Selasa, 30 November 2021

Connecting Happiness Dari JNE Untuk Indonesia

Saat pandemi begini, memang suka nggak suka, mau nggak mau, porsi kegiatan lebih banyak on remote ya, alias online. Sudah dua tahunan ya  kita harus banyak mengurung diri di rumah, nggak kerasa cepatnya waktu berlalu

Beberapa kali PPKM, membuat kita harus banyak menahan diri berada  di rumah saja, ya kan?, tapi enggak apa sih, selama untuk kebaikan bersama, .

Gusti mboten sare, ungkapan itu aku yakini kebenarannya, mau bukti? selama diberlakukan PPKM apapun levelnya, kan memang kita harus banyak di rumah ya, demi mengurangi penularan.

Tapi bagaimana dengan mereka yang profesinya mengharuskan berada di jalanan? di luar rumah? apakah kamu kesal sama mereka, aku sih enggak.

Begini ya, jadi memang ada profesi yang harus berada di luar rumah, karena jika profesi itu enggak ada atau enggak dijalankan, ada banyak kebutuhan masyarakat yang terhenti. Profesi di luar rumah, yang sebagian besar adalah profesi yang tugasnya melakukan pelayanan pada masyarakat.

Jadi, tentu saja kalau mereka berada di rumah dan tidak menjalankan profesinya, dampaknya akan merugikan.

Yuk, kita lihat, profesi apa yang harus dijalankan di luar rumah, dan tidak bisa dilakukan secara online atau hanya dengan online.

  • Petani, nelayan, perkebunan
  • Dokter dan para medis
  • Perbankan
  • Transportasi
  • Penjaga palang pintu kereta api
  • Pemadam Kebakaran
  • Aparat keamanan
  • Jasa Ekspedisi


Mungkin kalau mau disebut semua, ada banyak ya profesi yang mengharuskan untuk berada di medan/ lapangan, karena bukan termasuk jenis pekerjaan yang bisa dilakukan secara online. 

Apa yang terpikir olehmu? kalau aku berpikir, di saat yang lain harus di rumah, mereka yang berada di luar rumah punya jasa besar lho, iya mereka berjasa memastikan hidup harus terus berjalan, baik bagi mereka secara pribadi maupunj bagi masyarakat lain.

Ya, mereka melakukan kebaikan, mereka berbagi bahagia, mereka menyambungkan kebaikan, menyambungkan kebahagiaan. 

Buatku yang jauh sekali dari saudara, kerabat, sangat beterimakasih sama ekspedisi, kenapa? karena benar-benar bikin aku bahagia, karena bukan hanya karena paketnya saja, tapi adanya ekspedidi benar-benar jadi obat kangen, obat rindu.

Iya, rindu kampung halaman terobati oleh adanya ekspedisi, dan aku sama kakakku di kampung selalu menggunakan jasa JNE, karena pelayanannya maksimal.

Selama panjdemi, aku dua kali enggak mudik, alias dua kali lebaran, karena aku biasa mudik setiap lebaran tiba. Kebayang nggak kangennya aku sama kakak dan dikku. Iya, kami memang sudah berumur, sudah enggak muda lagi, tapi hubungan kami sangat dekat, makanya saat pandemi ini benar-benar membuat kangen.

Nah, lewat JNE inilah aku mendapatkan bahagia karena kami saling berkirim, aku sering sekali minta dikirimi makanan khas  kampung halaman, juga makanan khas Kudus, di mana adikku tinggal.

Beneran, senengnya itu seneng banget, karena pas paketnya datang, kaya ketemu sama yang kirim paket, wiih.., pokoknya bungah. Jadi, membagi dan menyambungkan kebahagiaan itu bukan hanya membahagiakan JNE saja, tetapi membahagiakan aku, kami juga.

Ternyata saat ini ada event  31 Tahun JNE lho, wah keren nih, berarti sudah selama itu pula JNE berbagi kebahagiaan, menyambungkan, menghubungkan kebahagiaan.




Membagi kebahagiaan, selaras dengan visi misi di awal berdirinya yang selalu mengutamakan kebaikan, dengan berbagi pada kalangan masyarakat yang membutuhkanj, seperti para fakir miskin, yatim, janda kurang mampu dan lainnya.

Tema di ulang tahun JNE ke 31 tahun ini mengusung tema Maju Indonesia yang ternyata berakar pada 3 filosofi utama yaitu, berbagi, memberi dan menyantuni.

Sedangkan Tagline Maju Indonesia, bermakna dari MAkna 1 tuJUan untuk Indonesia, yang artinya 3 pilar JNE yang memiliki kebersamaan, optimisme, visi dan misi untuk bertumbuh dan berkembang untuk mencapai 1 tujuan, Indonesia Maju.

Sama dengan yang disampaikan oleh Presdir JNE yaitu Bapak M. Feriadi Soeprapto, yaitu bahwa dalam menjalankan bisnisnya JNE memiliki tagline "Connecting Happiness, yang artinya mengantar kebahagiaan.

Maknanya luas, lebih dari sekedar mengantarkan paket, namun di setiap saat dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat, untuk memberikan manfaat yang sebanyak-banyaknya, sehingga ada 4 sektor yang menjadi perhatian utama perusahaan, yaitu SDM, infrastruktur, tekonologi informasi dan lingkungan sekitar.

Menyambut HUT JNE, diselenggarakan acara internal, diantaranya shopping bareng anak yatim dan dhuafa, dari 20 yayasan yatim piatu yang ada di Jakarta, lombha foto, kahataman Al. Qur'an, potong tumpeng, dan ziarah ke makan pendiri JNE al. H. Soeprapto Soemarno.

Oh ya, ada lagi, yaitu JNE memberikan free ongkir pada Hari Bebas Ongkos Kirim ( Harbokir ) buat member JNC  ( JNE Loyalty Card ), maksimum pengiriman 2 kg per sesi dan maksimal 20 kiriman, pada tanggal 26 - 27 November 2021.

Ada juga subsidi ongkir buat 31 member JLC, sebagai dukungan bagi sociocommerce, double point, untuk seluruh member pada tanggal 26 - 30 November 2021. Juga berbagai kuis diselenggarakan lewat media sosial JNE.

Selamat buat JNE, teruslah berbagi gembira, berbagi bahagia, teruslah menyambung kebahagiaan, adalah sebuah nilai tambah ketika sebuah perusahaan bukan hanya bicara soal uang dan keuntungan saja.

Terimakasih sudah menjadi penyambung kami-kami yang harus lebih banyak di rumah saat ini, terimakasih sudah menyambungkan kebahagiaan.



Sabtu, 13 November 2021

Aktifitas yang Tidak Bisa Dilakukan Selama Pandemi

Berapa lama enggak naik commuter line? sangat lama, yes, sejak pandemi, sejak ada PPKM, ruang gerak semua dibatasi.

Aku yang sering keluyuran menggunakan Commuter Line memang jadi kaya pet, berhenti total dari jalan ke Jakarta.

Dulu, memang sih banyak sekali event offline buat para blogger maupun sekedar jalan-jalan ke rumah teman, dan praktis sejak virus merajalela, semuanya terhenti, ya semuanya.

Bersyukur, masih ada banyak aktifitas yang ngga harus dilakukan secara offline, tapi cukup dengan cara virtual saja sudah bisa.

Mulai jalan lagi

Jadi, apa saja yang nggak bisa atau sulit dilakukan selama sekitar dua tahun ini? Tiap kita pasti nggak sama ya, dan kalau di list bisa banyak banget, buat aku ada beberapa hal yang nggak bisa aku lakukan selama pandemi ini.

  • Mudik
    Hahaha, mudik menempati urutan pertama, karena beneran, pengin banget mudik, sampai kebawa mimpi, haha. Piye ya, selama ini mudik hanya sekali dalam setahun, karena ibu mertua yang sudah sepuh.  
    Aku nggak mungkin untuk sering pergi dalam jangka waktu lama, meninggalkan beliau, meskipun ada yang dipasrahi selama kami mudik. Dua tyahun cyn,, nggak mudik, haduuh pegel di badan haha.  Harapan aku, tahun depan bisa mudik, kapanpun itu, sekarang mesti fleksibel, jangan memaksakan mudik pas liburan nasional.

  • Event Blogger
    Iya, aktifitas event blogger  sebelumnya adalah aktifitas yang sangat sering aku lakukan, pas pandemi jadi pet, sunyi. Demi mencegah penularan, maka segala macam even offline dilarang, dan aku sangat setuju sih sama hal ini. 
    Karena kalau penularan masif, yang rugi kan kita-kita juga, sakit itu rugi luar dalam, rugi material mental, jangan deh.

  • Makan Bareng
    Iya kan, makan bareng, pasti sama kaya kalian kan, kulineran, hahaha, sekarang kulineran jadi gaya hidup banyak orang. Kulineran jangan dipersepsikan jajan mahal ya, enggak lah. Kuliner bisa saja jajan receh, tapi enak. Ada?, ada lah dan banyak. Makan bareng jadi terhenti akibat pandemi. 
    Makan bareng ini bisa sama keluarga, bisa juga sama teman ya, kan buat selingan ya, bosen juga makan masakan sendiri tiap hari, haha.
    restoran kan dibatasi, sempat hanya bisa take away, lalu boleh makan di tempat dengan prosentase tertentu, atau boleh buka dengan batasan waktu. Tapi memang sih selama pandemi lebih aman makan di rumah ya.

  • Jalan-jalan
    Nah ini dia, mirip kaya mudik tuh, jalan-jalan jelas udah nggak bisa, ya  selain mentaati aturan, memang ngga aman juga lah ya jalan-jalan saat pandemi. Kalau tokh maksakan diri jalan, pasti juga nggak tenang.
    Jalan-jalan termasuk shoping ya, belanja belanji ke Mall, iya kalee, Mall nya aja tutup kan, selama pandemi. Mau belanja? masih sangat bisa lah, kan kalian biasa belanja online,, ya kan?.
    Nah, yang nggak bisa kan jalan-jalan ke destinasi wisata ya, baik yang dekat maupun yang jauh, karena tempat wisata juga dilarang buka kan selama pandemi.

  • Kondangan
    Kondangan selama pandemi? aku kayanya ke luar kota sekali, itu juga prokesnya ketat dan sistimnya take away, jadi, datang, isi buku tamu, salaman dari jauh, muter ambil makanan dan snack yang sudah disiapkan di box besar, pulang deh. Hahha.., simpel, ngga ada 10 menit dan tidak saling membahayakan antara tamu dan penyelenggara hajatan.
    Nah, kalau yang hajatan tetangga dekat rumah, maka aku akan memilih waktu yang "aman" dari resiko tertular. 
    Kapan waktu aman itu? yaitu waktu-waktu sepi dari tamu, bisa pagi sekali saat belum saatnya tamu datang, atau sore hari, saat sudah sepi tamu, aman kan?. Ngga ada makanan dong, ya enggak apa lah, kan dekat, nggak lapar lah, hahaha.

  • Melayat
    Nah, melayat juga jarang sekali aku lakukan selama pandemi, apalagi kalau wafatnya disebabkan karena sakit Covid kan jelas ngga bisa melayat, paling bisa berkunjung ke keluarganya,  jauh hari setelah wafatnya. 
    Kalau wafat bukan karena virus Corona, maka akupun memilih melayat pas saat sepi, karena itu jadi jalan tengah, sosialisasi tetap jalan, dengan menjaga protokol kesehatan.

  • Nyalon
    Nyalon, aku ke salon paling urusan potong rambut atau creambath, itupun jarang sekali. Untuk urusan wajah hampir nggak pernah ke salon, mahal, hahaha. Jadi gimana? Potong rambut selama pandemi, aku minta tolong suami buat potong rambut aku, hehehe.
    Alhamdulillah suami kalau pas nggak sibuk, mau dan bisa potong rambut, jadi, ya santai lah urusan ke salon, nggak creambath juga nggak apa-apa.

Mudik dua tahun lalu

Ya, kalau mau di list banyak ya, aktifitas yang nggak bisa kita lakukan selama pandemi. Tapi, sebaliknya selama pandemi kan banyak sekali aktifitas yang bisa kita lakukan, dan bahkan mungkin menambah manfaat, apapun itu.

Setelah ini, mau nulis juga tentang aktifitas apa yang bisa dilakukan selama pandemi, bagaimana dengan kamu?, sempat banyak nuliskah selama pandemi?, atau malah blank?. hehe

Semoga sehat semua ya kita, dan tetap taat jaga prokes ya, demi diri sendiri dan demi orang-orang yang kita sayangi.