Tampilkan postingan dengan label Budaya. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Budaya. Tampilkan semua postingan

Minggu, 09 Januari 2022

Mengenal Tenun Nusantara Lewat Tenun Baduy dan Tenun Flores

Apa sih persepsi kamu tentang perempuan? khusunya tentang ibu? boleh ap[a saja sih, yang pasti kaum ibu memang memiliki peran yang makin mel;uas, enggak melulu sebagai pemegang peran di ranah domestik.

Hari Ibu, iya, Indonesia menetapkan tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu, yang sebenarnya berawal dari sebuah pergerakan perempuan, bukan peran perempuan sebagai ibu semata.

Sekilas tentang sejarah Hari Ibu, yaitu 93 tahun yang lalu, tepatnya tanggal 22 Desember 1928 perempuan Indonesia menggelar Konggres. Tanggal ini kemudian diperingati sebagai Hari Ibu. 

Tulisan ini terlambat jika dianggap sebagai tulisan untuk memperingati Hari Ibu, hehe, biasa lah, sok sibuk ke sana dan kemari, akhirnya nggak sempat pegang tulisan, hehe, sok sibuk.

Aku mau sedikit cerita aja soal wastra Nusantara, kenapa wastra jadi topik Hari Ibu kemarin? karena wastra Nusantara di berbagai pelosok negeri ini dihasilak dari jemari seorang ibu.


Koordinator acara, Nury Sibli menyampaikan jika kain-kain tenun itu dihasilkan pengetahuan dengan riwayat yang panjang, lintas generasi, lintas jaman.

Pada kain tenun  itu ada keringat, ada doa dari para perempuan, tradisi yang lahir dari rahim perempuan yang diberi nama tenun.

Wastra dibuat dengan cinta, cinta pada siapa? cinta pada Sang Pencipta, cinta pada keluarga, pada  adat, cinta pada leluhur dan juga cinta pada diri sendiri.

Kalau diamati, saat ini banyak diantara kita yang memilih membeli pakaian yang praktis atau mungkin pakaian yang sedang trend, terutama kaum mudanya.

Itu nggak masalah, dan pilihan yang sah bagi siapapun, tetapi alangkah baiknya jika kita nggak kehilangan pengetahuan akan wastra negeri sendiri yang demikian elok dan beragam.

Ada keinginan membagikan potensi wastra negeri ini, itulah yang melandasi muncuilnya kegiatan Sapa Wastra kali ini, dan dipilih diselenggarakan di bulan Desember, sebagai bentuk peringatan Hari Ibu.

Kali ini, tenun yang diangkat adalah tenun dari Baduy dan Flores,  karena ternyata ada kesamaan antara tenun Baduy dan Flores, kesamaan yang mungkin bisa juga ditemui di tenun suku lain di Nusantara.

Jika diperhatiak dengan teliti, pada setiap tenunan di daerah mememiliki paralel budaya, ada motif yang mirip satu sama lain, bahkan sama.

Misalkan, Baduy memiliki kain aros yang bermotif lurus, Flores juga memiliki sarung dengan motif garis-garis yang disebut lipa' todo.

Songke Manggarai yang bermotif bunga kecil bunga jalanan sebagai motif sarung, di suku Baduy juga menggunakan bunga rumput sebagai motif sulamanb tenunnya.  

Ada kesamaan filosofi, bayangkan Baduy ada di Jawa Barat, Flores ada di jauh sana Indonesia Timur, tetapi jejak kearifan budayanya nggak jauh beda.

Bahkan penutup kepala, ada cara yang sama memakai kerudung, atau kain penutup kepala di berbagai daertah, misal masyarakat Batak menyebut Saong, masyarakat  Karo menyebutnya Tudung. Masyarakat Jambi menyebutnya Tengkuluk, masyarakat Toraja menyebutnya Pa'lullung.

Ada banyak cara untuk melestarikan kain-kain nusantara yang sangat banyak dan beragam, salah stunya dengan mengenakannya, dengan mengenal kearifan di balik kain-kain itu.

Minggu, 10 Oktober 2021

JNE Bagi-bagi Diskon Ongkir, Selama Perhelatan PON XX Papua


Foto dari twitter @ponxx2020papua

Halo, teman-teman tahu kan, kalau saat ini sedang ada even cakep di negeri kita? pasti tahu dong kalau saat ini sedang ada perhelatan PON di Papua, kan opening ceremony digelar meriah dan spektakuler.

Negara kita memang sih belum pulih sepenuhnya akibat pandemi, justru itu acara PON XX kan sebenarnya digelar tahun lalu, tahun 2020,  diundur karena tahun kemarin dianggap belum tepat untuk menyelenggarakan. 

Saat inilah, saat negara kita terus berproses memulihkan diri, PON Papua XX diadakan, dan ternyata gayung bersambut. tekad pemerintah menyelenggarakan PON disambut hangat dan semangat oleh daerah di seluruh Indonesia.

Buktinya apa? buktinya seluruh provinsi mengirimkan kontingen untuk berlaga di even PON XX Papua ini, iya, ada 34 kontingen sesuai jumlah provinsi, dan ada 37 cabang olahraga yang dipertandingkan.




Aku juga tertarik bahas semangat atau spirit yang terasa sekali di acara PON  XX Papua ini, dan itu sudah terasa sejak acara pembukaan kan? Iya, aku merasakan berbagai semangat atau spirit yang tumpah ruah.

Ada gembira, optimisme, bahagia, di tengah keberagaman di tengah kebersamaan dengan saudara sebangsa, se tanah air.

Aku yang nonton upacara pembukaan lewat televisi saja kerasa ikut larut, terasa aku ada di Papua, ada di depan panggung, bahkan ikut bergoyang tipis ketika theme song berkumandang, duh haru, sampai air mata ini mau netes.

Tapi bener kok, semua merayakan perhelatan besar itu, semuanya, baik yg terlibat langsung maupun yang enggak. Termasuk yang merasa bangga mendukung PON Papua XX adalah JNE.

Oh ya, JNE boleh bangga lho karena ada Ksatria JNE Bogor yang ikut berlaga di ajang PON XX Papua lho, namanya Hagies Mugara. Hagies mewakili kontingen Jawa Barat. Cabang olahraga yang diikuti Hagies adalah Shorinji Kempo.

Keikutsertaan Hagies di PON Papua pastinya disupport segenap keluara besar JNE, agar Hagies bisa mendapatkan medali emas, yang tentunya akan membanggakan Jawa Barat dan juga JNE.

Sebelum ikut terjun ke arena PON Papua, Hagies sudah pernah ikut di ajang Kejurnas, Sea Games 2013, Kejuaraan Dunia 2013 dan 2017.

Bahkan Hagies juga pernah mencatatkan dirinya sebagai juara tingkat Porda, karena sebelum terpilih  mewakili Jawa Barat, Hagies juga mengikuti seleksi terlebih dahulu.

Harapan Hagies, bertanding di PON XX Papua kali ini, bisa membawa pulang dua medali emas, keren ya, JNE patut bangga memiliki Hagies.




Promo JNE

Salah satu support yang membahagiakan banyak orang, yaitu promo yang diadakan oleh JNE selama even PON PAPUA XX kali ini. Karena JNE memang sudah lama berada di Papua dan menjadi mitra bagi pelaku usaha UMKM di Papua, untuk ikut memajukan produk lokal.

JNE hadir di Jayapura sejak tahun 2012, dan saat ini memiliki 34 titik layanan. Ini sebagai wujud komitmen JNE untuk terus memberikan dukungan pada UMKM di seluruh Indonesia.

Balik ke promo dari JNE, iya, JNE kasih promo buat ikut menyemarakkan acara PON Papua, diskon cyn.., nggak main-main lho diskonnya. 

Kamu yang ada di Merauke dan Jayapura selama berlangusngnya PON ( 2 - 15 Oktober )akan mendapat diskon ongkir 20%, woow. 

Sedang buat kamu yang ada di Sorong dan Timika selama 3 hari ( 2-4 Oktober ) akan dapatkan diskon yang sama ke seluruh kota tujuan dengan layanan reguler, woow, mantap deh.

Siapa yang nggak bahagia dikasih diskon sebanyak itu? Apalagi sedang digeler juga Festival Kopi, yaitu pameran produk  UKM bersamaan dengan acara PON. 

Temanku, kerja jadi lawyer di Papua, hampir tiap hari dia ke festival, dia beli tas, beli kopi, produk Papua, dikirim deh ke rumahnya ke Jakarta.

Aku kasih tahu kalau JNE lagi ada promo 20% diskon ongkir, wuaah., bahagia banget dia, hahaha..., kesempatan baik kan, dari pada bawa naik pesawat, kan berat.

Bahagia, iya ini selaras dengan tagline JNE yaitu "Connecting Happiness", yaitu mengantarkan kebahagiaan. Tapi bener lho, saat kita dapat kiriman apapun, pasti rasanya bahagia.

Sama halnya kalau kita kirim barang, makanan atau apapun pada orang lain,  ada rasa bahagia kan? jadi, ketemu sama JNE ini adanya bahagia dan bahagia.

Menurut Branch Manager JNE Jayapura, bapak Rusmal Jaya, tagline itu bermakna luas, bukan sekedar pengantaran paket, tapi memberi manfaat luas bagi masyarakat Indonesia.

Nggak hanya kasih diskon ongkir lho, JNE juga mengadakan aktivasi social media seperti: Twibbon, quiz seputar PON XX, Photo Challenge dan Give Away bareng dengan produk unggulan lokal, selama PON berlangsung, woow..,makin seru kan.

Bagi yang beruntung, akan dapatkan produk UKM Jayapura dari Maleeka Boutiqoue @Maleeka_qu, Pusat oleh-oleh khas Papua @Galeri Kreatif Kehutanan,  Gerai Honai Papua @Geraihonai.

Netizen maupun masyarakat bisa kok ikuti seluruh aktivasi dan kuis give away ini. Kunjungi akun instagram resmi JNE Jayapura, yaitu @jnejayapura dan @JNE_ID

Yuk jangan ketinggalan, kita support even olahraga terbesar negeri ini, kita support dengan membeli produk dalam negeri, dan manfaatkan promo dari JNE ini.

Rabu, 06 Oktober 2021

Mengenal Kerudung Nusantara

Halo..hola.. tangan ini rasanya kangen nulis di blog, lho selama vacum nulis di blog nulis dimana? dimana saja sih, di medsos, juga di platform lain. 

Sejak munculnya virus corona, banyak korban berjatuhan, ekonomi negeri ini terpuruk, sebagain besar keluarga juga terpapar virus, aku memang kaya lag, ngga mampu berpikir maksimal.

Nggak lama sih, hanya kebetulan beberapa kerjaan sambilan, ya.., blog tinggal dulu deh,  satu saat balik juga ke nulis blog.

Sebenarnya sudah banyak yang pengin ditulis, tetapi karena nggak langsung dieksekusi, ya batal dan batal lagi.

Itu kisah dibalik vacumnya blog dalam jangka waktu lama.


Warna warni budaya, keragaman tutup kepala perempuan


Hari Batik

Beberapa hari ini, Time Line aku penuh dengan foto-foto dengan busana batik, ada foto kelas membatik, ada foto ah video sndratasi Jawa dengan tema batik, pokoknya serba batik deh.

Eh.., ternyata tgl. 2 Oktober itu Hari Batik Nasional ya, seneng lihat banyaknya yang peduli untuk memperingati Hari Batik tahun ini.

Nah, seminggu sebelum hari Batik nih, tanggal 26 September 2021 aku diajakin teman ke sebuah acara, dan acaranya salah satunya ya dalam rangka Hari Batik Nasional.

Mau dong, dan seneng diajakin karena sebenarnya aku tuh pecinta budaya sejak kecil, hehehe. Hanya kurang ada kesempatan untuk mengikuti perkembangan budaya.

Tempatnya nggak jauh sih, di Sawangan, tepatnya di sebuah Caffe di bilangan Cinangka Depok.

Acara dihadiri lintas komunitas perempuan, diantaranya Serumpun Bakung, Blackhouse Library, Chattra Kebaya, Pertiwi Indonesia, Sanggar Tari SBM dan Gemah ( TMII ), Yayasan Dilts, Pondok Belajar PUAN,  dan Komunitas Perempuan Sehati Indonesia.

Warna warni Indonesia sangat terasa, para perempuan hadir dengan berbagai busana daerah, batik, tenun, songket,dan sebagainya.


Sebelah kiri, Uni Ocha mengenakan penutup kepala ( tingkuluak ) adalah songket benang emas dari Pandai Sikek Sumatra Barat, dan sebelah kanan kakak Nury Sibly mengenakan tengkuluk batik Jambi motif bunga tanjung

Tengkuluk

Tema yang diusung hari itu adalah "ngopi tengkuluk, mengenal tutup kepala perempuanj Indonesia", inisiator acara ini namanya mba Nury Sibli, seorang aktifis kemasyarakatan, pemerhati masalah budaya, sosial, juga seorang ibu rumah tangga dengan satu putri kecil.

Buat aku, hari itu adalah hari bersejarah, karena aku berada di antara perempuan-perempuan pejuang budaya leluhur, aku merasa beruntung ada di sana.

Acara ini berniat mengenal tutup kepala perempuan nusantara, agar kita semua paham bahwa negeri ini sudah sejak berbad-abda lampau sudah mengenal tutup kepala.

Aku serasa katrok lho pas dengerin paparan nara sumber tentang tutup kepala yang filosofinya nggak sama tuh di beberapa daerah. Sebut saja tutup kepala anatara budaya Minangkabau dan budaya Jambi.

Bagi masyarakat Minangkabau, tikuluak atau tingkuluak adalah simbol kedaulatan perempuan. Makna kuasa kaum perempuan disematkan pada simbol kain penutup kepala mereka. 

Bagi masyarakat Jambi beda lagi, disebut dengan tekuluk adalah kesahajaan sekaligus kehormatan. Perempuan Jambi memakai tutup kepala untuk kegiatan sehari-hari.

Tengkuluk memiliki beberapa nama dan cara pemakaian, ada kerudung, tengkuluk, kuluk, tingkuluak, saong, bulang, passapu, tukos dan jong.

Di acara ngopi tengkuluk itu juga, kami melakukan jumpa virtual dengan ibu Nurlaini. Ibu Nurlaini adalah penulis buku 'Kuluk Penutup Kepala Warisan Luhur dari Jambi'.

Menurut Ibu Nurlaini, tengkuluk sudah digunakan perempuan Jambi untuk menutup kepala, baik untuk hadir di acara adat  maupun kegiatan sehari-hari, misal ke sawah.


Belajar menggunakan tingkuluak

Banyak kebaikan yang bisa kita dapatkan dari para leluhur, bila kita mau bertanya pada para sesepuh, baik orang tua kita sendiri, atau sesepuh lain, siapapun dia.

Warisan budaya luhur, yang mungkin enggak kita kenal. Karena mungkin kita malas bertanya, malas mencari info juga.

Mungkin, iya, mungkin selama ini kita sering kagum pada karya seni, budaya dari leluhur kita. Tapi hanya sebatas kagum saja, kita nggak ingin tahu lebih banyak.

Kenapa kita lahir di nusantara? ada ketetapan yang berhubungan dengan tanah dimana kita lahir, ada fitrah yang mungkin tidak atau belum kita pahami.

Acara 'Ngopi Tengkuluk" ini bertujuan untu mengenalkan budaya menutup kepala yang sudah ada sejak ratusan tahun silam di negeri ini.

Selain itu juga untuk mengasah kembali pemahaman keberagaman nusantara, fakta yang kadang terabaikan.

Padahal, kewajiban merawat dan melestarikan nilai-nilai positif itu ada di pundak generasi setelahnya, termasuk kita.

Jumat, 14 Februari 2020

Film Toko Barang Mantan, Kisah Tentang Merelakan Kenangan

Apa sih yang terbersit di pikiran kamu ketika mendengar kata mantan'? ahay, mantan sih sebenarnya bisa mantan apa saja ya, mantan guru, mantan dosen, mantan apalagi ya? emm., banyak deh.

Hanya yang populer di sekitar kita pasti mantan pasangan atau tepatnya mantan pacar kan? ya kan?, iya lah.

Mantan selalu berhubungan dengan kenangan, hehe, mantan berhubungan dengan memori masa lalu, karena namanya saja mantan. Misal nih mantan pacar, artinya sudah bukan pacar, artinya lagi masa sebagai pacar sudah lewat.

Minggu, 22 Desember 2019

Melalui Kolaborasi, Pemerintah Daerah Aceh Fokus Kembangkan Sektor Pariwisata

Assalamu'alaikum, banyak berita hujan deras, banjir di berbagai kota, berita munculnya reptil di sekitar kita, dan banyak kabar lainnya. Ada kabar bikin seneng, ada pula yang bikin kita prihatin. Yuk tetap semangat, kita bantu yang sedang susah, sekalipun hanya dengan doa.

Apa yang terpetik di pikiran, ketika mendengar kata Aceh? Serambi Mekah? Religinya? tsunami? budayanya? atau apa?

Almarhum ibuku seorang pengagum Aceh, dahulu ibuku sering berkisah betapa pesawat terbang pertama di Indonesia itu ada karena gotong royong masyarakat Aceh yang mendermakan harta bend mereka agar Indonesia punya pesawat.

Sabtu, 20 Juli 2019

Film Koboy Kampus, Kisah Mahasiswa di Era Reformasi

Halo, assalamu'alaikum, apa kabar kamu? selalu baik kan? Eh, suka nonton flm nggak? Suka film Indonesia kan? sekarang kan fim Indonesia bagus-bagus, ada yang baru nih, film dengan judul Koboy Kampus.

Film Koboy Kampus mengambil setting kejadian nyata di era awal reformasi, ketika gerakan mahasiswa yang marak menggoyang pemerintahan antara tahun 1995 sampai tahun 1998.

Sebenarnya film Koboy Kampus dibuat berdasarkan kisah nyata sang penulis naskah sekaligus sutradara film ini, yaitu Pidi Baiq. Siapa sih yang tidak kenal Pidi Baiq, penulis Dilan?.

Sabtu, 01 Juni 2019

Mempersiapkan Mudik Sehat, Lancar dan Selamat Sampai Tujuan

Halo, assalamu'alaikum, sehat dan selalu sehat ya, pastilah dalam kondisi puasa semakin hari semakin sehat dong, kan tubuh sudah adaptasi sama kondisi puasa, lalu sebentar lagi lebaran dong, ini kan yang bikin senang dan makin sehat.

Kenapa senang ? apakah karena puasa sebentar lagi selesai? bukan itu sih utamanya. Utamanya karena menyabut lebaran itu membahagiakan, terutama buat aku, karena aku akan mudiiikk...., horee banget pokoknya.


Iya, momen mudik buat aku benar-benar momen paling bikin bahagia, bagaimaan enggak? setahun lho nunggunya buat ketemu kakak, adik, kerabat lain. Selain itu juga kan pengin kunjungi makam orang tua juga.

Jumat, 11 Januari 2019

Preman Pensiun, dari Sinetron ke Layar Lebar



Halo, assalamu'alaikum, hari ini, iya, saat aku mulai nulis ini, cuaca di bogor alhamdulillah cerah, secerah hatiku dan hatimu kan ya? ciee
Iya, apapun yang terjadi di luar sana, hati mah harus tetap cerah, tetap seneng, jangan lupa bahagia

Eh, tapi bener kok aku seneng tuh, rasanya karena kemarin tanggal 10 Januari nonton film Preman Pensiun. Nah, Preman Pensiun? memang ada filmnya? bukankah sinteronnya saja sudah lama enggak muncul di TV.

Senin, 06 Agustus 2018

Semangat Indonesia Sukseskan Asian Games 2018

Foto Indonesia Baik.
Sumber foto, Fanpage Indonesia Baik

Halo, assalamu'alaikum, apa kabarmu? bagaimana Agustusmu? sudah meriahkah? biasanya mulai meruap hawa kegembiraan merayakan ulang tahun negeri ini.

Bulan Agustus selalu membawa suasana haru, kenapa? bulan Agustus kan bulannya kita, eh bulannya negeri ini kan ya, berarti bulanmu dan bulanku juga, kan kita satu negeri, Indonesia yang tercinta.

Bulan Agustus, bagi pelakunya adalah Deja vu, bagi aku yang enggak mengalami masa perjuangan, tetap menimbulkan kesan heroik, rasanya seeprti melihat nenek moyang kita berjuang.

Agustus 2018, kali ini berbeda, dan kesan yang aku rasakan selain rasa cinta tanah air, juga ada kebanggaan dan euforia. Kenapa? memang ada kejadian apa bulan Agustus 2018 ini?

Minggu, 13 Mei 2018

Sebarkan Berita Baik, Demi Menjaga NKRI

Aku masih ingin menangis rasanya kalau mengingat tragedi yang terjadi di MAKO BRIMOB yang mengakibatkan jatuhnya korban para taruna muda negeri ini.

Kejadian yang menghentak nilai kemanusiaan itu benar-benar menguras perasaanku, dan juga tak habis mengerti, seperti kehilangan nalar saja rasanya, bagaimana mungkin tindakan sadis begitu bisa dilakukan oleh seorang manusia. 


Di tengah pemerintah melalui aparat keamanan mengatasi kejadian itu, mulailah muncul di berbagai pemberitaan, berbagai analisa oleh banyak tokoh terkait tragedi itu. Baik tokoh betulan atau tokoh seolah-olah, hehehe.

Jumat, 30 Maret 2018

Jadikanlah Zakat Sebagai Lifestyle


Beberapa waktu yang lalu, nonton di layar kaca, sebuah peristiwa memilukan terjadi di rumah seorang haji, di jawa Timur, ribuan orang berdesakan, berjejal saling sikut, saling menginjak. 

Apa yang mereka lakukan, sampai bela-bela menyikut yang lain, yang bisa saja itu tetangga mereka, kerabat mereka?. Ternyata,mereka berada di sana untuk mengantre zakat fitrah,  sejumlah Rp. 40.000. 

Kebayang kan akibatnya? antrean itu membawa korban yang banyak, sebagian korbannya adalah para perempuan, untuk mengantre lembaran-lembaran rupiah yang bagi mereka berarti untuk menyambung hidup.

Jumat, 08 Desember 2017

Perlunya Literasi Digital bagi Perempuan

Setiap undangan yang berhubungan dengan perempuan, selalu menarik perhatian aku, karena begitu banyak hal yang bisa dibahas, berkaitan dengan perempuan.

Ya, makanya aku senang ketika terpilih sebagai salah satu peserta di acara Netizen Gathering 2017, yang diselenggarakan oleh SEREMPAK, di Hotel Century Park, Senayan.

Sebelum acara dimulai, kami para peserta diajak untuk melakukan pemanasan, dengan senam, dipandu oleh salah satu panitia yaitu senam Mars 3M. Lumayan, suasana jadi lebih hangat.

Rabu, 08 November 2017

Sajian Ayam Rasa Timur Tengah, di Chicking Mall @ Bassura

Merasakan sesuatu yang baru, selalu menyenangkan karena itu sebuah petualangan, sebaliknya ketika kita merasakan sesuatu yang itu-itu saja, bosan kan ya?.

Termasuk dalam soal rasa, soal lidah nih, aku termasuk yang menyukai petualangan, tidak menolak mencoba yang baru. Ada kan ya orang yang nggak mau makan makanan yang belum pernah dikenalnya.

Nah, waktu tanggal 5 November 2017 aku diajak nih launching sebuah rumah makan dengan sajian menu ayam. Ayam? apa istimewanya?  Yuk kita lihat apa bedanya dengan olahan ayam yang lain.

Kamis, 12 Oktober 2017

Heejou Bag's, Produk Ramah Lingkungan

Di hati ini, diam-diam pengin banget menjadi wira usahawan, eh wira usahawati, hehehe. Rasanya kalo punya usaha sendiri itu lebih merdeka, meskipun tantangannya juga pasti dinamis banget.

Makanya senang dong ketika Blogger Muslimah mengadakan acara edu visit, kunjungan edukasi ke sebuah produsen tas etnik, tas berbahan denim dan kain lain.

Minggu, 02 Juli 2017

Mudik Untuk Mengobati Rindu

Di Indonesia, lebaran selalu identik dengan mudik, karena sudah menjadi ritual masyarakat perantauan jika lebaran haruslah kembali ke kampung halaman, bertemu dan bersilaturahmi dengan sanak kerabat.

Biasanya mereka yang mudik memang yang jarang memiliki kesempatan untuk bertemu dengan kerabat di hari-hari biasa. maka mudik menjadi suatu hal ayng menyenangkan.

Sama dengan yang lain, akupun senang saat bulan puasa berakhir, karena kebayang suasana kampung halamanku yang ndeso, hehehe. 

Minggu, 23 April 2017

Sinetron Siti Nurbaya



Hasil gambar untuk foto sinetron siti nurbaya
Sumber gambar Google

Bicara tentang sinetron yang paling disukai era 80 -90 an, banyak sih, karena sebagian sinetron di era tersebut menurutku digarap dengan apik, natural dibandingkan dengan sinetron sekarang yang cenderung berlebihan mengeksplor tokohnya.

Namun kalau harus memilih satu, aku tetap memfavoritkan sinetron yang memiliki nilai sastra, yaitu sebuah tradisi di daerah Minang. Kenapa aku favoritkan sinetron ini? banyak alasannya.

Siti Nurbaya - kasih tak sampai - sudah aku kenal mungkin sejak masih duduk di Sekolah Dasar. Melalui pelajaran bahasa Indonesia, judul novel Siti Nurbaya -- kasih tak sampai - sudah tertanam di otak aku, hehehe.

Aku menyukai pelajaran bahasa Indonesia, terutama ilmu kesusastraan, jadi novel ini dengan ceritanya yang mengharu biru, berkesan banget buat aku.

Rabu, 29 Maret 2017

Launching Produk Baru SiDU

Siapa yang tak pernah menggunakan kertas? nyaris tak ada orang yang tak pernah menggunakan kertas. Bahkan sejak lahir dan dalam perjalanamn hidupnya  manusia membutuhkan kertas. Lihat saja, akte kelahiran, KTP, Ijazah dan sebagainya.

Kertas merupakan kunci dari komunikasi antar manusia dan menjadi saksi dari progres hidup masyarakat, komunitas dan bahkan sebuah bangsa.

Bicara tentang kertas, kamu pasti familier dengan kertas SiDU atau Sinar Dunia. Aku juga sejak lama akrab dengan kertas SiDU, terutama untuk buku yang digunakan di sekolah. 

Rabu, 15 Maret 2017

Workshop Quilting di Museum Tekstil

Sudah sejak remaja, aku kenal dunia jahit menjahit, karena ibuku juga ayahku pandai menjahit, meskipun bukan berprofesi sebagai penjahit. Waktu itu, jika pakaian salah satu dari kami ada yang sobek maka ibu atau ayah akan menjahitnya hingga rapi kembali.

Akupun belajar menggerakkan mesin jahit, karena memang tidak mudah juga, bagaimana memasukkan benang ke dalam jarum, bagaimana memasang sekoci, dan sebagainya.

Rabu, 25 Januari 2017

Workshop Doodle di Stasiun Bogor.


Stasiun Bogor sekarang terasa lebih lapang


Sejak bulan Desember aku lebih banyak melakukan aktifitas menulis di rumah, makanya ketika ada undangan untuk hadir di even doodle wah, seneng banget rasanya.

Sebenarnya awalnya workshop ini direncanakan dua hari, dengan menjahit, namun karena satu dan lain hal akhirnya acara workshop doodle yang berlangsung.

Ada beberapa sebab sih sebenarnya yang bikin aku seneng pada setiap even kopdar blogger, salah satunya acara dilakukan di Bogor, heheh. Senang dong karena dekat, cukup hemat energilah.

Rabu, 14 Desember 2016

Doodle on Daluang di Museum Tekstil

Seni merupakan salah satu cara untuk menghaluskan rasa, mengasah rasa, sehingga seni itu menjadi sesuatu yang menarik untuk terus dipelajari, termasuk seni melukis atau menggambar. 

Aku sudah cukup lama ingin punya kesempatan untuk melukis, hehehe, padahal sejak dahulu, pelajaran menggambarku nilainya tak pernah bagus. Akhir-akhir ini ada keinginan untuk mencoba menggambar atau melukis.