Rabu, 17 Februari 2016

MedicTrust Jurnal Kesehatan Kita

Aku lahir dan besar ditengah keluarga yang kebetulan banyak diuji Tuhan dengan sakit, dan menurutku bukan sakit yang ringan, justru sakit yang tergolong serius, seperti tumor, cirosis, dan sejenisnya. Interaksi dengan rumah sakit, dokter dan paramedis sebagai pasien bukan pengalaman yang enak, justru merupakan pengalaman pahit.

Lengah, dan menganggap remeh catatan kesehatan pribadi, ternyata harus kutebus dengan mahal. Ceritanya, saat akhir masa kuliah, pada salah satu bagian tubuhku sudah dinyatakan oleh dokter, ada benjolan yang harus dioperasi.

Karena waktu itu aku masih sekolah dan orang tuaku jauh, aku menolak tindakan operasi itu. Sesudah peristiwa itu, hari-hariku berlanjut seperti biasa, kehidupanku berjalan terus, aku melupakan diagnosis dokter waktu itu. Berbagai macam berkas dari dokter aku bawa pulang, namun aku tidak begitu perhatian untuk menyimpannya dengan rapi

 Medic Trust
Berkas-berkas berupa  hasil tes darah, hasil rongent, ultrasonografi, itu entah aku simpan dimana, bahkan aku tak ingat sama sekali, bahkan aku sempat berfikir, bahwa berkas-berkas itu tak perlu dan tak penting untk disimpan.

Tak disangka, setelah aku sudah lupa peristiwa itu, karena sudah sekian tahun, ternyata benjolan itu muncul lagi dan sudah berkembang lebih besar, tentu saja ini membuatku terkejut dan takut sekali. Apa mau dikata, penyesalan selalu datang terlambat kan?.

 
Aplikasi MedicTrust

Akhirnya aku harus menjalani operasi, dengan diagnosa tumor, yang kata dokter meskipun tergolong jinak, tapi berpotensi berkembang menjadi ganas. Aku menyesali kebodohanku dan kecerobohanku, kenapa waktu itu tidak mencatat diagnosa dokter sekian tahun lalu.

Waktu itu sempat berandai-andai, andai saja aku meu mencatat diagnosa itu, dan catatannya kusimpan, mungkin, mungkin, aku tidak harus bertemu dengan pisau operasi di meja bedah, hehehe. Tapi sudahlah, penyesalan tiada guna, sekarang dan kedepan aku harus lebih care lagi terhadap diri sendiri.

Perhatian kepada diri sendiri, terlebih di aspek kesehatanm, akan membawa impliaksi kedepan, untuk hidup yang lebih sehat. Pengalaman pahit masa lalu itu, menjadi pijakan buatku untuk lebih dan lebih care lagi pada kesehatan.

Maka itulah, aku menganggap penting untuk mencatat riwayat kesehatanku, agar tak terjadi akibat buruk disebabkan sikap lengah dan cerobohku.
Riwayat kesehatan penting karena disana tentunya dicatat segala sesuatu yang berhubungan dengan masalah kesehatanku, atau hubungannya dengan sakit yang pernah aku alami.

Aku anggap pentingnya  catatan riwayat kesehatan karena hal-hal berikut ini
  • Daya fikir manusia terbatas, itu yang utama. seberapa lama sih otak kita mampu merekam data, dipastikan kita membutuhkan pencatatan untuk riwayat kesehatan kita.
  • Catatan kondisi kesehatan yang otentik, tidak hanya mengandalkan ingatan, jelas lebih valid dan lebih akurat. Akurasi data sangat penting dalam kesehatan.
  • Kesinambungan riwayat kesehatan, jika dicatat dengan benar tentu saat harus konsultasi dengan dokter, tidak kelabakan mencari-cari data kesehatan yang sudah lalu.
  • Pastinya dengan mencatat riwayat kesehatan, aku akan terhindar dari kesalahan, atau setidaknya meminimalisir kesalahan yang disebabkan oleh tidak jelasnya data.
  • Bagi aku, yang membutuhkan kontrol dan konsultasi dokter secara periodik, mencatat riwayat kesehatan menjadi keharusan, karena catatat riwayat kesehatan akan jadi sumber informasi yang akan dijadikan acuan oleh dokter, untuk melakukan tindakan selanjutnya.
  • Kepemilikan jurnal kesehatan yang berisi catatan riwayat kesehatan, akan meningkatkan kualitas kesehatanku, karena data yang tersimpan rapi, vaklid dan akurat.
    Makanya waktu ada undangan diskusi tentang sebuah aplikasi rekam medis, wah langsung berangkat, tanpa ba bi bu lagi, hehehe.  Bersama beberapa kawan blogger , aku hadir di acara diskusi yang diadakan di sebuah cafe yang nyaman dan tenang yaitu Two Stories, cafe yang bernuansa klasik.

    Diskusi berjalan santai dan menyenangkan, seru karena selain tema diskusinya, aku senang karena bisa kopi darat dengan sahabat-sahabat Asinan Blogger.

    Oh ya, yang mengundang kami adalah kawan-kawan  dari MedicTrust , sebuah aplikasi kesehatan, tepatnya aplikasi jurnal kesehatan, dimana kita bisa mencatat seluruh riwayat kesehatan kita di aplikasi itu.

    Perempuan-perempuan muda dibalik peluncuran aplikasi MedicTrust, yaitu Katherina dan Grace yang dengan cerdas menangkap, sekarang ini, satu-satunya benda yang hampir pasti berada di genggaman hampir semua orang adalah Android.

    Ada juga Grace Melia yang dikenal dengan nama Mama Ubil, seorang blogger yang menjadi pendiri Rumah Ramah Rubela, yang menjadi rekanan dari MedicTrust.

    Katherina atau Kate membuka diskusi dengan menceritakan basic history, kenapa tergerak meluncurkan aplikasi rekam kesehatan tersebut, yaitu tentang ayahnya yang sempat menderita sakit, dan susah dan sulitnya ketika harus mencari dan menunmpulkan berkas-berkas kesehatan milik ayahnya.


    Katherina Grace Melia dan Grace

    Diskusi Seru dan Santai
    Sharing berjalan dengan menyenangkan, sambil makan dan minum sajian di meja, tak lupa pula mengambil foto di Two Stories. Aku menyampaikan riwayat keluarga dan diriku, mba Een yang menyampaikan bagaimana menyimpan data kesehatan anaknya, dan laiinya.

    Ya, dengan asumsi bahwa Android selalu berada dalam genggaman, maka aplikasi Medic Trust menjadi sebuah aplikasi jurnal kesehatan yang praktis dan mudah diakses dan pastinya aman sebagai penyimpan dan pengelola data kesehatan.

    Bukankah fleksibel, ketika dimanapun kita berada dan kapanpun kita membutuhkan, riwayat kesehatan bisa kita lihat di jurnal kesehatan yang kita miliki di aplikasi MedicTrust?. Woow, aku senang sekali dengan aplikasi ini, karena ketika konsultasi dokter tak akan ada istilah berkas ketinggalan, atau lupa. bukankah aku tak pernah lupa membawa Android?. hehehe.
      
    Mash Potato



    Selain fleksibel dan juga aman, aplikasi ini bukan hanya mempermudah kita untuk mengakses dengan cepat, melainkan kita juga membantu dokter untuk lebih mudah melihat dan membaca data kesehatan kita. Jurnal kesehatan MedicTrust cukup lengkap, sehingga bisa dijadikan acuan bagi dokter.
     
    Melalui aplikasi digital, MedicTrust menjadi sebuah jurnal kesehatan yang efisien, otentik dan akan tersimpan dengan rapi. Coba, apakah tidak kita dibikin enak oleh aplikasi ini, karena dengan sekali klik, maka kita akan bisa buka semua data kesehatan kita.

    Mungkin disebabkan riwayat kesehatanku dan juga faktor pertambahan usia, aku selalu suka berdiskusi soal kesehatan, rasanya kurang saja waktunya, hehehe. Semoga lain waktu ada lagi diskusi kesehatan, agar kualitas kesehatan makin terjaga.

    Seperti biasa, momen foto bersama tak ketinggalan, terlebih interior dan eksterior di Cafe Two Stories keren dan menantang untuk digunakan berpose, hehehe

    Asinan plus Founder MedicTrust

    Nah, ayuk, buat kamu-kamu yang peduli sama kesehatanmu, kesehatan orang-orang tersayangmu, jangan ragu, aplikasi ini akan mengatasi segara repot, ribet, rempong, soal penyimpanan data kesehatan. Bisa diunduh dengan mudah lewat Play Store kok.

    Tunggu apalagi, sekali klik, maka kamu bisa akses riwayat kesehatanmu.

    Penasaran, ingin tahu lebih banyak lagi? mudah,  kunjungidan ikuti saja
    • Fan Page Facebook:  https://www.facebook.com/medictrust
    • Twitter : https://twitter.com/MedicTrust
    • Instagram: https://www.instagram.com/medictrust/

    30 komentar:

    1. Pengalaman adalah guru berharga. Trus habis itu mba Yanti udah kayak ahli medis aja..pinter kesehatan.

      BalasHapus
    2. penting juga punya jurnal kesehatan ya mbak

      BalasHapus
      Balasan
      1. Iya, di era digital kepenginnya yang praktis ya mba

        Hapus
    3. Keren yah, secara selama ini susah banget memahami riwayat kesehatan hihihi, thanks mbak sharingnya, btw itu mashed potatoesnya terlihat enak #gagalfokus

      BalasHapus
      Balasan
      1. Bener mba, sebenarnya bisa dipelajari, mungkin belum minat aja, hehe

        Hapus
    4. Waktu dinas sih catatan medis saya teratur karena ada pemeriksaan berkala tiap 6 bulan sekali.
      Sekarang nggak punya lagi
      Salam hangat dari Jombang

      BalasHapus
      Balasan
      1. Yaah, pakde harus punya dong hehehe
        Salam kembali, trims rawuhipun

        Hapus
    5. seneng banget bisa kenalan dgn aplikasi medictrust ini :)
      ee itu aku ga kebagian icip mashed potatooo

      BalasHapus
      Balasan
      1. Iya mba, jadi mudah cek catatan kita. eh, masa sih nggak kebagian

        Hapus
    6. mbakkkk tampilan webnya ganti ya, jadi soft, iya mencatat riwayat kesehatan ternyata penting dan aku selama ini sembrono banget

      BalasHapus
    7. Kalau masih sekolah, yang begitu sering diabaikan. Untungnya, aku ketemu orang-orang yang lebih melek jadi bisa belajar.:D

      BalasHapus
      Balasan
      1. Begitu ya non, sip lah, belajar terus sepanjang waktu

        Hapus
    8. Medic trust solusi mudah mencatatn riwayat kesehatan ya mbak.

      BalasHapus
      Balasan
      1. Iya mba en, menjadi simpel karena selalu digenggam

        Hapus
    9. Wah, pengalamannya hampir mirip ya kayak aku ^^ tapi untung udah ada medictrust jadi bisa mencatat rekam medis kita ya

      BalasHapus
    10. Wah, pengalamannya hampir mirip ya kayak aku ^^ tapi untung udah ada medictrust jadi bisa mencatat rekam medis kita ya

      BalasHapus
      Balasan
      1. Iya, dengan aplikasi ini, jadi kecatet semua

        Hapus
    11. Aku sih mengandalkan buku rekam medis dari rumah sakit, tapi apa daya sering ngga kebaca sama aku da kan dokter yang nulis yaa.. next time aku juga akan simpan data kesehatan aku dan keluarga baik-baik ah, dan belajar soal medictrust :)

      BalasHapus
      Balasan
      1. Gampang kok mba, kita bisa simpan dalam bentuk foto juga

        Hapus
    12. Makanannya enak-enak. Asik nih kayaknya ngobrolin ttg medic trust secara eksklusif :D

      BalasHapus
    13. baru tau ternyata rekam kesehatan itu penting, jadi tertarik download aplikasi medictrust, thanks infonya mbak :)

      BalasHapus
      Balasan
      1. Sama-sama mba, aku juga jadi ngerti soal catatan medis

        Hapus
    14. Sekaraang udah gak sakit2 lg kan mak syg? :)

      BalasHapus
    15. Penting ya menyimpan dan memantau jurnal kesehatan kita ^^

      BalasHapus
    16. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

      BalasHapus