Siapa yang tak kenal Teater Koma? Tentu saja sebagian besar kita tak asing lagi dengan nama itu, terlebih mereka yang memiliki ketertarikan pada seni, utamanya seni pentas panggung. Teater Koma, nama yang kondang, yaitu sebuah kelompok seni pertunjukkan yang sudah cukup lama malang melintang di dunia seni Indonesia.
Teater Koma yang berdiri sejak tahun 1977 di Jakarta, merupakan kelompok seni pentas panggung yang memiliki reputasi yang tak diragukan lagi. Sejak kelahirannya, Teater Koma telah melahirkan karya, berupa sandiwara panggung hingga 139 pementasan yang digelar, dan pagelaran yang aku saksikan adalah pagelaran yang ke 140. Pagelaran tersebut kadang-kadang juga dilakukan melalui layar gelas, televisi, meskipun lebih banyak berupa pentas panggung.
Dinakhodai oleh N. Riantiarno, kelompok seni pertunjukan ini masih terus setia melangkah, dan dengan anggota yang terus teregenerasi dengan baik. Hal itu bisa dilihat, hingga saat ini Teater Koma memiliki anggota yang terdiri dari lintas usia, yang berarti lintas generasi.
Dahulu, lakon-lakon Teater Koma, sering ditayangkan oleh TVRI, sehingga aku bisa menikmatinya. Lalu pada kurun waktu tertentu, aku hanya bisa mengikuti cerita tentang pentas-pentas Teater Koma melalui media cetak saja.
Karena aku tinggal sangat jauh dari ibu kota, yang ada hanyalah harapan, hanyalah mimpi bahwa pada satu saat aku bisa menyaksikan pentas panggung Teater Koma. Keinginan itu tak pernah luntur, bahkan sejak pindah ke kota Bogor aku semakin berharap suatu saat bisa menyaksikan pentas Teater Koma.
Tuhan Maha Tahu, hehehe, tak disangka aku mendapat undangan untuk nonton pentas Teater Koma, wooow tentu sangat terkejut bercampur senang. karena meskipun berharap dapat menonton Teater Koma, namun juga tak menyangka jika kesempatan itu akan datang juga.
Spektakuler
Kesan spektakuler itu sangat terasa saat menginjakkan kaki di gedung Indonesian Convention Exhibition ( ICE ), di BSD City, sebuah lokasi pagelaran yang sudah memiliki reputasi internasional. Di lokasi ini, kerap digelar berbagai pertunjukan seni, bak oleh artis domestik maupun artis mancanegara.
Kesan spektakuler juga terasa tampak dari tata panggung yang penuh warna-warna cerah, terutama warna merah, selain warna kuning dan orange. Tata busana dan tata rias yang lumayan heboh, menjadi ciri tersendiri yang membedakan Teater Koma dengan yang lain.
Lalu bunyi-bunyian musik yang mengiringi, membuat pertunjukan semakin 'hidup'. Belum lagi efek ledakan petasan yang banyak digunakan untuk mengiringi adegan-adegan tertentu, menjadi kejutan tersendiri bagi penonton.
Gaya pentas musikal disertai bahasa tubuh, merupakan pertunjukan yang langka bisa disaksikan di negeri ini, sehingga model tontonan semacam ini akan terus dicari oleh mereka-mereka yang menggemari seni pertunjukan panggung.
Pentas yang kusaksikan, sebuah pentas kisah cinta klasik dari Cina, yaitu Sampek Engtay yang disadur dan disesuaikan dengan perkembangan jaman. Lakon ini ternyata tetap menarik minat banyak kalangan, terbukti dengan penuhnya kursi penonton.
Gedung Pertunjukan yang Megah
Kualitas para pemainnya tak perlu diragukan lagi, mereka sangat paham bagaimana berakting diatas panggung. Salah satu kelebihan pentas penggung adalah intonasi dan vokal yang berubah-ubah sesuai tuntutan peran. Kadang lembut, kadang melengking, kadang juga jenaka.
Menyaksikan pentas panggung Teater Koma, adalah menyaksikan hiburan yang bergizi, memenuhi dahaga akan hiburan yang berkualitas. Menyaksikan pentas ini, kita akan merasakan totalitas para pekerja seni. Totalitas yang tersinergi dalam tata panggung, musik yang mengiringi dan akting para pemainnya itulah yang membuat pertunjukan itu meninggalkan kesan yang dalam. Sehingga ketika pertunjukan usaipun rasanya tak hendak beranjak dari kursi.
Sumber Tulisan dan Gambar
- Buklet Pertunjukan Sampek Engtay
- ice-indonesia.com
- Koleksi foto Pribadi
Kebetulan aku sudah tau famousnya teater Koma sejak SMP, Mak. Tapi belum pernah nonton. Tapi aku suka lihat teater kok, secara kuliahnya di sastra Indonesia sih. Hehehe :D
BalasHapusWaah, sama dong, aku juga sejak remaja juga suka.
HapusNonton ayuuk,dijamin ketagihan
Maksih ya sudah mampir
sudah tau sih teater komanya, tapi belum pernah nonton aku mbak
BalasHapusNonton atuh mbaa, keren beneeer
HapusMegaah bgt pentasnya
BalasHapusBeneer, megah dan menawan
Hapusmakaish ya, udah berkunjung
aku juga belum pernah lihat teater koma, reputasinya sih sudah kesohor
BalasHapusNonton yuuk, dijamin bakalan ga kecewa
HapusMakasih mba, udah mampir
Aku blm.pwrnah nonton theater koma....
BalasHapusNonton dong, apsti akan ketagihan
HapusBeberapa kali sudah nonton pementasannya. Koma emak oke banget. Berkhayal menjadi bagian dari mereka. Tapii kayanya dah telat yaa. Dah rempong sama anak n keluarga. Hahaha
BalasHapusWaaa, kita sama mba, aku juga berkhatal menjadi bagian dari mereka tooos.
HapusJangan nyerah, satu saat siapa tahu akan menjadi artis di teater Koma>
Makasih sudah berkunjung mba
Beruntung sekali aku pernah nonton pas Bang Nano, Mb Ratna dan pasukannya pentas di Semarang. Ceritanya ya Sam Pek Eng Tay itu. Keren banget deh.
BalasHapusWoow, semoga ada pentas lagi di Semarang, agar ponakanku juga bisa nonton.
HapusMakaish mba Uniek kunjunganya
Tahu teater koma, tp belum pernah nonton secara langsung...
BalasHapusMba Ika harus nonton nih, hehehe, tak akan kecewa kok
HapusMakasih ya mba, udah mampir
Jaman SMA sempet nonton salah satu pementasan Teater Koma, judulnya Figaro adaptasi naskah Itali -kalo gak salah-. Saking berkesannya nonton pementasan drama seperti itu jadi pengalaman tersendiri buatku.
BalasHapusIya mba, aku juga sangat terkesan sama pertunjukan mereka, totalitasnya membuat pertunjukan jadi hidup
Hapuswiiiiih datang ya kemaren ke ice..
BalasHapuspasti bagusssss bangeett
Iyaa, kebetulan salah satu pemainnya paman aku, hehe
Hapusmakaish say, udah mampir
gedungya megah
BalasHapusIya, gedungnya megah dan luas
Hapusbelum pernah liat pentas teater...jadi pengin ke convention Jakarta Hall Bund hehehe
BalasHapusHayuk ksini atuuh, ke rumahku sekalian
Hapusmakasih ya sudha mmapir
waktu ada pameran Seni Patung Pencak Silat di TIM, saya pengen nonton pertunjukkan dari teater koma yang gratisan mbak
BalasHapustapi sayangnya ga bisa soalnya bentrok hari kerja :(
Biasanya unuk awak media suka ada yang gratis tuuh
HapusMakasih ya mas udah mampir
kalau nonton pentas drama secara langsung pasti lebih mengena, merinding juga karena berasa realnya ya mbak
BalasHapusIyaa, bener, kita berasa ikut main #Jihhhay, terasa sangat hidup
HapusMakasih Ev, udah mampir
aku belum pernah nonton teater dan kurang paham dunia perteateran...tapi dari sini jadi tahu teater koma hehe...pasti keren banget yaa... :)
BalasHapusNonton atuuh, banyak inspirasi di tontonan pentas panggung
Hapusmakasih ya udah mampir.
aku taunya telaatt :( padahal pengen banget nonton. penasaran pengen liat theater. hiks
BalasHapusKayanya bulan November akan ada pertunjukan lagi mba, mudah-mudahan ga telat ya, bisa nonton
HapusMakasih ya, sudah berkunjung
hiihi,, kok aq gak gaul sama teater koma ya mak, tapi suka nonton yg beginian :)
BalasHapusGaul dunk aah, kan teater Koma termasyhur, heheh
Hapusmakasih Desi, udah mampir
Saya sering mendengar nama TEATER KOMA sejak lama, tapi takpernah menonton secara langsung. yang pernah cuman Ketoprak ama Ludruk
BalasHapusYaa, mirip dengan kethoprak, sama-sama pentas panggung.
Hapusmakasih mas, sudah berkunjung
Pemain Tetaor Koma memang jempolan sehingga mereka juga eksis di layar lebar maupun televisi. Actingnya mantap.
BalasHapusKisah cinta Sam Pek Ing tay pernah saya tonton di pentas ludruk di kampung saya waktu saya duduk di bangku SMP. Juga nonton kisah ini di JTV.
Terima kasih atas sajiannya
Salam hangat dari Jombang.
Iyaa, aktingnya sangat total.
Hapussaya juga nonton Sampek Engtay versi kethoprak waktu kecil, hehe.
Terimakasih kembali pakde, kunjungannya
teater koma kayanya seru yah beda dari teater-teater biasanya
BalasHapuswaw, pasti seru bisa nonton teater koma langsung :)
BalasHapusSeruu, dan menyenangkan, serasa ingin ikut main hahaha
HapusMakasih kunjungannya mba
Belum pernah nonton teater sekaliber Teater Koma. Paling nonton temen-temen sekolah main teater di pentas sekolah
BalasHapusKemarin sempat ada teman jug ayg ngajakin nonton teater koma ini, cuma karena emang akunya yg ngga mudeng soal teater jadi aku ngga ikut hihi..
BalasHapusacaranya di ICE BSD toh mak..
terakhir saya menyaksikan teater koma itu pas SMA, kurang lebih 20 tahunan yang lalu .. jadi kangen juga... baru tau teater koma berdiri 1977.. lama juga ya.. kalau dulu ngga di paksa sama sekolah untuk menyaksikan teater koma.. bisa jadi sampe sekarang ngga tau tucch yang namanya teater :)
BalasHapus