Kamis, 12 Desember 2019

Lautan Indonesia dan Hari Nusantara

Assalamu'alaikum, haloo, kabar baik dan tetap semangat kan? harus dong, apapun yang terjadi, jika tetap semangat, nggak ada yag sulit.

Kamu pernah dengar tentang Hari Nusantara? aku jujur saja belum pernah dengar sebelum kemarin datang di sebuah even, hehe. Aku ngertinya hanya Hari Kemerdekaan negeri ini saja, dan ternyata  ada lho Hari Nusantara.

Lantas dari mana asal muasal Hari Nusantara? Tanggal 11 Desember  2019 diselenggarakan diskusi oleh FMB9 dalam rangka Hari Nusantara. 




Hadir dalam acara tersebut beberapa nara sumber, Ibu Anita Firmanti Eko Susetyowati Sekjen PUPR, bapak Kosmas Harefa Asisten Deputi Bidang Olahraga dan Budaya Maritim Menko Kemaritiman, bapak Agus H. Purnomo, Ditjen Hubla Kemenhub, bapak Khalawi Dirjen Penyediaan Perumahan Kemen PU.

Hari Nusantara asal muasalnya dari Deklarasi Djuanda yang dicetuskan tanggal 1 Desember 1957 oleh Perdana Menteri Indonesia waktu itu, adalah Djuanda Kartawidjaja. 


Apa isi deklarasinya? yaitu "Bahwa semua perairan di sekitar, di antara dan yang menghubungkan pulau-pulau yang masuk daratan NKRI adalah bagian-bagian yang tak  terpisahkan dari wilayah yusidiksi Republik Indonesia"

Setelah itu, Presiden Megawati  menetapkan bahwa pada tanggal 13 Desember 1999 dicanangkan sebagai Hari Nusantara, Presiden Megawati  menetapkan melalui SK Presiden Nomor 126 tahun 2001.

Tujuan perayaan Hari Nusantara

  • Menggugah semangat segenap komponen bangsa untuk memahami makna wawasan nusantara.
  • Membuktikan pada dunia, jika kita komitmen menjaga kedaulatan wiayah dana keutuhan NKRI.
  • Menggalang keterpaduan sinergi program dan anggaran  lintas daerah dalam rangka melaksanakan pembangunan demi kesejahteraan rakyat
  • Mempromosikan lokasi kegiatan sebagai tujuan destinasi wisata nasional maupun internasional.
  • Selepas hari Nusantara, diharapkan masyarakat Pariaman bisa mandiri mengembangkan potensi wisatanya.


Persoalan lautan Indonesia merupakan pekerjaan bersama beberapa kementerian, yaitu Kemen PUPR, Kementerian Kemaritiman, Kementerian Perhubungan, karena beberaapa program saling berkaitan.

Beberapa progres yang sudah dilakukan oleh kementerian terkait diantaranya

  1. Penyediaan air bersih, sanitasi dan penataan lingungan dilakukaan untuk menigkatkan kualitas pemukiman nelayan.
  2. Dukungan Kemen PUPR untuk infrastruktur tata air tambak.
  3. Pembangunan rumah susun, diantaranya rumah susun khusus untuk nelayan,  untuk nelayan yang terkena bencana abrasi.
  4. Kemenhub mengadakan program sertifikasi untuk kapal dan nelayan dengan gratis.
  5. Membangun kembali Pasar Pariaman  yang sebelumnya terbakar.
  6. Pembangunan akses jalan ke pelabuhan, dan program pembangunan sejuta rumah.
Menurut bapak Agus H Purnomo, ke depan akan diintegrasikan antara pelabuhan dengan industri sehingga satu sama lain saling  menopang.

Deklarasi Djuanda telah meneguhkan kita dala satu perspektif  yang sama, bahwa lautan dan pulau adalah pemersatu, bahwa ini laut dan pulau adalah  konektifitas. Bangsa Indonesia berhutang pada nenek moyang karena diberi sebuah landasan filosofis akan kejayaan lautan kita.

Hari Nusantaraa diharapkan menjadi spirit bagi bangsa Indonesia untuk mengemalikan kejayaaan masa lalu nenek moyang yang pernah disegani karena jiwa pelautnya yang tangguh, dan cita-cita menjadi poros maritim dunia akaan terwujud

1 komentar: