Minggu, 05 Juni 2016

Apakah Sekolah Bagus Harus Mahal?

Bulan Mei hingga Juni, selain disibukkan dengan menyambut Ramadhan bagi umat muslim, adalah bulan dimana tahun ajaran pendidikan berakhir dan tahun ajaran baru mulai. Penerimaan murid-murid baru mulai dijaring di bulan-bulan ini.

Sekarang-sekarang ini kita akan mudah menemukan spanduk yang dipasang di tempat-tempat yang dianggap strategis. Seperti di pinggiran jalan raya, di tempat-tempat umum, di sekolah-sekolah dan sebagainya.

Dewasa ini muncul fenomena, beberapa sekolah menambahkan plus pada lembaganya, ada yang plus agama, ada yang plus bahasa, standard nasional,  rintisan internasional dan sebagainya.

Pada publikasi juga sering dituliskan beberapa foto dan keterangan tentang plus-plus yang dimilikis ekolah tersebut, tentu saja untuk memikat calon siswa sekaligus calon orang tua siswa.

Sebaliknya, setiap orang tua pasti akan mencari sekolah yang terbaik bagi anak-anak mereka, sehingga apapun akan dilakukan untuk mendapatkan sekolah terbaik.

Berbicara sekolah terbaik, cenderung tak bisa dipisahkan dengan biaya yang  tinggi, menurut sebagian orang tua adalah bahwa sekolah yang biaya sekolahnya tinggi adalah sekolah yang baik dan berkualitas.

Terlepas dari persepsi bahwa sekolah yang baik adalah sekolah yang mahal, gejala yang muncul akhir-akhir ini menarik untuk dicermati.

Yaitu bahwa orang tua membayar mahal, karena mereka juga menaruh ekspetasi yang tinggi kepada sekolah itu, dan bisa jadi ekspetasi tinggi itu wajar, dipandang sebagai imbalan atas tingginya biaya sekolah.

Belum terlalu lama, kerabatku di Bandung menyampaikan kalau dia akan memasukkan anaknya ke sebuah sekolah yang lokasi SD hingga SMU berada di satu wilayah, orang tuanya mengalah mencari kontrakan di perumahan yang dekat dengan sekolah itu.

Sekedar informasi, biaya awal untuk masuk SD tersebut mencapai kisaran Rp. 30.000.000,00 ( tigapuluh juta rupiah ), wow, bagiku itu fantastis, karena hanya biaya awal saja.

Beberapa sekolah mengenakan biaya pada kisaran Rp. 500.000,00 hingga jutaan rupiah. Seperti sekolah-sekolah dibawah ini, yang karena satu dan lain hal tidak saya tulis nama sekolah tersebut.

Di perkotaan, dan bagi orang tua yang berpenghasilan tinggi tentunya biaya itu tak menjadi masalah, yang penting anak mereka akan mendapatkan pendidikan akademis dan agama  sesuai dengan harapan mereka.

 Sumber gambar  pixabay


Sumber gambar pixabay


Persepsi dan perspektif tentang sekolah

Salah satu hal yang aku rekam dengan jelas adalah, sebagian orang tua yang menyekolahkan anaknya di lembaga pendidikan yang dianggapnya baik. Baik menurut orang tua adalah lembaga yang bisa membuat anaknya menjadi pandai calistung, pandai dalam agama, terampil dan laiinya. Itulah standard minimal sebagian orang tua

Standard minimal orang tua tentang pendidikan anak cenderung diukur semata hanya pada tolok ukur akademis semata, padahal sesungguhnya bukan itu.

Dengan keinginan 'terima bersih', maka sebagian orang tua terkadang kurang memberikan perhatian intens kepada anaknya, termasuk memperhatikan perkembangan anak dalam proses pendidikan.

Persoalannya, apalah sekolah yang bagus itu sekolah yang mahal? apakah sekolah yang mahal itu selalu sekolah yang bagus?

Menurutku belum tentu, karena ukuran bagus sangat relatif, dan hasil pendidikan akan diketahui jauh hari sesudahnya, setelah melewati berbagai proses 

Saat ini, kita sebagai orang tua mungkin hanya mengandalkan berbagai informnasi yang bisa kita serap di sekitar kita tentang sekolah favorit, seklah unggulan dan sebagainya.

Selebihnya, tergantung bagaimana persepsi dan perspektif kita sebagai orang tua tentang sekolah yang baik untuk anak-anak kita.

Bagaimanapun fondasi dasar pendidikan bukan pada sekolah itu, betapapun bagusnya sebuah sekolah. Lalu bagaimana sekolah yang baik, dan seperti apa? akan aku bahas di postingan lain






5 komentar:

  1. peran orangtua di rumah juga menjadi salah satu penentu akhlak anak. jika di rumah anak merasa lonely maka diluar ia akan ikut arus yang macem2. Kehadiran orangtua yang "ADA" untuk anak2nya pasti lebih berharga daripada sekolah yang mahal.

    BalasHapus
  2. Setuju dengan mba Ernawati :) peran ortu turut andil dlm mencetak pribadi dan akhlak anak jgn sampe jd BLAST. Klo mmg pny rezeki sekolahnya bagus n mahal y nda masalah asalkan dibarengi dg monitoring dr ortu. Nice share Mba ^^

    BalasHapus
  3. Iya, banyak orang tua yg memandang anaknya hanya dari segi nilai akademis saja. Kemudian, sekolah di tempat favorit dg biaya yg wow, menganggap hebat.

    BalasHapus
  4. Iya, banyak orang tua yg memandang anaknya hanya dari segi nilai akademis saja. Kemudian, sekolah di tempat favorit dg biaya yg wow, menganggap hebat.

    BalasHapus
  5. Pengennya masukin anak ke SD swasta islam yang ada hapalan qur'annya, sayangnya biaya masuknya mahal. Huhuhuhuu. Sampe sekarang masih berdoa semoga dikasi rejeki sih untuk penerimaan siswa baru tahun depan. Kalo emang belum dapet rejeki, yowes SD negeri ajaaa :'D Yang penting monitoring aku ke anak-anak tetep jalan ya mbaaaak :')

    BalasHapus