karena tinggal di "kampung" sendiri, jadinya gak pernah ngerasain eforia mudik. Kadang ku anggap hal ini sebagai Blessing in disguise, sebab ngga perlu mengalami drama mudik ^_^. Walaupun bagi yang mudik, justru drama-drama itu yang bikin kangen.

    BalasHapus