Suara klenengan sayup-sayup terdengar semenjak aku turun dari taxi yang membawa aku dan kawan-kawan blogger dari stasiun Gondangdia. Duh, serasa tidak sedang berada di ibukota lho, aku malah seperti kembali pada masa lalu.
Klenengan itu mengingatkanku kembali pada kampung halaman, membuatku rindu pada rumah di Jawatengah, rindu suasana ademnya, juga rindu pada masakannya.
Klenengan itu mengingatkanku kembali pada kampung halaman, membuatku rindu pada rumah di Jawatengah, rindu suasana ademnya, juga rindu pada masakannya.
Memasuki pelataran parkir, mataku langsung tertuju pada tenda-tenda makanan, yang sudah bertuliskan nama makanan yang ada di tenda itu.
Melestarikan Kuliner Tradisional
"Aaaw, Cabuk Rambak," tak sadar aku nyaris teriak membaca menu itu tertera di sebuah tenda. Bagaimana tidak, sudah berbulan-bulan aku dilanda kerinduan pada masakan ini, karena cabuk rambak ini termasuk kuliner Solo yang menurutku istimewa, karena sulit ditemukan di kota, selain kota asalnya, Solo.
Menu seperti gudeg, timlo Solo, serabi Solo, kadang-kadang bisa kutemukan di Bogor, atau di seputar Jabodetabek, tapi tidak dengan cabuk rambak. Meskipun makanan ini sederhana, namun memiliki ciri khas, yaitu pada sambal wijennya.
Sebentar, belum kuberitahu ya, aku berada dimana, saat itu aku berada di Resto Dapur Solo. Yup, dari nama Resto ini sudah bisa diduga kalau Resto ini memang menyajikan masakan Solo khususnya, dan beberapa jenis masakan Jawa.
Cabuk rambak itu ketupat yang dipotong dimakan dengan sambal wijen -- seperti bumbu pecel, yang dibuat dengan bahan wijen dan sedikit tepung beras, dimakan bersama rambak yaitu krupuk nasi, atau ada yang menyebutnya dengan gendar, atau juga karak.
Selain cabuk rambak, ada masakan khas kota Solo yang lain yaitu brambang asem, brambang adalah bawang merah dalam bahasa Jawa.
Brambang asem, adalah daun ubi jalar, direbus dengan cocolan sambalnya yang terdiri dari cabe , bawang merah, asam dan gula merah, Biasanya sambalnya selain terasa manis dan asam juga lumayan pedas, karena banyaknya cabe.
Brambang asem ini, dimakan bersama tempe gembus yang sudah dibacem. Selain brambang asem ada pecel ndeso, pecel dengan sambel wijen, biasanya dimakan dengan nasi merah, ada selad Solo, garang asem, gudeg, dan lainnya.
Bubur Solo juga disajikan, yaitu bubur beras dengan sayur tumpang (tempe semangit yang diolah mirip sambal goreng ), terik/ opor, bisa ditambah tempe bacem.
Ada juga stand/ tenda yang menyediakan makanan tahu petis, sosis Solo, pukis, janan pasar berbahan dasar singkong, dawet Solo, wedang ronde, serabi, lumpia Semarang dan laiinya.
Bubur Solo juga disajikan, yaitu bubur beras dengan sayur tumpang (tempe semangit yang diolah mirip sambal goreng ), terik/ opor, bisa ditambah tempe bacem.
Nasi langgi
Ada juga stand/ tenda yang menyediakan makanan tahu petis, sosis Solo, pukis, janan pasar berbahan dasar singkong, dawet Solo, wedang ronde, serabi, lumpia Semarang dan laiinya.
Bubur Solo
Dawet Solo
Gelar Cita Rasa Solo 2015
Eh, kenapa Resto Dapur Solo mengadakan acara festival kuliner? untuk apa? dan mungkin pertanyaan lain memenuhi pikiran kita,
Nama acaranya adalah Gelar Cita Rasa Solo 2015, dan acara ini sudah diselenggarakan oleh Resto Dapur Solo untuk yang ke tiga kali, dengan tema kuliner dan budaya Jawa. Festival Kuliner dan Kebudayaan itu diselenggarakan selama 3 hari berturut-turut, yaitu pada tanggal 11 - 13 Desember 2015.
Lalu, kenapa Resto Dapur Solo menyelenggarakan acara Gelar Cita Rasa Solo? Hal ini tak lepas dari visi yang dimiliki oleh founder sekaligus pemiliknya yaitu melestarikan budaya Indonesia, terutama makanan tradisional Jawa khas Solo.
Lalu, kenapa Resto Dapur Solo menyelenggarakan acara Gelar Cita Rasa Solo? Hal ini tak lepas dari visi yang dimiliki oleh founder sekaligus pemiliknya yaitu melestarikan budaya Indonesia, terutama makanan tradisional Jawa khas Solo.
Cerita tentang Resto Dapur Solo adalah sebuah perjalanan panjang seorang Ny. Swan, yang memulai usahanya dengan berjualan rujak dan es krim di garasi rumahnya pada tahun 1988. Dalam rentang waktu 27 tahun ( duapuluh tujuh tahun ) telah berkembang dengan pesat.
Dalam perjalanan waktu, menjelang pensiun kerja, sang suami membantu usahanya sehingga semakin berkembang, kemudian bergabung pula anak mereka setelah menyelesaikan studinya, sehingga makin berkembanglah bisnis mereka.
Dalam perjalanan waktu, menjelang pensiun kerja, sang suami membantu usahanya sehingga semakin berkembang, kemudian bergabung pula anak mereka setelah menyelesaikan studinya, sehingga makin berkembanglah bisnis mereka.
Ny. Swan bersama suami dan anak
Saat ini sudah berdiri 5 ( lima ) Resto Dapur Solo yaitu 2 ( dua ) buah di Sunter, 1 ( satu ) buah di Serpong, 1 ( satu ) di jalan panglima Polim dan 1 ( satu ) di Matraman. Untuk pelayanan lunch box, Dapur Solo memiliki 8 ( delapan ) cabang.
Setelah melewati masa yang panjang, Resto Dapur Solo sudah
menancapkan komitmen untuk terus mengembangkan kualitas disegala sisi.
Baik itu sisi SDM, yang terus diasah dan diberdayakan sehingga bisa
memberikan pelayanan terbaik pada customer.
Kualitas produk juga terus dijaga, salah satunya dengan mencari bahan baku yang berkualitas dan tidak lupa, selalu menggunakan produk Indonesia. Cinta negeri banget ya, keren nih Resto. Eh, ada lagi lho, resto ini memiliki dapur yang disebut dapur pusat, fungsinya untuk menjaga kualitas rasa masakan agar memiliki standard.
Kuliner Adalah Bagian dari Budaya
Dalam festival kuliner dan kebudayaan itu digelar juga beberapa produk pengusaha-pengusaha mikro yang dibina oleh Resto Dapur Solo, seperti pengusaha batik tulis, pengusaha jajanan khas Jawa, tak lupa dengan gelaran live music keroncong. Jawatengah banget lah.Sebuah kerinduan Ny. Swan akan budaya Jawa, terutama kulinernya, melahirkan ide untuk menyelenggarakan acara Festival Kuliber ini. Selain itu menjadi semacam ajakan kepada para pengusaha kuliner untuk selalu menggunakan produk lokal dalam membuat makanan atau minuman.
Bahkan beberapa pengunjung, termasuk pengunjung cilik, juga banyak yang ikut melakukan latihan membatik, sebuah pemandangan yang menjanjikan keoptimisan, bahwa budaya negeri ini akan terus dilestarikan oleh para penerus.
Latihan membatik
Gelar musik keroncong
Tumpeng Tsum Tsum
Acara Tumpeng Tsum Tsum, juga digelar di Resto Dapur Solo Sunter, dengan peserta kebanyakan para perempuan, baik yang sudah berumah tangga maupun yang belum berumah tangga. Acara ini adalah membuat makanan kreasi lucu bagi bekal anak=anak.Menggunakan bahan makanan tradisional seperti nasi kuning, telur dadar, sayuran kacang panjang, yang semua dikreasi sedemikian rupa sehingga membentuk tokoh-tokoh kartun kesukaan anak-anak.
Diharapkan dengan kreasi unik dan lucu ini, anak-anak menyukai bekal makanan sehat yang berbasis pada makanan tradisional. Sehingga dengan cara ini, selain diharapkan anak tertarik untuk makan, juga merupakan bentuk pengenalan kuliner tradisional kepada anak-anak.
Kreasi untuk bekal anak
Kreasi yang menarik
Dengan cara kreatif semacam itu, maka anak akan memiliki kerinduan kepada makanan masa kecilnya, saat dia dewasa nanti.
Ibu mana yang tidak bahagia jika anaknya yang sudah dewasa merindukan masakan ibunya disaat si anak masih kecil?
Klenengan : atau gamelan, yaitu musik tradisional Jawa
Asli...jadi kangen mudik. Harganya semurah di jawa gak?
BalasHapusHarganya 10 k mba, hehehe, sedikit lebih mahal. Yah, lumayan, obat kangen.
HapusCabuk rambak ama brambang asem, makyus kayaknya tuh... jadi pengen nyobain
BalasHapusNyuss bener, tradisional banget pokoknya
Hapusish, ngiler ama dawetnya deeh :D
BalasHapusDawetnya isinya macem-macem, mulai cendol, irisan nangka, ketan item, sumsusm
HapusKok ada nasi langgi juga? Swtauku nasi langgi dr cirebon mak. Tapi endes2 tuh menunya..brambang asemnya menggoda
BalasHapusNasi langgi, di Jawatengah juga banyak kok mba.
HapusBrambang asemnya, aku suka bikin sendiri, kalau pas ada daun ubinya
bikin ngiler makanannya mbak
BalasHapusaku tertarik sama tumpeng sumsumnya itu
unik..
Iya, itu untuk menarik hati anak-anak kecil supaya mudah konsumsi makanan tradisional
HapusWaaah ternyata saya belum pernah nyobain makanan Solo, kecuali tumpengnya.
BalasHapusMasakan Solo, enak mba, bumbunya juga padat, nyuss
Hapuswah namanya unik banget dan begitu menggoda selera, ada Cambuk Rambak dll...heeemm yummy banget :) betewei ini tampilan rumah yang baru ya Bund :) so beautiful :)
BalasHapusIya, karena dulu pernah tinggal di Solo, makanya sering kangen masakan-masakan Solo. Kebetulan ada yang nawarin, ya samber wae, hehehe.
HapusIya, ini rumah baru, biar yang masuk merasa humy