Selasa, 19 Maret 2024

Mencoba Menulis Kembali

 Waah, blog ini sudah lama enggak aku tengok, mumpung bulan puasa, ada waktu agak longgar lah, jadi buka blog, meskipun entah mau nulis apa, haha.

Apakabar teman-teman? sehat dan tetap semangat ya. Entah sudah berapa banyak momen besar yang terlewatkan yang enggak bisa ditulis di blog. Itulah kalau hanya mengandalkan perangkat yang biasa digunakan saja, seperti laptop.

Kebiasaan menulis mestinya fleksin]bel ya, lentur, apalagi jaman sekarang teknologi sudah canggih begini.

Seperti membiasakan menulis dengan apa saja, enggak harus dengan laptop juga mestinya bisa, misal nulis via handphone. Sayangnya, aku belum terbiasa, tepatnya belum membiasakan untuk nulis lewat handphone.

Kenapa?, ya karena buat aku agak kurang leluasa saja sin nulis pakai handphone. Makanya aku salut sama teman-teman yang nulis pakai handphone, karena itu butuh effort yang lebih dibanding nulis pakai perangkat yang lebih besar.

Nulis pakai handphone tentu akan lebih produktif, bisa kapan saja, di mana saja dan sedang aktifitas lainpun mungkin bisa, kan benda kecil dan selalu nempel di bawa kemana saja hampir oleh semua orang.

Ini sih maksutnya pemanasan, agar bisa produktif lagi nulis, karena sejak kecil biasa nulis tiap hari.

Nulia apa lagi?, iya, nulis buku harian, sampai aku kuliah juga masih nulis buku harian. karena serasa semua mua hala, semua kejadian pengin ditulis di sana.

Penginnya sih nuis blog kayak nulis buku harian gitu, rutin, indah, mengalir selaras dengan peristiwa yang terjadi, itu penginnya ya, cuma faktanya pasti beda lah, karena ada banyak hal yang mesti dilakukan dalam hidup ini, ciee.

Ternyata ya, memang nulis itu nggak bisa ujug-ujug nulis jika mau tulisannya itu dengan tema yang tersusun rapi.

Tetapi menulis dengan mengalir saja sebenarnya justru lebih mudah karena yang ditulis adalah apa yang sedang dialami saat itu, masalahnya, nggak selalu apa yang sedang dialami, memungkinkan untuk ditulis langsung.

Oh ya apa kegiatakn kalian di bulan puasa ini? kalau aku sih rutin, siapin masakan buat buka dan sahur bagi orang rumah, dan nyaris nggak ada kegiatan di luar sih.

Oh ya, aku sesekali juga ikut nimbrung sama beberapa orang yang jualan makanan berbuka, iya jualan takjil, itu jika waktunya memungkinkan, kalau enggak ya enggak ada kegiatan.

Puasa kali ini, aku hanya merasa lebih mengendap saja dibanding puasa-puasa sebelumnya, lebih tenang meskipun situasi sedang tak baik-baik saja.

mungkin perjalan usia, perjalanan hidup juga yang mengajarkan begitu, di tambah vibrasi bulan puasa sebetulnya memang hening, lebih memungkinkan untuk bisa merenung banyak hal.

Mengendap jiwa maksutnya, pengaruhnya kemana? kemana-mana sih, selain lebih tenang dihadapkan pada situasi sulit, juga ngaruh ke soal makan.

Dahulu kalau berbuka selalu pengin makanan ini dan itu, tapi sekarang sudah nggak terlalu ngoyo nyiapin yang beraneka macam jajanan atau lauk, biasa saja hampir enggak beda dengan hari-hari biasa.

Dah ah, segini dulu hari ini, pemansan tangan dan pikiran biar bisa nulis lagi dengan rutin, dan pastinya membawa manfaat, kalau tokh belum ada manfaatnya buat orang lain, setidaknya bisa buat diri sendiri. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar