Senin, 14 Oktober 2019

Bunuh Diri, Penyebab dan Upaya Pencegahannya

Assalamualaikum,sehat ya, dan selalu berpikir dan bersikap positif, itu yang akan bikin kita main sehat.

Apa kesan kamu terhadap orang bunuh diri? apakah kamu kasihan, menghakimi, ngeri, ataukah yang lain?. Bisa apa saja sih, karena menurut aku kesan itu muncul ketika melihat sebuah peristiwa dan dikaitkan dengan pengalaman pribadi.

Pada titik tertentu, secara pribadi aku bisa memahami dan bisa mengerti kenapa seseorang berniat bunuh diri, atau bahkan bunuh diri. Eit, tunggu dulu, aku memahami bukan berarti aku menyetujui tindakan bunuh diri lho.


Foto: Pixabay

Buat aku, bunuh diri tidak bisa dibenarkan dari sudut pandang manapun, entah sudut sosial, kemanusiaan, apalagi agama. Di sisi  lain aku bisa merasakan betapa ngilu dan pedihnya perasaan mereka-mereka yang harus bunuh diri, dengan sebab apapun.

Tetapi tahukah kamu, jika bunuh diri itu bukan peristiwa yang berdiri sendiri? ya,bunuh diri bukan sebuah aksi yang tanpa sebab, apapun itu sebabnya.

Aku bersyukur dan seneng pastinya, karena bisa belajar tentang beberapa hal yang berkaitan dengan bunuh diri. 

Ya, Tanggal 9 Oktober 2019, Kemenkes RI selenggarakan acara Temu Blogger dalam rangka Hari Kesehatan Jiwa yang jatuh pada tanggal 10 Oktober. Demikian disampaikan oleh Dr. dr. Fidiansjah SpKJ, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan Napza,selaku ketua panitia penyelenggara.

Bunuh diri di Indonesia menunjukkan angka yang tinggi, bahkan laporan WHO di tahun 2010 menyebutkaan jika angka bunuh diri di Indonesia mencapai 1.6 - 1.8 % setiap 100.000 penduduk atau sekitar 5000/ tahun.


Depresi

Sebagian bunuh diri, ada yang diawali oleh gangguan kejiwaan seperti depresi, dan depresi ini ternyata tidak mengenal apapun, setiap orang bisa saja mengalami depresi. 

Seperti yang dialami oleh ibu Novi Yulianty, seorang psikolog, dari komunitas Motherhope yang juga pernah mengalami depresi pasca persalinan.

Dikisahkan oleh ibu Novi bahwa sebelum persalinan beliau bergabung dengan komunitas parenting yang menanamkan pemahaman bahwa ibu sejati adalah yang melahirkan dengan cara normal/ alami.

Ternyata kejadiannya, ibu Novi harus melahirkan dengan cara bedah caesar, nah ini membuat ibu Novi merasa dirinya bukan ibu sejati, merasa tidak nyaman dengan predikat yang disematkan oleh komunitasnya, sekaligus oleh dirinya sendiri. Ibu Novi merasa dirinya tidak berarti apa-apa.

Akibatnya, ibu Novi selalu punya keinginan untuk membuang bayinya, dan memang begitu, beliau setiap meletakkan bayinya ke  tempat tidur selalu dilakukan dengan cara  membuangnya.

Hadir juga ibu Dr Indria Laksmi Gamayanti M. Si, Pengurus Pusat Ikata Psikolog Klinis yang memaparkan bahwa hampir 800.000 orang meninggal karena bunuh diri setiap tahunnya, angka yang cukup tinggi kan ya, karena setiap 1 kematian bunuh diri terjadi setiap 40 detik. 



Ibu Indria, ibu Novi dan bapak Fidiansjah


Penyebab bunuh diri

Masih menurut ibu Indria, yang menjelaskan bahwa orang yang melakukan bunuh diri, tidak memilki sebab yang tunggal, spesifik. Karena biasanya ada sebab yang kompleks yang saling berkaitan, diantaranya yaitu:

  • Orang yang merasa kesepian
  • Merasa diri tidak dibutuhkan atau tidak berguna
  • "lelah" menghadapi kehidupan
  • Putus asa
  • Tidak ada yang mendukung/ merasa tidak ada yang mempedulikan
  • Merasa dijauhi oleh kerabat dan atau teman
  • Perasaan tertekan, baik oleh pekerjaan, relasi sosial atau yang lain.
Sebab-sebab diatas, biasanya saling berkaitan, sehingga menjadi penyebab seseorang ingin melakukan upaya bunuh diri.

Di sisi lain, kita, iya kita, masyarakat juga tak jarang memiliki peran semakin memicu keinginan bunuh diri, lho kok bisa? iya, karena disadari atau tidak sebagian masyarakat cenderung  bersikap seperti ini:
  •  Perlakuan yang jugdemental, menyakitkan dan diskriminatif, terhadap mereka yang kebetulan sedang bermasalah, misalnya mereka yang belum menikah, yang belum memiliki keturunan dan sebagainya.  Bahkan tak jarang sebagian kita menggunakan label yang menyakitkan. Inilah diantaranya yang makin membuat mereka yang bermasalah semakin terpuruk
  • Menyampaikan perihal bunuh diri dengan cara yang tidak tepat, terlalu rinci, terlalu teknis, justru akan semakin mendorong mereka yang bermasalah untuk bunuh diri.
  • Sebagian kita yang suka menempelkan stigma terkait mereka yang bermasalah kesehatan mentalnya, misal bunuh diri itu tanda kurang beriman, atau mungkin menghujat atau  menjauhi keluarga korban bunuh diri.
  • Anggapan bahwa persoalan mencegah bunuh diri adalah bukan urusan bersama, atau bahwa mencegah bunuh diri itu tabu untuk dilakukan.



Upaya pencegahan

Sebenarnyalah bahwa persoalan bunuh diri adalah persoalan bersama, karena bunuh diri itu perilaku yang potensial untuk menular. Nah lho, apa jadinya jika dalam satu kelompok sosial terjadi penularan perilaku bunuh diri? pasti akan menyebabkan keresahan sosial, ketidaknyamanan, dan sebagainya.

Benar, bunuh diri bisa menular apabila ada hal-hal seperti ini:
  • Ada artis yang bunuh diri, ini pengaruhnya kuat karena seorang artis biasanya memiliki penggemar yang mengidoakan.
  • Terjadi peristiwa bunuh diri di sekitar lingkungan rumah, karena jaraknya yang terjangkau maka bukan tidak mungkin bisa jadi pemicu bunuh diri.
  • Terlalu banyaknya berita bunuh diri, akan menjdi semacam memberikan contoh, karena dilakukan oleh lebih dari satu orang.
  • Adanya website bunuh diri
Begitu kompleksnya faktor yang mendasari dan menjadi pemicu bunuh diri, bahkan berpotensi menular dan membawa dampak negatif bagi masyarakat, maka bunuh diri sebaiknya dicegah.

Upaya pencegahan bunuh diri oleh orang di sekitar calon korban bisa dilakukan dengan cara:
  •  Mengasah kepekaan sosial, dengan belajar mengenali tanda-tanda yang memberi signal seseorang akan bunuh diri, diantaranya: bicara tentang bunuh diri dan alat-alat bunuh diri, tidak nafsu makan dan tidur, menaarik diri dri pergaulan, kehilangan minat pada akifitas rutin,seolah-olah sibk mempersiapkan  kematian, pernah mencoba bunuh diri, dan sejenisnya.
  • Dengarkanlah apa yang menjadi masalahnya, tumbuhkan sikap optimis, kepedulian ini akan membuat calon korban berpikir bawa masih ada yang mempedulikannya. Terkadang  seseorang yang putus asa hanya ingin didengarkan, ingin diperhatikan bahwa dia sedang memilik masalah.
  • Berikanlah bantuan mencari solusi, dengan begitu calon korban bunuh diri akan tumbuh semangatnya untuk menatasi masalah yang dihadapinya.
  • Dampingi untuk meningkatkan kualitas ibadahnya, semakin menyadar adanya kehadiran  Allah Sang Pemilik Jagad, akan menumbuhkan kepasrahan dan rasa damai. Tentunya diharapkan mengurangi rasa tertekan yang menghinggapinya.
  • Ajaklah menemui tenaga ahli, bisa ahli medis, ahli kejiwaan, bisa pendidik atau ulama/ rohaniawan.
Bagi kamu yang sedang mengalami masalah yang dirasa rumit, ruwet nggak ada jalan keluar, perlu berdamai dengan diri sendiri terlebih dahulu.

Setiap kepahitan, setiap kesedihan selalu ada akhirnya, selalu ada ujungnya, sebagaimana malam akan selalu ada sang fajar untuk mengganti gelap.

Kenali kelebihan dan kekurangan diri, kenali masalah dan yakinlah bahwa setiap masalah selalu satu paket dengan solusinya, karena Tuhan tak akan membebani sesuatu hal diluar batas kemampuannya, yakini saja itu.

Sikap tidak menutup diri dan punya keinginan kuat untuk menyelesaikan masalah, lambat laun akan membuat semua masalah menjadi terurai dan terang benderang. Bergabung ke dalam komunitas yang positif, bisa menjadi tempat untuk mengembangkan diri, memiliki lebih banyak teman yang memiiki kesamaan bakat dan minat.

Sekali lagi, ada Tuhan, Allah Yang Maha Kuasa yang tidak akan meninggalkan kita umatNya manakala kita selalu berharap dan berdoa, memohon dikeluarkan dari permasalahan.

28 komentar:

  1. Saya berkali-kali, merasa pengen bunuh diri pun.

    Alasannya bener, sesuai dengan yang mba tulis :')

    Tapi, ya, gimana? Mencoba survive terus ehe.

    BalasHapus
  2. Istifar makin banyak berita berita bunuh diri ya bu akhir akhir ini semoga teman2 dapat menemukan tempat curhat yang tepat dan percaya bahwa Allah nggak akan memberikan cobaan melebihi batas kita. Amin

    BalasHapus
  3. Sedih mba pas tahu ada yang mau bunuh diri. PAdahal dari luar nggak nyangka banget mau lakukan bunuh diri mba. Smoga makin banyak yang tersoalisasi baik ya mba dan kurangi

    BalasHapus
  4. Kemarin aku nyimak videonya Hansol juga soal bunuh diri, emang kebanyakan rata2 kyknya krn gak ada teman buat berkomunikasi mak.
    Trus kta pribadi sebaiknya tahan2 deh ngejudge kalau gak paham banget, apalagi di medsos, wes tahan jari, tahan mmulut biar gak tambah bikin masalah org lain jd suram

    BalasHapus
  5. jadi inget , artis korea yang tiba tiba meninggal karena bunuh diri, alasannya depresi. semoga kita dijauhkan dari penyakit ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau dr beberapa penjelasan yg kyk gini krn kesepian dan gak ada temen ngomong. Juga kedekatan ma Tuhan. Meski pd menampik ttg kedekatan ke Tuhan ini tapi menurutku masih diperlukan sih

      Hapus
  6. Memang harusnya kita bukan menjauhi orang2 yg sedang depresi ya, Mba. Harus dirangkul. Jika kita jauhkan malah makin merasa sendiri. Efeknya malah bunuh diri itu.

    BalasHapus
  7. Setiap kali membaca berita tentang bundir, semakin menyadarkan saya untuk terus mengasah kepekaan. Paling tidak dengan orang sekitar. Seringkali orang yang depresi terlihat baik-baik aja

    BalasHapus
  8. Sedih ya makin banyak kasus bunuh diri, memang bener sih penyebabnya karena merasa rendah diri, bingung, merasa gak ada kawan yg bisa dipercaya. Semoga kita bisa peka dan peduli terhadap orang yang seperti itu

    BalasHapus
  9. Miris melihat berita tentang bunuh diri. Padahal, hidup tdk mesti diakhiri dgn bunuh diri ya mbak. Mesti banyak istigfar dan mendekatkan diri pada Tuhan.

    BalasHapus
  10. mesti lebih jeli dengan orang yang mengalami penyakit mental karena cenderung ingin melakukan bunuh diri.

    BalasHapus
  11. Zaman aku kcl ada tetangga yg bunuh diri minum pembasmi nyamuk. Untunf ada papahku dan orf2 sekitar rmh membantu ke rs. Ternyata krn gara2 calon suami tdk disetujui ibunya. Mestu bnyk siraman rohani dan dukungan dr keluarga org seperti ini ya.

    BalasHapus
  12. Bener mba intinya Kita harus Ada Iman ya biar gak deorisi punya teman hang sering melamun Ada support orang2 terdekat

    BalasHapus
  13. Miris mengetahui semakin banyak orang yang nekad bunuh diri. Alasannya memang lebih banyak karena depresi atau stres ya...
    Memang sebaiknya dirangkul dan didekati jika ada orang yang depresi. Karena sebenarnya mereka butuh teman/orang lain yang bisa menguatkan.

    BalasHapus
  14. Ada titik di mana seseorang merasa tidak kuat menanggung beban sehingga depresi, misalmya. Karena punya orang tua yang salah satunya sosiopat dan cenderung bersikap negatif terhadap keluarganya, membuat suami dan anak-anaknya tidak bahagia.
    Percayalah, seorang istri sekaligus ibu yang menjelma monster berwujud perempuan yang tampak biasa saja itu mengerikan. Menimbulkan nyeri jiwani bagi anggota keluarganya. Karena moral seakan tidak lagi jadi acuan.
    Saya bersyukur masa itu telah lewat setelah yang bersangkutan tiada, tetapi luka yang ditimbuklkannya tetap saja masih membekas.Pahit untuk dibahas.
    Setiap orang punya masalah, untuk apa memperkeruh suasana dengan menghakimi? Posisi kita beda sehingga mana tahu kehidupan sejatinya yang depresi.Apalagi jika yang depresi seorang lurus dan idealis, harus terus-menerus melihat perbuatan buruk dari sosok yang harus dihormatoi itu sejak masih kecil sampai dewasa.
    Hidup tidak seperti satu judul dalam film atau drakor saja.

    BalasHapus
  15. kebanyakan penyebab dari bunuh diri memang depresi ya, orang yang depresi seharusnya mendapatkan perhatian lebih dan di support agar bunuh diri ini bisa dicegah

    BalasHapus
  16. Duh bener banget Mbak. Masalah tidak akan hilang dari kehidupan keseharian ya. Yang bisa kita lakukan pastinya terus memperbaiki diri supaya saat ada masalah kita tetap bisa memanage diri dan keluarga

    BalasHapus
  17. Kadang empati Kita emang harus dinyalain sinyalnya ya. Siapa sangka kalau org org terdekat kita justru sedang dalam keinginan bunuh diri. So sad mba

    BalasHapus
  18. Bunuh diri awal gerbangnya dari depresi ya bund. Kadang suka ngeri kalau ada yang bunuh diri. Mencegah yang penting kuat iman jangan sampai terjadi.

    BalasHapus
  19. Naudzubillah ya mbak, semoga terhindar dr hal2 semacem ini. Jadi persoalannya emang sistemik, dr pengaruh paparan informasi yg deras, cthnya perilaku artis2 korea belakangan ini, jg hal2 lain yg makin menjauhkan sama agama. InsyaaAllah selama ada iman di dada, yakin Allah menyediakan jalan terbaik atas sgala sesuatu masalah. Berharap sama Allah, bkn pada sesama manusia yg seringnya kecewa kalo ga sesuai ekspektasi. Wallahu a'lam

    BalasHapus
  20. Ngomongin bunuh diri selalu bikin ngeri. Dan pasti penyebabnya kompleks. Bisa menimpa siapa saja. Aku pun pernah berada di titik itu. Tapi Alhamdulillah, lingkungan sekitar yang peduli, sangat berarti banyak. Semoga kita semua bisa peduli dengan lingkungan sekitar ya. Supaya kasus bunuh diri bisa berkurang dan, bahkan hilang

    BalasHapus
  21. Suka menyayangkan kalau tahu ada orang yang sampai tega membunuh dirinya sendiri. Dulu sih tahunya alasan oranh bunuh diri masalah-masalah yang di mata saya kelihatan sepele, karena cinta, ekonomi dll tapi sekarang ini baru ngeh ya ternyata penyebab terbesar orang bunuh diri karena stres.

    BalasHapus
  22. tak dapat dukungan dari org sekitar itu bener bisa bikin orang jadi makin tertekan dan stress mbak, naudzubillah

    makanya skrg sayapun lbh aware dan perhatian sama org sekitar,, hal kecil yang mgkin baru bisa saya lakukan

    BalasHapus
  23. Banyak faktor yang membuat orang membunuh diri, salah satu terkadang yang terlupakan adalah warga atau orang-orang di sekitar kita yang memiliki banyak pergumulan dan merasa sendiri. Semoga kita lebih peka ya mbak.

    BalasHapus
  24. Meningkatnya kasus bunuh diri, membuat saya sadar dengan isu kesehatan jiwa. Betul banget Mbak, aku setuju dengan artikel ini. Kudu belajar peka, terhadap orang lain maupun kesehatan jiwa diri sendiri....

    BalasHapus
  25. saat tahu adik sahabatku bunuh diri karena PPD dan keluarga suaminya malah menekan, mengatakan adik sahabatku gila disitu aku tahu bahwa ga semua orang teredukasi untuk tidak judgement apalagi menekan dan kesalnya juga suaminya bukan jadi tim support malah sama aja. duh gemes banget

    BalasHapus
  26. Duh serem banget ya mb. Moga kita dihindarkan dari hal hal yang serem begini. Depresi dN kesepian tuh memang bahaya klo ga dihempaskan

    BalasHapus
  27. Jadi ingat aktris dan aktor korea yang baru-baru ini bunuh diri, huhuhu

    BalasHapus