Jumat, 18 September 2015

Kisah Heroik Penyelamatan Anjing dan Empat Anaknya

Rasa cinta, mampu membebaskan manusia dari sekat apapun, bahkan bukan hanya cinta kepada sesama manusia, bahkan kepada makhluk lain,  percaya tidak? boleh percaya, boleh tidak. Cerita yang kutulis ini mungkin sekilas terasa sederhana, tokh hanya cerita soal satwa, tapi jangan salah, kisah nyata ini mengajarkan kepada kita tentang cinta yang berbeda.

Sejak sehari kemarin, di time lineku lalu lalang kisah tentang kemalangan yang dialami oleh seekor induk anjing dan anak-anaknya. Keluarga kaki empat itu terkurung dalam sebuah got yang terttutup rapat, tak ada celah untuk keluar.
Whaaat...? Doggy dan anaknya terkubur dalam sebuah got? Serasa kepengin loncat membebaskan mereka. Maka selama dua hari aku nggak  berhenti mantengin time line milik salah seorang teman maya, karena dia sangat rajin meng up date kondisi terakhir keluarga doggy itu.
Memang dalam Islam, air liur anjing termasuk najis, namun itu bukan alasan yang elok untuk membunuh hidup-hidup satwa itu, bahkan untuk alasan apapun. Jika satwa itu terasa mengganggu, banyak solusi lain yang lebih beradab bisa dilakukan.
Memberikan minum dan makan lewat celah got

Aku termasuk orang yang mudah tersentuh pada kemalangan orang lain, terlebih satwa, kenapa? karena menurutku satwa tak bisa membela dirinya sendiri, saat dihadapkan pada kebengisan manusia.

Kembali ke kisah tadi, cerita yang kutangkap di time line, anjing yang berkeliaran di sebuah perumahan dianggap mengganggu karena sering membuat berantakan tempat sampah -- pasti karena lapar, kalau ada yang berbesar hati membagi sedikit makanan, hewan itu pasti tak akan memberantakan tempat sampah.
membuka got

membuka got
Entah bagaimana ceritanya, anjing itu diketahui telah melahirkan empat ekor bayi anjing, dan entah bagaimana pula anjing itu bisa terkurung rapat dalam got. Seorang kawan menceritakannya melalui akun facebook, lalu mulailah meluas, menyebar ke sesama pengguna akun, termasuk ke para pecinta anjing atau Dog Lover ( DL ).

Melalui medsos, akhirnya berdatanganlah beberapa relawan pecinta satwa, ke lokasi. Para relawan yang semula tidak saling kenal, datang dengan niat yang sama, yaitu membebaskan keluarga doggy itu dari kungkungan got, setelah semalaman mereka melolong, menangis meminta bantuan.

Para relawan, mencari berbagai cara, segala upaya untuk membuka got, menggunakan berbagai alat, meminta bantuan dinas terkait, sampai akhirnya anak-anak doggy bisa diselamatkan, dan induknya kabur diduga karena trauma.
Anak-anak ini sangat lapar

Akhirnya, ke empat anak ini menghirup hawa segar

Membutuhkan kesabaran ekstra, untuk menunggu sang induk kembali ke tempat semula, karena ternyata sang induk begitu agresif, sulit didekati. Agresifnya sang induk diduga selain karena trauma juga karena pada masa pasca melahirkan.

Saat seorang anak kecil bersama mamanya hadir di lokasi, ternyata sang induk menghampiri, dan ketika dipeluk anak perempuan kecil, itu sang induk menurut, duuuuh, merinding membayangkannya. Selanjutnya, tak sulit untuk membawa induk anjing itu ke kandang.
Kesabaran salah seorang Dog Lover saat membujuk sang induk

Maka. kisah sedih induk anjing dan ke empat anaknya berakhir dengan happy ending, semua lega, semua tidur nyenyak, semua menangis dalam bahagia, termasuk aku, lho?, iyaa, bener aku menangis seneng ketika akhirnya sang induk bisa berkumpul lagi.

Kekuatan Medsos

Sangat terasa, pada kisah anjing dan keempat anaknya ini adalah betapa kuatnya media sosial, menggiring perhatian siapapun untuk terlibat di dalam proses penyelamatan. Sejak kisah ini diposting, langsung saja mengundang respon yang positiv.

Liza Pieters yang berdomisili sangat jauh dari lokasi, dia berada di Jawa Barat, lapangan terjadinya kisah ini di Kalimantan, merespon dengan sangat sigap dan melakukan komando dengan efisien dan efektif. dia sering memanggil para relawan, dog lover melalui akun face booknya.

Liza melakukan koordinasi melalui akun, sehingga para relawan, Dog Lovers di sekitar lokasi cepat berdatangan. Tak lupa pula Liza juga selalu melakukan up date di akunnya, sehingga harapan, doa dan dukungan terus mengalir.

Dari media sosial dengan dikomandoi Liza, bantuan terkumpul, doa terhimpun, energi positiv saling menyebar, terangkat, terpantul mengangkasa menuju lokasi. Semuanya bukan kebetulan, doa, harapan dan semangat yang dihimpun di media sosial menjadi sebuah energi yang luar biasa, menyemangati relawan yang di lapangan.

Sepintas, seperti tak masuk akal, karena Liza yang menjadi komando dan para relawan di lapangan jaraknya terbentang ratusan kilometer. Namun kesigapan Liza, kegigighan dan kesabaran para relawan di lapangan, dukungan doa dari warga medsos, telah bersinergi sedemikian rupa, agar upaya itu berhasil.

Khusus tentang Liza, aku sempat ngobrol via chat di facebook, tentang peran dia pada kejadian itu, dan kukatakan bahwa peran dia sungguh berarti. Ini katanya    Aku cuman berprinsip, jika kita cuman punya sebilah kapak untuk menembus bukit demi membuat sebuah jalan, kenapa tidak? Jaman dahulu pun waktu primitif begitu. Nah skrg jaman teknologi, kenapa juga ga kita pergunakan sebaik baiknya terlebih untuk kebaikan. ( by Liza Pieters ).

Mengusik Rasa Peduli 

Ya, cinta itu kepedulian. Berawal dari postingan sahabat Herlina, ternyata mengusik rasa cinta mulai dari Liza Pieters, teman-teman facebooknya, para relawan, para Dog Lover, dan orang-orang yang mungkin selama hidupnya tak pernah bersentuhan dengan anjing.

Rasa cinta dimiliki oleh siapa saja, cinta menyatukan para penyelamat dari berbagai latar belakang, mereka bersatu tanpa memandang sekat suku, agama, ras, untuk menyelamatkan Sofia -- nama induk anjing -- agar bisa menghirup udara. Sungguh mengharukan, sungguh memberikan pembelajaran hati.

Dari yang sebelumnya sama sekali tak kenal, ternyata direkatkan oleh sebuah kejadian, dan dengan niat dan tujuan membebaskan Sofi, mereka bersama-sama bahu membahu. Matahari yang sangat panas, haus, dan lapar nyaris tak mereka pedulikan, sebelum satwa-satwa itu aman berada di tempat yang tepat.

Cinta dan kasih sayang yang dimiliki, telah melembutkan hari para penyelamat itu, sehingga hati mereka sangat terusik dengan kejadian buruk yang menimpa Sofi dan anak-anaknya.
si kecil Fiona yang dihampiri Sofi
kepolosan seorang Fiona meluluhkan Sofi
Sorot mata duka terpisah dari anak

Its About Love

Kisah nyata ini sangat menggugah hati, mengharu biru dan menginspirasi, karena mengajarkan kepada kita bahwa cinta dan kasih sayang itu luas, cinta dan kasih sayang tiu tak terbatas. Para penyelamat itu memberikan pembelajaran, bahwa saat cinta tergerak, maka tak ada lagi sekat. kecintaan kepada semesta dan sisinya menjadi energi yang kuat untuk melakukan kerja yang semula tampak tak mungkin.  Bagiku, sayang sekali melewatkan kisah langka itu lewat begitu saja, sehingga jemaripun tergerak untuk menuliskannya.

Hati yang lembut, hati yang basah penuh kasih dan cinta akan memberikan kesejukan pada siapa saja, apa saja, semestapun akan berterimakasih, karena akan ada prinsip tabur tuai, karena sesungguhnya cinta itu tiada batas.

Sumber foto dan tulisan
  • Chat dengan sahabat-sahabat Dog Lover
  • Album foto sahabat-sahabat Dog Lover

36 komentar:

  1. Seru, sedih, haru.
    Jadi inget kucing yang badannya ketanam semen di jalan. Aku nggak lihat langsung sih, diceritain teman. Nggak tau lagi gimana kabarnya kucing itu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Fifah, aku sampe mantengin wall salah seorang DL

      Hapus
  2. Itulah fungsi kekuatan medsos ya mbak..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mba, medsos jika kita gunakan dengan bener, pasti bermanfaat

      Hapus
  3. Itulah fungsi kekuatan medsos ya mbak..

    BalasHapus
  4. iih.. keren yaaa.. the power of love ya mbak :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yups, kekuatan rasa cinta ya mba, aku salut sekali sama mereka

      Hapus
  5. merinding bacanya mbak...
    saya sendiri kurang begitu suka sama binatang (hewan piaraan)
    tapi pernah liat anjing dan kucing di jalan pincang akibat dilindes kendaraan, ya saya tolongin sebisa mungkin, waktu itu sampe beli karung buat angkut mereka terus dikasih ke tetangga yang suka miara buat dirawat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sip mas, setidaknya kita bukan sosok yang benci sekali sama binatang

      Hapus
  6. Sy bukan pecinta hewan Mak. Tapi bukan berarti ga punya rasa perikehewanan *eh. Dan kalo melihat kejadian kayak gitu juga rasanya gregetan sama orang yg melakukannya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Akupun basicnya kaerena menyayangi apa saja mba, tidak fokus pada hewan tertentu

      Hapus
  7. alhmdulillah, akhirnya keluarga anjing bs bebas jg ya mbak, dan alhamdulillahnya lg banyak yg peduli,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mba Inda, duuh aku lega sekali rasanya, meskipun perjuangan mereka belum selesai

      Hapus
  8. super heronya bisa terbang tidak ya?

    BalasHapus
  9. ahhh terharuuu, alhamdulillah anjingnya bisa selamat, bener itu apa kata Mbak Liza manfaatkan medsos untuk kebaikan ini bener2 kisah inspiratif nih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Ev, medsos bisa kita manfaatkan untuk kebaikan

      Hapus
  10. Terharu baca kisah ini Mba... Alhamdulillahnya berakhir happy ending :)

    Dan baca kisah anjing ini saya jadi ingat kisah tentang pelacur yang kasih air minum anjing yang sangat kehausan dan mendapat balasan surga dari Allah. wallahualam.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya aku juga lega sekali, bersyukur akhirnya mereka bebas

      Hapus
  11. Tindakan yang sangat terpuji dan layak diacungi jempol.
    Pemilik anjing selayaknya tidak lalai mengurus binatang piaraannya ya Jeng
    Saya juga sering melihat acara di TV yang menggambarkan upaya meolong binatang.
    Terima kasih kisahnya
    Salam hangat dari Jombang

    BalasHapus
  12. Waktu saya lihat foto2 tersebut beberapa hari lalu, sedih banget. Kok ya ada yang tega kayak gitu ya. Ah.. tapi manusia kalau hatinya sudah gelap bakal tega sama apa dan siapa saja.. disinilah kita berusaha dan berdoa semoga hati kita tidak ikut tertutup.. aamiin
    Semoga kejadian seperti itu takkan terulang lagi, aamiin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin, iya mba akujuga sedih banget, mana jauh ga bisa nolong

      Hapus
  13. benar-benar memiliki jiwa seorang pahlawan :D

    BalasHapus
  14. "Memang dalam Islam, air liur anjing termasuk najis, namun itu bukan alasan yang elok untuk membunuh hidup-hidup satwa itu, bahkan untuk alasan apapun. Jika satwa itu terasa mengganggu, banyak solusi lain yang lebih beradab bisa dilakukan".

    Setuju.. setidaknya jangan jadikan najis menjadi alasan untuk menyakiti :) semoga kita bisa belajar dari tulisan ini :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya, najis kan dalam Islam ada aturannya, bisa dibersihkan. Kecintaan pada makhluk lain kan penting juga

      Hapus
  15. hii Mba, ini astin...PD banget saya memperkenalkan ya...kisahnya seru, hewani sekali

    BalasHapus
  16. Syukurlah akhirnya anjing2 itu bisa diselamatkan ya, kasihan.
    Medsos bermanfaat juga untuk melakukan hal2 positif :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener, banyak hal positiv yang bisa dilakukan via medsos

      Hapus
    2. Iya mba, banyak hal positiv yang bisa dilakukan via medsos

      Hapus
  17. Anjingnya lucu bgt,,,,,.mudah2n setelah ini hidup mereka nyaman ya

    BalasHapus
  18. Harrruuu....:( Harusnya ada acara-acara gini ya di tv, spy melatih anak-anak sayang pd binatang..

    BalasHapus