Tampilkan postingan dengan label Hiburan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Hiburan. Tampilkan semua postingan

Jumat, 14 Februari 2020

Film Toko Barang Mantan, Kisah Tentang Merelakan Kenangan

Apa sih yang terbersit di pikiran kamu ketika mendengar kata mantan'? ahay, mantan sih sebenarnya bisa mantan apa saja ya, mantan guru, mantan dosen, mantan apalagi ya? emm., banyak deh.

Hanya yang populer di sekitar kita pasti mantan pasangan atau tepatnya mantan pacar kan? ya kan?, iya lah.

Mantan selalu berhubungan dengan kenangan, hehe, mantan berhubungan dengan memori masa lalu, karena namanya saja mantan. Misal nih mantan pacar, artinya sudah bukan pacar, artinya lagi masa sebagai pacar sudah lewat.

Senin, 27 November 2017

Liburan Seru ke Waterboom PIK, Bersama BambiDeal

Sejak tinggal di Bogor, sudah lama sekali pengin liburan yang lokasinya di pantai atau dekat pantai, gitu. Entahlah mungkin karena aku anak pegunungan, anak gunung, jadi seneng sekali kalau liburan di pantai, yah, minimal dekat pantai, hehe.

Kebetulan aku, dan sebagian besar keluarga kurang tertarik untuk berlibur ke Mall, termasuk ponakan-ponakan juga kurang tertarik kalau diajak berlibur ke Mall.

Eh, ternyata harapan untuk berlibur ke pantai, atau wahana yang dekat pantai terkabul nih, seneeng pastinya kan. Ceritanya aku browsing nih siapa tau ada diskon begitu,  sampailah aku di web site Bambideal. 

Minggu, 23 April 2017

Sinetron Siti Nurbaya



Hasil gambar untuk foto sinetron siti nurbaya
Sumber gambar Google

Bicara tentang sinetron yang paling disukai era 80 -90 an, banyak sih, karena sebagian sinetron di era tersebut menurutku digarap dengan apik, natural dibandingkan dengan sinetron sekarang yang cenderung berlebihan mengeksplor tokohnya.

Namun kalau harus memilih satu, aku tetap memfavoritkan sinetron yang memiliki nilai sastra, yaitu sebuah tradisi di daerah Minang. Kenapa aku favoritkan sinetron ini? banyak alasannya.

Siti Nurbaya - kasih tak sampai - sudah aku kenal mungkin sejak masih duduk di Sekolah Dasar. Melalui pelajaran bahasa Indonesia, judul novel Siti Nurbaya -- kasih tak sampai - sudah tertanam di otak aku, hehehe.

Aku menyukai pelajaran bahasa Indonesia, terutama ilmu kesusastraan, jadi novel ini dengan ceritanya yang mengharu biru, berkesan banget buat aku.

Minggu, 09 Oktober 2016

Drama Musikal Khatulistiwa, Seni Kreatif Untuk Kenali Sejarah Bangsa

Hasil gambar untuk drama musikal khatulistiwa
pentas sejarah negeri

Bagi sebuah bangsa, mengenal dan tidak melupakan sejarah bangsanya adalah sebuah sikap patriotik, sikap cinta negeri, sikap nasionalis sejati. Karena hanya bangsa yang tiak melupakan sejarah akan menjadi bangsa yang besar.

Menjadi sebuah keprihatinan manakala dewasa ini banyak sekali anak negeri yang tidak memahami sejarah bangsanya. Maka pertanyaan yang muncul adalah, bagaimana bisa tumbuh sayang, ketika tidak mengenal?.

Jika belum lama ini di media sosial ramai diberitakan tentang beberapa remaja yang duduk santai di atas sebuah patung pahlawan, kemungkinan itu hanyalah salah satu bentuk keterasingan generasi muda terhadap sejarah negerinya sendiri.

Kamis, 29 September 2016

Press Conference Film Chrisye

Kenal lagu Lilin-lilin Kecil kan? atau lagu Cerita Cinta? atau lagu Kala Cinta Menggoda, Pergilah Kasih, dan berbagai lagu-lagu yang manis lainnya. 

Lagu-lagu manis bertemakan cinta, banyak didendangkan oleh penyanyi ini, kamu tahu dong siapa yang aku maksud. Ya, penyanyi itu adalah Chrisye.

Pencipta lagu sekaligus penyanyi legendaris Chrisye, karya-karyanya masih dilantunkan banyak orang, masih dikenang hingga saat ini. Hal itu menunjukan bahwa gaung  karya Chrisye jauh lebih lama dibandingkan dengan usia Chrisye itu sendiri.

Selasa, 23 Februari 2016

Tayangan Oshin di TV Waku Waku Japan

Siapa nggak kenal Oshin? bocah perempuan kecil dengan pipi yang selalu memerah, sorot mata murung namun keras, dan hidup selalu dalam kemalangan? Oshin kecil memang melekat pada ingatan penonton drama televisi ini.

Drama televisi Oshin menceritakan tentang seorang anak yang lahir dari keluarga petani yang sangat miskin yaitu keluarga Yamagata, sehingga Oshin harus merelakan dirinya untuk ditukar dengan sekarung beras, dan dijadikan pembantu, dengan tujuan mempertahankan  kelangsungan hidup keluargannya.

Kisah yang berlatar belakang perang dan perdamaian  ini demikian mengharukan, karena menceritakan betapa Oshin kecil sangat tabah dalam menghadapi cobaan., dimana dia hidup pada masa terjadinya peperangan di era Meiji dan era Showa.

Selasa, 18 Agustus 2015

Pentas Teater Koma

Siapa yang tak kenal Teater Koma? Tentu saja sebagian besar kita tak asing lagi dengan nama itu, terlebih mereka yang memiliki ketertarikan pada seni, utamanya seni pentas panggung. Teater Koma, nama yang kondang, yaitu sebuah kelompok seni pertunjukkan yang sudah cukup lama malang melintang di dunia seni Indonesia. 

Teater Koma yang berdiri sejak tahun 1977 di Jakarta, merupakan kelompok seni pentas panggung yang memiliki reputasi yang tak diragukan lagi. Sejak kelahirannya, Teater Koma telah melahirkan karya, berupa sandiwara panggung hingga 139 pementasan yang digelar, dan pagelaran yang aku saksikan adalah pagelaran yang ke 140. Pagelaran tersebut kadang-kadang juga dilakukan melalui layar gelas, televisi, meskipun lebih banyak berupa pentas panggung.

Dinakhodai oleh N. Riantiarno, kelompok seni pertunjukan ini masih terus setia melangkah, dan dengan anggota yang terus teregenerasi dengan baik. Hal itu bisa dilihat, hingga saat ini Teater Koma memiliki anggota yang terdiri dari lintas usia, yang berarti lintas generasi.

Asmara Sampek Engtay

Aku masih ingat, waktu kecil aku pernah menyaksikan sandiwara Sampek Engtay versi kethoprak, bersama kawan-kawan di desa kelahiranku. Saat itu aku belum memahami jalan ceritanya, hanya samar-samar aku masih ingat adegan-adegan yang dimainkan oleh para pemainnya.

Kisah Cinta Klasik tersebut sudah diproduksi berulang kali oleh Teater Koma, dan disadur melalui tangan dingin N Riantiarno, sejak tahun 1999 hingga tahun 2015. Rentang waktu yang cukup panjang, namun lakon ini seakan tak pernah lekang oleh waktu, selalu menarik penggemarnya untuk menyaksikan pentasnya lagi dan lagi.

Lakon cerita tetap mengacu pada kisah aslinya, yaitu tentang tragedi cinta dua anak manusia, yang meskipun saling mencintai, namun tak bisa saling memiliki semasa hidupnya.