Rabu, 06 September 2017

Tips Adaptasi di Lingkungan Baru



Pernahkah berada dalam situasi dimana kamu musti adaptasi? adaptasi sebagai murid baru, mahasiswa baru, anak kost baru, karyawan baru atau mungkin adaptasi sebagai anggota keluarga yang baru? dan lainnya.

Pasti pernahlah, setidaknya adaptasi sebagai murid baru, hehehe. Enak nggak adaptasi itu? enggak enaak, pasti itu jawabannya. Iya lah gimana mau enak, kita dengan hati yang tergagap dan meraba-raba harus bagaimana, harus bersikap seperti apa, wah nggak enak banget.

Di satu sisi masih gagap, di sisi lain ada ketidaksiapan mengalami masalah yang pasti akan makin mengganggu proses adaptasi itu. 

Adaptasi, berarti kita ini 'baru' bagi lingkungan kita, dan sebaliknya, lingkungan itu adalah sesuatu yang 'baru' bagi kita.  Nah lho, jadi bagaimana dong?. Satu-satunya jalan, kitalah yang mesti menyesuaikan dengan yang baru, bukan kita menunggu situasi sampai kita benar-benar siap.

Aku pernah lho alami adaptasi yang aku anggap sulit, yaitu ketika aku pertama kali menjadi anak kost, sumpah sulit sekali, karena itulah pertama kalinya aku jauh dari orang tua, melakukan semuanya sendiri, dan lingkungan yang baru.


Serba ragu 

Ya, serba ragu-ragu, takut salah, takut memulai, itu yang aku rasakan, hidup bersama beberapa orang yang baru aku kenal. Bayangkan saja, aku baru lulus SMP, tiba-tiba saja pergi jauh dari orang tua, harus melayani diri sendiri semua hal.

Bahkan terkadang muncul juga perasaan rendah diri alias minder, ini yang paling ekstrim. Namun minder mungkin kasus yang jarang ditemukan dalam proses adaptasi, kebanyakan antara malu, ragu, penasaran, cemas dan lainnya.


Dari yang tak pernah memasak harus masak sendiri, sampai-sampai nasi gosong karena lupa mengecilkan api kompor, heheh. Mencuci baju sendiri, berebut kamar mandi dengan penghuni kost yang lain, berebut tempat menjemur baju dan lainnya.

Pernah satu ketika aku tak menemukan sandal jepitku di depan kamar, dan kulihat ada di depan kamar teman kost yang kakak kelas, bahkan untuk sekedar bertanyapun aku ragu, hihihi, segitunya ya efek ragu dan minder.

Itulah tidak mudahnya adaptasi, dan itu dirasakan oleh siapapun, beradaptasi di mana saja. 


Gambar by pexels.com

Bagaimana mengatasi gagap adaptasi, menurut pengalamanku sih ada beberapa tips yang bisa dilakukan.

  • Mencari informasi
    Mencari informasi sebanyak mungkin tentang lingkungan baru yang akan kamu masuki. Setidaknya dengan informasi yang didapatkan cukup buatmu sebagai referensi tentang lingkungan itu, yang akan membuatmu lebih tenang.
  • Menata mental
    Menata mental, menata hati, berarti mempersiapkan hati untuk hal-hal yang baru dengan tenang. Tidak ada yang perlu dicemaskan, yakin saja, adaptasi itu akan dilalui dengan mudah, akan ada akhirnya, adaptasi itu tidak berlangsung terus sepanjang waktu. 
    Tetapi persiapkan juga hati dan dirimu untuk sesuatu yang mungkin kurang enak nantinya, karena dengan sudah mempersiapkan hati akan sesuatu yang tak enak, maka akan mudah melewatinya.
  • Senyum sejak dari hati
    Senyumlah dari hatimu, mulailah dengan tersenyum pada diri sendiri, itu akan membuatmu tenang dan senang. Senyum akan menguatkan hatimu, menguatkan dirimu, sehingga lebih siap memasuki lingkungan baru, apapun masalah yang mungkin muncul.
  • Jangan malu bertanya
    Ibarat pepatah kan ya, malu bertanya sesat di jalan, bener ini. jadi jangan malu bertanya apa yang tidak kamu ketahui, tanya sama siapa? tentu saja pada mereka yang lebih dahulu berada di lingkunganmu itu.
  • Asah kemampuan
    Asahlah bakatmu, kepandaianmu, kemampuanmu dalam hal apapun. Dengan terus mengasah kemampuan maka akan membuiatmu tenang karena terbiasa berada dalam pergaulan dengan orang lain.
  • Percaya diri
    Inilah kunci utama adaptasi akan berjalan dengan baik dan nyaman. Tanpa rasa percaya pada diri sendiri, maka langkahmu akan gagap, gamang dan membebani proses adaptasi yang sedang dilakukan.

Selebihnya sih mengalir saja, maksutnya mengalir ya mengasah kepekaan, mengasah nalar dan rasa, karena semua manusia itu pada dasarnya sama. Menginginkan hubungan yang baik, hubungan yang harmonis satu sama lainnya, termasuk dengan lingkungannya.



So, nggak ada yang sulit dalam adaptasi, yang penting asah diri, belajar terus dengan lingkungan.

2 komentar:

  1. makasih mbak tipsnya, memang semua berawal dari hati ya, mau enggak beradaptasi, mau enggak peka terhadap situasi dan keadaan, senyum dari hati dan tulus menyapa dari hati.

    BalasHapus