Minggu, 15 Februari 2015

Bagaimana Curhatmu?

Adakah teman kita  yang suka menceritakan problem mereka? pasti ada ya, atau apakah kita yang kadang-kadang menceritakan problem kita?
Bahasa populer sekarang curhat, tentu kadang-kadang kita lakukan atau juga kadang-kadang kawan kita yang curhat kepada kita.
Kebetulan ada masa dimana aku sering sekali menjadi tumpuan bagi sekelilingku untuk curhat, aku juga tidak tahu alasannya, hanya aku merasa berarti. sebagai sahabat aku dipercaya utnuk mendengarkan persoalan-persoalan mereka.
Kadang-kadang bahkan persoalan yang berada diluar wilayah realitaku, misalnya aku dicurhati masalah problem rumah tangga saat aku belum menikah dan ini tidak hanya seorang kawan saja, tetapi beberapa kawan menceritakan kisah rumah tangga mereka.


Berdasar pengalaman, ada beberapa type orang ketika mereka curhat
  • Orang yang curhat dan benar-benar membutuhkan masukan atau saran untuk mencari solusi dari problemnya. Orang yang curhat tipe ini, dia akan membuka hati dan pikirannya untuk perbaikan.
    Dia akan mendengarkan dengan sungguh-sungguh masukan yang kita berikan, lalu saling mendiskusikannya dengan kita saat dia sharing. Dia akan merasa pandangannya, pikirannya menjadi lebih jelas melihat permasalahan yang dia hadapi, sehingga dengan curhat dia merasa bebannya menjadi berkurang.
    Orang yang sungguh-sungguh curhat dan memang ingin mencari solusi.Orang seperti ini sadar penuh jika dia sedang menghadapi masalah, dan harus mencari solusi dengan meminta bantuan kepada orang lain.
    Orang dengan tipe ini, hanya akan menceritakan problemanya hanya kepada  orang-orang yang dipercaya saja, orang yang menurutnya bisa menyimpan rahasia dan bisa memberinya saran yang tepat.
    Menghadapi orang yang curhat seperti ini, kita tentu akan dengan senang hati membantunya dengan memberikan saran, masukan ataupun bantuan bentuk lain semaksimal mungkin yang kita bisa lakukan. 
  • Tipe yang kedua, orang yang memang memiliki problem, dan sebenarnya membutuhkan solusi namun menolak semua saran yang diberikan. Penolakannya disebabkan orang ini merasa saran yang diberikan kawannya semua sudah dijalankannya.
    Dia akan selalu berkata "sudah", untuk semua saran yang diberikan, dan disaat yang bersamaan, dia menunjukkan bahwa dia sedang sangat bermasalah, dan membutuhkan pertolongan.
    Tipe ini akan mengulang-ulang menyampaikan persoalannya, tetapi selalu juga mengulang penolakan untuk saran yang diberikan. Biasanya dia sendiri tidak tahu persis problem ada dimana, hanya dia merasa memiliki problem yang berat.
    Menghadapi orang yang curhat dengan tipe ini, membutuhkan kesabaran tersendiri. Kalau kita bisa telaten, dan bersedia meluangkan waktu yang panjang untuk menjadi pendengarnya, kita sudah membantunya mengurai problem yang ada.
  • Ada lagi tipe orang yang saat curhat, sebenarnya hanya ingin bercerita saja, hanya ingin didengarkan saja, dia tidak sedang sungguh-sungguh membutuhkan solusi.
    Karena percayalah, dia tidak sedang membutuhkan saran. Dia hanya ingin menunjukkan 'sesuatu' yang sedang ingin dia tunjukkan, entah apa itu, tetapi biasanya tidak sulit untuk diraba, apa yang sebenarnya ingin dia tunjukkan tetapi tidak mungkin untuk dikatakannya secara langsung.
    Istilah ekstrimnya orang yang curhat, tetapi sebenarnya hanya ingin bercerita saja, adalah orang yang sedang mencari perhatian, atau orang yang sedang membutuhkan perhatian atau orang yang kesehariannya kurang perhatian dari orang-orang terdekatnya.
    Apa sikap kita? berikan perhatian setulusnya, dengan mendengarkannya, karena biasanya orang-orang seperti ini sedang dilanda kesepian karena berbagai hal.
Menarik, dan bisa menjadi pembelajaran bagi kita, dan pertanyaannya, kita ada di tipe yang manakah?.
Apakah saat kita curhat itu membuat kawan kita menjadi berarti, membuat kawan kita pusing karena semua saran ditolak, atau  kita hanya mencari perhatian saja..
Apakah kita akan menyejukkan hati kawan kita saat kita dipercaya mendengarkan problemanya?
Atau apakah kita tipe yang acuh tak acuh saat kawan kita ingin curhat?

9 komentar:

  1. halo....saya mampir kesini ya mak...

    menarik topiknya,soal curhat mencurhat..sudah pernah ktmu juga tipe para curhater hehe...

    BalasHapus
  2. Kalo Ima, sering pas lagi curhat, disitu suka nemu benang merah masalah dan solusinya, Bu.

    BalasHapus
  3. hehe dari curhat bila kita cermati bisa jadi kisa yang menarik.. dan tentu saja tuk diambil hikmahnya bukan malah diumbar aibnya.. keren Jeng..lanjut.
    Untuk cari teman yang diajak curhat juga ngga sembarangan ya

    BalasHapus
  4. Kalo aku sih gantian curhat. Hihihi... biasa Klo udah klik enak curhat2...

    BalasHapus
  5. Pundak selalu tersedia utk kawan terdekat bak saudara

    BalasHapus
  6. Bener banget Mba, begitu banyak tipe curhat yang macam2 motivasinya :D
    Kalo saya lebih suka curhat di buku diary...atau curhat ke Alloh saat shalat :D

    BalasHapus
  7. kadang curhat bisa meringaknkan masalah

    BalasHapus
  8. Kalo Ima, sering pas lagi curhat, disitu suka nemu benang merah masalah dan solusinya, Bu.

    BalasHapus
  9. hikmahnya bukan malah diumbar aibnya.. keren Jeng..lanjut.
    Untuk cari teman yang diajak curhat juga ngga sembarangan ya

    BalasHapus