Suka masakan ibu kita? pasti lah, nyaris tak ada seorangpun yang tak suka masalan ibu kita, apapun masakan itu, entah pandai atau tidak ibu kita memasak, maskan ibu selalu paling enak. Masakan ibu tuh, rasanya disini nih, bener kan?.
Tentang masakan ibu ini, aku ingat beberapa cerita-cerita lucu dan unik disekitarku, tentang bagaimana kecintaan seorang anak terhadap masakan ibunya.
Rindu Masakan Ibu
Kerabatku, sebut saja namanya mas Budi, usianya sudah menjelang enampuluh tahun dan sudah memiliki cucu.
Setiap Hari Raya Iedul Adha, selalu pulang ke rumah ibunya yang jaraknya sangat jauh, berada di dua privinnsi.
Setiap Hari Raya Iedul Adha, selalu pulang ke rumah ibunya yang jaraknya sangat jauh, berada di dua privinnsi.
Jarak tempuh dengan mobil bisa memakan waktu tujuh hingga delapan jam, jauh bukan?. Jarak sejauh itu selalu dia tempuh, demi apa coba?, demi merasakan gulai kepala kambing yang dimasak oleh ibunya yang sudah berusia delapanpuluh tahun, tuh kan.
Sepintas, melihat jabatannya, melihat kondisi keluarganya, dia bisa membeli gulai terenak di restoran terbaik yang dia pilih, tetapi tidak. Karena kata dia masakan ibunya tidak ada yang bisa meniru, rasanya pas, enak dan bikin ketagihan.
Istrinya juga sudah berusaha memasak dan menggunakan resep yang persis sama dengan ibunya, tetapi hasilnya tetap tak sama, hehehe. Tetap lebih enak masakan dengan tangan ibu.
Pernah satu saat, adiknya yang berkunjung ke Jawa Timur dimana dia tinggal, dia pesan melalui telepon, untuk bawa bumbu gulai yang sudah jadi, yang dibuat ibunya.
Pernah juga ketika dia nggak bisa mudik di hari Raya Qurban, dia mudik sebelum hari H, khusus untuk minta dibuatkan bumbu gulai kepala kambing, hehehe.
Katanya nih, katanya bumbu gulai kepala kambing, sedikit berbeda dengan bumbu gulai daging kambing, ada bumbu lain yang ditambahkan.
Ada lagi kisah lain, seorang anak yang telah sukses hidup di kota, hampir setiap hari meminta sopirnya untuk pulang, minta masakan yang dimasak ibunya. jarak tenpuh sekitar limapuluh kilometer.
Hal ini dilakukan, karena ibunya tak mau diajak ke kota tempat tinggalnya, dan anak itu selalu kangen masakan ibunya.
Bahkan ketika beliau ini punya hajat, menikahkan anaknya, ibunya dia boyong khusus untuk ngolah bumbu masakan kegemarannya. Karena sudah sepuh, ibunya dimintanya menjadi komandan di dapur.
Bahkan ketika beliau ini punya hajat, menikahkan anaknya, ibunya dia boyong khusus untuk ngolah bumbu masakan kegemarannya. Karena sudah sepuh, ibunya dimintanya menjadi komandan di dapur.
Tengiri asap campur pete
Kenapa Rindu Masakan Ibu?
Kalau aku, lain lagi. Karena ibuku sudah berpulang, yang bisa kulakukan untuk mengobati kangenku pada masakan ibu, ya mencoba mengolah masakan yang sering aku rasakan saat aku kecil
Setelah kurenungkan, "halaaah", yang membuat rindu pada masakan ibu, karena ibulah satu-satunya pemilik otoritas urusan masakan, urusan dapur, urusan menu meja makan.
Aku ingat, sesibuk apapun ibuku, selalu masak dengan tangannya sendiri, sekalipun warung makan tepat berada di depan rumahku, dan bergeser sedikit sudah pusatnya warung makan.
Bandingkan dengan sekarang ini, sebagian kita yang ibu dengan gampang mungkin akan memilih beli saja, tokh warung makan banyak, tinggal pilih.
Alasannya macam-macam ya, ada yang lelah, nggak ada waktu, banyak kegiatan keluar rumah, dan laiinya.
Masakan yang sering diberikan ibu kepada kita, saat kita kecil
Masih jelas rasanya terbayang, pulang sekolah Ibu selalu mengatakan :"Itu, di meja sudah ada tempe bacem, sambal, besengek daging", atau "Makan dulu, ada plecing pete sama daging", atau yang ini "Terik tempe tahu, sambel tomat", dan banyak lagi.
Nasi brongkos daging
Tempe bacem
Lontong Tauto
Aku ingat, bagaimana begitu mendengar bel pulang sekolah berbunyi, akan langsung terbayang hidangan di atas meja makan, hasil olahan tangan cinta ibu.
Aku ingat juga, dengan cepat tanganku membereskan buku dan alat sekolah, memasukkan ke dalam tas, bergegas melangkah keluar sekolah. Bergegas pula kaki ini ingin segera sampai di rumah, dan membayangkan segera makan siang.
Kering tempe basah
Pecak ikan
Uniknya, meskipun setiap istirahat kedua jajan di kantin dengan menu makanan berat, tetapi setiap pulang sekolah selalu merasa lapar. Menginjakkan kaki ke rumahpun selalu langsung makan.
Tanpa mengurangi rasa hormat bagi ibu yang tak sempat memasak, berbahagialah buat ibu yang suka memasak di rumah untuk keluarganya. Seperti apapun masakan ibu, masakan itu menjadi perekat bagi anak untuk cepat pulang.
Ya, anak ingin cepat pulang, karena dia tahu, sampai di rumah ibunya menunggu dengan masakan yang enak. Konon masakan ibu adalah perekat rindu dan cinta segenap anggota keluarga, romantis bukan?
Kekuatan masakan ibu adalah sebuah kenangan yang selalu memanggil-manggil di alam bawah sadar, saat seseorang jauh dari ibunya. Baik jauh secara fisik emosional, maupun jauh karena dunia yang sudah berbeda.
Jadi, bukan rasa makanan yang enak, bukan bahan makanan yang mahal, atau bukan banyaknya macam masakan. Namun kerinduan pada masakan ibu adalah sensasi yang terasa, membayangkan ibu menunggu, membayangkan disuruh cepat makan, lalu di meja terhidang masakan untuk makan siang.
Jadi, bukan rasa makanan yang enak, bukan bahan makanan yang mahal, atau bukan banyaknya macam masakan. Namun kerinduan pada masakan ibu adalah sensasi yang terasa, membayangkan ibu menunggu, membayangkan disuruh cepat makan, lalu di meja terhidang masakan untuk makan siang.
Aku sering mencoba kembali masakan ibuku, untuk mengobati rasa kangenku, bagaimana denganmu? apakah punya kenangan tentang masakan ibu?
ternggir asap tampak enak mbak, tapi aku mau yg tanpa pete ya :)
BalasHapusIya mba, aku dari kecil suka dimasakin ini sama ibuku hehehe.
Hapusterus sesekali ditambah pete
Masakan ibu memang tak ada tandingannya. Saya juga mencoba dengan resep yang sama tapi hasilnya tetap lebih enak masakan mama. Kata mama, masakan beliau jauh lebih enak masakan nenek :D
BalasHapusBegitulah ibu, maskanyapun pasti terinspirasi ibu beliau yaitu nenek kita.
Hapussaya jg suka kangen masakan ibu, apalagi sekarang jauh, beda kota :)
BalasHapusYups, betul. Sesederhana apapun, masakan ibu selalu paling nyuss
HapusMasakan ibu memang ajaib ya Maaak :') akupun kl lagi lebaran di rumah mertua, ttp minta simpenin opor dirumah buat aku makan.
BalasHapushehehe, iyaa aku juga selalu request masakan tangan ibuku
HapusMembaca tulisan tentang masakan ibu ini aku juga kangen pada masakan almarhumah ibuku. Entah kenapa ya masakan dia lebih enak. Mungkin karena saraf perasa kita terbiasa sejak kecil ya Mbak :-)
BalasHapusBener, itu juga berpengaruh, saraf perasa yang terkirim ke memory kita, jadilah masakan ibu selalu dirindukan
HapusDuh mbak, aku pagi" kesini makin laper. Petenya menggoda itu nyam...nyam
BalasHapusBenar, masakan ibu tiada duanya dan bikin kangen. Waktu saya masih kost, meski masih otw di bis sdh pesen sama ibu, pengen makan 'brambang asem' atau 'ikan asin tumis pedes'.. haha.. sekarang ya saya nunggu pulang kampung dulu..
BalasHapusBener mba, makanya sesekali aku coba masak sendiri karena ibu sudah almarhum.
HapusTetep enak masakan beliau
mba tite, aku kangen botokmu :)
BalasHapusYuuk, tindak rene, tak masakke botok
Hapusmasakan ibu mah gak ada duanya mba, meskpiun makanan restoran enak, tapi gak jauh lebih enak dari masakan ibu
BalasHapuskalo ibu masaknya penuh perasaaan soalnya :D
Iya, ditambah syaraf perasa kita waktu kecil, terserap di memory, jadi kangen itu bikin masakan ibu makin lezaat
Hapussebagai seorang rantau, rasa makanan ibu benar2 membuat kangen rumah
BalasHapusjadi pingin pulang kampung mbak,, kalau bicara masakan ibu
BalasHapusmasakan ibu emang luar biasa.. makanya aku sekarang pengen pinter masak, biar anakku bangga sama masakan ibunya :)
BalasHapusHayuuk,semangat, kudu pinter masak hehehe. Besok, sesudah anak dewasa dia akan selalu kangen masakanmu
Hapus