Selasa, 04 Februari 2020

Tentang Nasi Padang yang Nikmat

Halo, assalamu'alaikum, kabar baik kan semuanya? Kenal nasi Padang kan ya? atau malah hobi makan nasi Padang? hehehe. Kenapa sih tanya-tanya kok Nasi Padang? apa menariknya?.

Nasi Padang memang legenda ya, karena hampir di seluruh pelosok nusantara ini ada rumah makan Padang. Mulai dari restoran yang besar, sedang, rumah makan sampai warung kaki lima, dengan mudah bisa kita temukan rumah makan Padang.

Kalau di kampung halaman aku, dikenal dengan masakan Padang, jadi kalau mau beli, "yuk beli masakan Padang."

Karena kampung halaman aku di Jawa tengah adalah wilayah kecamatan, maka di sana hanya ada dua warung makan Padang.

Dimana-mana, yang aku lihat hampir semua rumah makan Padang pasti laris, terlebih yang sudah terkenal.

Gulai tongkol


Menyebar sampai ke kampung

Kalau hampir semua orang suka sama masakan Padang, menurut aku sangat wajar, mulai dari orang tua, remaja, kanak-kanak, semua menyukai masakan Padang. 

Masakan Padang yang terutama dikenal dengan rendang dagingnya, memang kaya rasa, dengan berbagai bumbu rempah ditambah dengan santan yang kental, lengkap sudah kenikmatan yang terasa di lidah.

Pada awalnya aku heran karena setalah aku amati, di Bogor ini warung makan masakan sunda kalah banyak dibandingkan dengan warung makan Padang.

Aku pernah mencoba membandingkan, di jalan raya yang dekat dengan rumahku ( eh, rumah mertua ) antara jumlah warung makan Sunda dan warung makan Padang.

Di jalan besar, bisa 1 berbanding 4 atau bahkan lebih. Jika dihitung dengan cara acak sampai masuk gang, waah makin banyak warung makan Padangnya. 

Di gang-gang kecilpun akan bisa ditemukan dengan mudah warung makan kecil, bahkan sekarang banyak warung tenda yang menjual masakan Padang juga. 


Kesimpulan sementara, sebagian besar orang di Bogor lebih suka jajan masakan Padang, dibanding masakan Sunda, mungkin sering masak di rumah ya, ajdi selingan jajan ke warung menu lain, mungkin.

Tentang harga? pasti beda antara harga di restoran besar dengan harga yang dipatok di warung kecil di gang sempit sebuah perkampungan.

Misal saja kalau di restoran yang tidak terlalu besar nasi Padang komplit denagn lauk, sebungkus berada di kisaran harga Rp16.000. Di warung kecil di perkampungan banyak yang menjual dengan harga Rp.10.000.


Kembung goreng

Semacam obat

Nah ini yang menarik, sekaligus membuat aku bertanya-tanya. Di keluarga suami aku, sebagian besar, ketika ada yang sakit, selalu dibelikan nasi Padang, komplit.

Misal saja ponakan sakit, sang ibu pasti akan membelikan nasi Padang agar anaknya mau makan, dan anaknyapun juga meminta dibelikan nasi Padang. Mereka yang dewasapun juga begitu, sama saja, ketika sakit akan meminta atau beli nasi Padang.

Anehnya, atau menariknya mereka akan minta nasi Padang komplit, artinya dengan nasinya, meskipun di rumah sudah ada nasi, pun ketika di rumah sudah ada lauk pauk dan sayur yang lengkap.

Mertua aku, yang sakitnya keseleo, juga membeli nasi Padang komplit dengan nasinya, meskipun di rumah sudah menanak nasi. Bahkan kemarin, di rumah maskan sangat lengkap, ada pesmol ikan ada ayam goreng, saur asem, tetap saja mau beli nasi Padang, ahaha.

Kalau sakitnya sakit nggak doyan makan aku memahami, karena rasa nasi Padang yang mengundang selera. Tapi ketika sakitnya sakit perut, atau radang tenggorokan yang mestinya makan yang ringan, tetap saja mereka minta nasi Padang.

Biasanya orang sakit kepenginnya yang seger-seger, dan menurut aku seger itu rujak, lotis, atau minimal ya soto, bakso, eh ini lagi-lagi nasi Padang, kaya obat sakit saja ya?.

Bahkan kadang-kadang tidak dalam kondisi sakitpun, dan di rumah sudah banyak masakan, ada saja yang pengin ke rumah makan Padang. Awalnya sih pengin  beli lauk saja, sama kuahnya yang legit itu, tetep saja akhirnya beli komplit sama nasinya, dibungkus, ahaha.

Akhirnya aku simpulkan kalau memang sebagian besar keluarga aku penggemar masakan Padang, ahaha.

Satu lagi yang juga menarik dan pertanyaan ini belum terjawab dengan menyenangkan, kenapa nasi Padang kalau beli dibungkus selalu nasinya porsinya banyak, tapi kalau di makan di tempat, nasinya sedikiiit. 

Ada yang bisa jawab? tapi nggak ada hadiahnya ya.





2 komentar:

  1. Betul banget,Mbak. Apalagi sekarang yang lebih mudah pesan makanan. Saya lihat di Rumah2 Sakit keren banyak driver Ojol bawa tentengan nasi Padang pesanan pasien2 rawat inap. Padahal kelas VIP sudah tersedia menu2 menarik.

    Katanya, nasi yang dibawa pulang lebih banyak karna sdh meringankan kerja dan biaya cuci piring. Resto Padang kan piringnya segambreng utk sekali makan :)

    BalasHapus
  2. Maknyus, pengen coba kalau kapan-kapan ke sana keliatan seger banget

    BalasHapus