Kamis, 10 Desember 2015

TIK Untuk Pemberdayaan Perempuan

Balita itu, duduk di kursi warung ayam goreng sambil memegang gadget yang berukuran  sekitar 9 inci, bahkan tangan mungilnyapun kerepotan memegang gadget itu.

Kuperkirakan mungkin baru duduk di Taman Kanak-kanak. Sejak datang, tak sekalipun kepalanya menoleh, asyik dengan gadget ditangannya, sementara ayahnya sedang memesan ayam goreng.

Selama menunggu ayahnya, gadis kecil itu berganti posisi berkali-kali, dari duduk, telentang, tengkurap, duduk lagi, tengkurap lagi, begitu seterusnya, sama sekali tak tertarik untuk melihat sekelilingnya. Bahkan saat ayahnya berada didekatnya, dia juga tidak sadar, sampai akhirnya tubuh mungilnya diangkat oleh ayahnya, diajak masuk ke mobil.

Duuh, bisa saja terjadi, dia diangkat oleh orang lainpun dia tak akan menyadari, karena sangat asyik dengan gadgetnya, hehehe

Atau pernahkah mendengar ada gadis remaja yang 'hilang' setelah berkawan dengan seseorang di dunia maya?. Adalagi berita yang mengatakan ada remaja yang hilang diculik facebook. Hehehe, sepintas kilas, terdengar menggelikan, masa facebook bisa melakukan penculikan.

Kejadian penculikan remaja setelah komunikasi via facebook, atau orang yang seperti disihir oleh gadget,  hanyalah sedikit hal dari banyak peristiwa yang melukiskan bahwa terkadang  teknologi informasi dikonsumsi tanpa pengetahuan yang memadai.

Itulah ekses penggunaan teknologi. Banyaknya kejadian buruk yang diakibatkan karena tidak pahamnya kita terhadap teknologi informasi.

Perempuan dan TIK

Siapapun sebaiknya bisa mengikuti perkembangan jaman termasuk perempuan. Sudah semestinya perempuan juga memahami perkembangan teknologi informasi, untuk kemudian bisa mengambil manfaat dari sana.

Itulah yang disampaikan oleh Ibu Ratih Sumarti sekretaris BPP-KB Kabupaten Bogor, bahwa perempuan seharusnya memahami teknologi, bukan hanay untuk senang-senang saja, untuk main games, facebook dll.

Kalimat itu diucapkan pada pembukaan acara  Uji Coba Draft Panduan Model Pendayagunaan TIK Bagi Perempuan di Bidang IPTEK di Kabupaten Bogor, yang diselenggarakan di Hotel Salak selama dua hari, yaitu tanggal 1 dan 2 Desember 2015.

 Ibu Ratih Sumarti, bersama dua nara sumber

Peserta yang hadir sebagian besar adalah ibu-ibu, kebanyakan adalah para volunteer, anggota komunitas dan para pendamping sosial kemasyarakatan. Seperti para pemuda relawan konsultan untuk narkoba, relawan pendamping rumah singgah, para penggiat ekonomi kecil.

Terlebih jumlah perempuan di Kabupaten bogor mencapai 49% dari jumlah penduduk sekitar 5.3 juta, yang terdiri dari 40 kecamatan dan 434 desa.

Selain Ibu Ratih, ada pembicara dari KPPA seperti bapak Bambang sebagai asisten Deputy Gender dan IPTEK di KPPA, ada juga  bpk Dendi dari Dinas Kominfo kabupaten Bogor. Salah satu hal yag disampaikan oleh bpk Dendi adalah bahwa masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang rajin on line, hehehe.

Pemateri lainya adalah ibu Ani Berta yang mewakili Serempak, bapak Umam dan bapak Chandra  yang mewakili relawanTIK
Ibu Ani Berta

Bapak Umam dan bapak Chandra

Rajin on line ini bermakna ganda, bisa rajin dalam arti positif yaitu on line yang produktif, online yang bermanfaat. Bisa juga rajin on line yang negatif, yaitu on line yang konsumtif, yang tak bermanfaat.

Aspek Positiv dan Aspek Negativ Internet

Secara garis besar, internet memiliki manfaat yang bisa diaplikasikan ke dalam berbagai segi kehidupan
  • Pendidikan
  • Pemerintahan
  • Ekonomi
  • Pertahanan Keamanan 
  • IRT
Lebih rinci lagi, manfaat internet juga bisa dikategorikan sebagai berikut:
  • Media audio visual
  • Perpustakaan on line
  • Meningkatkan komunikasi menjadi lebih efisien
  • Menambah kosa kata
  • Bisa membuat karya tulis
  • Bisa menjadi referensi untuk belajar

Ada beberapa dampak negativ internet yang mungkin timbul yaitu:
  • Pornografi anak
  • Umpatan cyber
  • On line sex
  • Propaganda
  • Penipuan
  • Virus
  • Terlanggarnya batas privacy
  • Hacking data security
Selama dua hari, selain pengetahuan dan wawasan tentang internet, juga diberikan materi yang langsung diaplikasikan yaitu bagaimana membaut email dan membuat blog.

Ikut serta membantu sedikit memandu membuat email, membuat blog bagi peserta yang kebanyakan ibu-ibu, banyak kesan disini. Ada perempuan yang sudah memahami internet namun belum bisa memanfaatkan dengan proporsional, ada yang belum mengenal dunia internet, ada yang sudah mengenal internet dan bisa memanfaatkan dengan benar.
Suasana Pelatihan

Pada dasarnya, semua peserta yang diminta melakukan presentasi singkat tentang pembelajaran IT mengatakan bahwa dengan mengenakl internet, pekerjaan mereka terbantu, menjadi lebih mudah dan lebih ringan.

Kalau dahulu mereka melakukan pencatatan kegiatan secara manual menggunakan kertas, pena dan ditulis manual dengan tangan, sesudah mengenal internet tentu menjadi lebih cepat.

Begitu juga untuk urusan pengiriman berkas, ke lembaga-lembaga terkait, kalau dahulu mereka harus membawanya dalam bentuk kertas fisik, membutuhkan transportasi, maka setelah belajar internet mereka berharap, mengirimkan ebrkas-berkas cukup menggunakan surat elektronik saja, atau email.

Para peserta ini, merasakan senang bisa mendapatkan pelatihan dan pembelajaran meskipun tidak lama, dan mereka masih mengharapkan,  untuk diselenggarakannya pelatihan TIK lagi.

Demikian juga dengan ibu Ratih  Sumarti yang menyatakan bahwa kegiatan ini harus terus dilakukan di tempat masing-masing, tidak berhenti hanya sampai pada pembelajaran saat itu saja. Hal itu disampaikan ibu Ratih dalam acara penutupan.

Bersyukur bisa datang ke acara ini karena semakin banyak belajar dan memahami, perempuan membutuhkan TIK untuk berbagai keperluan, Terbukti bahwa mereka yang datang ke acara ini, merasa mendapatkan pengetahuan baru untuk mengembangkan kegiatan sosial mereka.




18 komentar:

  1. Yg efek negatifnya tergantung kebijakan provider ya mb..ada beberapa yg diblok situs negatifnya, ada juga yg enggak,,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. yups, karena tidak semua pengguna memiliki sikap seleksi yang kuat.

      Hapus
  2. betul mbak, segala sesuatu itu pasti memiliki dua sisi: positif dan negatif

    positifnya tentu, dengan internet akan membuat balita itu cerdas karena sejak dini bersentuhan dengan teknologi
    negatifnya, seperti yang mbak tulis pada paragraf awal itu...

    nah, di sinilah sebagai blogger, kita wajib berpartisipasi untuk memberi informasikepada orang terdekat
    saya pernah ikut sharing ke anak2 sd, respons mereka luar biasa pas tahu 2 sisi internet, begitu juga dengan orang tua mereka

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener, hanya karena sebagian besar masyarakat menikmati diri menjadi konsumen, jadi ya, asik-asik saja, apapun contennya ya, hehehe.
      Terlebih anak-anak, kan tak semua memiliki kendali yang kuat

      Hapus
  3. Oh ini acara yang sebelumnya ya, Mba. Aku ga ikut. Makasih infonya, Mbakku.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mba, yang pertama cenderung lebih kepada pembekalan kepada para kader di masyarakat, jadi lebih teknis

      Hapus
  4. Sebagian masyarakat memang masih belum banyak yang menyadari bahwa internet bisa membawa dampak baik dan buruk. Semoga sosialisasi ini bisa meluas ya, mbak. TFS:)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yes, tergantung selextive exposure yang kita miliki, jadi tidak semua hal kita kunyah begitu saja, hehehe

      Hapus
  5. sebagai orang tua harus tau juga dampak positif dan negatifnya ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener mba, jadi saat mendampingi dan memberi masukan kepada anak, ada landasan pengetahuan ya

      Hapus
  6. Alhamdulillah ya Mbak, bisa menghadiri acara semacam ini, jadi bisa mengetahui dan berbagi mengenai TIK. Anak saya kadang-kadang saja suka sama gadget.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mba, bagaimanapun kenajuan teknologi, tetap saja ada lah unsur negatifnya,jadi musti waspada aja

      Hapus
  7. salam kenal mba...TIK memang ibarat pisau ya..perlu baik-baik memanfaatkannya dan menghindari dampak negatifnya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai mba Indah, salam kenal kembali., hehehe, makasih udah berkunjung mba.
      Bener mba, pemngetahuan, pemanfaatan sebaik-baikmnya, akan menjadi bekal buat menggunakan IT

      Hapus
  8. Ini acara yang di Salak ya.
    Bener bgt sih, internet itu punya dua sisi, negatif dan positif

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dua sisi mata uang ya, tinggal kita pilihpilih dengan pandai, mau yang mana, hehehe

      Hapus
  9. Setuju mba'e. Edukasi dimulai dari diri sendiri dulu kemudian keluarga a.k.a anak-anak. Dan sebagai sosial media enthusiasist (cieee..), sebaiknya kita menyampaikan informasi yang konstruktif supaya Indonesia bisa lebih maju dan lebih baik dari yang sekarang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yups, ayok pinter IT dulu. ( Aku nggak pinter2 }, setelah itu baru orang terdekat di deki, dst.tar kira

      Hapus