Minggu, 27 Maret 2016

Peningkatan Kapabilitas Hadapi MEA

Sering sekali kalimat Masyarakat Ekonomi Asean  kita baca dan kita dengar, baik lewat media cetak, media online dan lainnya.

Apa ya, rasanya kok berfikir tentang MEA, serasa berfikirnya pejabat begitu, hehehe. Mikir soal MEA berasa mikir sesuatu yang gede banget, fikiran kayak nggak nyampe aja.

Meskipun begitu, tetap saja, yang namanya informasi kan tetep harus diketahui oleh siapapun dia. Aku sekalipun hanya ibu rumah tangga, pengin tau juga kan, setidaknya info ini menjadi pengetahuan berarti kan.
Minimal ketika ada orang yangs edang ngobrol soal MEA, aku nggak seperti enthung, yang hanya menoleh ke kiri dan ke kanan, heheh.

Apa itu MEA

Apa dan siapa MEA perlu diketahui oelh masyarakat, bagaimanapun masyarakat akan merasakan imbas dari MEA ini.
MEA merupakan sebuah konsep perdagangan bebas antara negara-negara ASEAN, dan ini sudah disepakati oleh para negera anggota ASEAN.
Perdagangan bebas? apa maksutnya?. Perdagangan bebas kurang lebih merupakan sebuah situasi dimana dilakukan penjualan melalui ekspor maupun import, yang tidak dikenakan biaya pajak negara dan biaya tambahan lainya.
 
Karena tanpa pajak, maka implikasinya adalah bisa saja barang-barang produk luar Indonesia harganya murah disebabkan tanpa pajak. Bisa jadi lebih murah dibanding produk yang sama dari dalam nenegri, yaitu Indonesia.

Kenapa orang menyukai produk China, misalnya? kenapa orang menyukai drama Korea dibanding sinetron? Jawabanya sederhana sekali, yaitu bisa karena lebih murah, lebih baik atau lebih berkualitas, atau lebih prestisius, hehehe.
Contoh didepan mata yang paling sering kita lihat adalah kebutuhan pokok kita. Lihat saja  bagaimana mall di sekitar kita banjir produk luar. Sekarang ini tidak sulit unuk menemukan beras, sayur mayur, buah-buahan dari luar. 

Kata kawanku, malah pernah naik taxi yang jadi sopir bukan orang Indonesia, nah tuh, bagaimana coba.

Menyikapi MEA Ala Aku

Kemajuan jaman kan nggak bisa ditolak, dan kita juga tidak selalu bisa mengendalikannya. MEA kan juga kesepakatan antar negara. nah, sebagai akr rumput nih, sebagai rakyat, memang terkena imbas, dampak, ekses dan sebagainya.

Menurutku nih, tidak smeuanya merupakan ancaman. katakanlah misal dengan MEA ini, kita lalu tidak bisa menolak banjirnya produk dan jasa dari luar negeri kan?

Ibarat bermain bola, ketika nggak bisa membendung penyerang kan ada yang bisa dilakukan yaitu bertahan.Nah, itu yang harus dilakukan, bertahan, agar tidak kelimpungan kan.

Bagiku yang bergerak di duia kepenulisan  freelance ini, juga menganggap pertahanan perlu dengan berbagai cara, sehingga tetap mampu mengikuti dinamika yang muncul akibat MEA.



  1. Banyak Belajar
    Seperti disadarkan, dengan adanya MEA ini, menjadi diingatkan, kalau aku ini sebenarnya nggak tahu apa-apa, alias masih ahrus banyak belajar.
    Karena dengan banyak belajar, maka dinamika yang muncul akan bisa diimbangi dengan pengetahuan.
    Jika tidak, dan berjalan mengikuti dinamika tanpa ilmu, maka kita hanya akan menjadi penonton yang manis saja.
    Dengan belajar, dan aktif mengikuti dinamika, akan tertutup kemungkinan untuk tertinggal. Karena jika sudah tertinggal,
  2. Memperkokoh Karakter
    Maksutnya adalah karakter sebagai anak negeri, yaitu dengan lebih banyak lagi belajar tentang ajaran-ajaran luhur negeri ini, tentang kearifan lokal yang negeri ini sungguh sangat kaya akan itu.
    Dengan lebih banyak mempelajari dan memahami kearifan lokal, maka kita tak akan lagi tergila-gila dengan budaya import.
    Dengan begitu, meskipun mungkin minimal, kita akan memiliki konstribusi pada negeri untuk mampu bertahan dari gempuran budaya luar.
  3. Asah Attitude
    Tak kalah penting yaitu kemauan untuk mengasah attitude untuk menjadi lebih baik lagi dari waktu ke waktu. Butuh kemauan untuk mengasah attitude karena jati diri kita ditunjukkan melalui attitude. selalu menjaga attitude positif dan sedikit demi sedikit mengurangi atttitude yang negatif.
    Attitude postif yang akan menjadi jaminan dalam sebuah kompetisi seeprti kejujuran, rendah hati, open mind, profesional.
    Attitude positif akan meningkatkan kapabilitas kita, sehingga mempermudah untuk mendapatkan peluang dalam pergaulan secara universal.
  4. Leadership
    Menggali sikap leadership bisa dilakukan dengan berorganisasi. pelajaran leadership secara praktis tak akan ditemukan di sekolah, hanya ada di organisasi.
    Leadership erat kaitannya dengan managemen.
    Kenapa leadership perlu? kaena dengan belajar dan mengasah sikap kepemimpinan, kita tidak hanya menjadi pengekor.
Kebayang persaingan yang ketat akan semakin terasa, dan salah satu cara adalah meningkatkan kapabilitas diri. Dengan begitu, kita akan memiliki kemampuan berkompetisi.


8 komentar:

  1. Bukan hanya skill yang harus dipertajam, namun attitude juga wajib yah diasah.

    BalasHapus
  2. setuju mbak, walau irt kudu tetep blajar dan meningkatkan attitude

    BalasHapus
  3. setuju mbak, walau irt kudu tetep blajar dan meningkatkan attitude

    BalasHapus
  4. Disiplin juga berperan agar tak kalah bersaing dengan bangsa lain.
    Mbuang sampah dan merokok di sembarang tempat bisa didenda di Singapura.
    Salam hangat dari Jombang

    BalasHapus
  5. Nah ini dia, leadership juga penting ya Mba. Diterapkan dalam mendidik anak maupun menjaga hubungan dengan orang-orang di sekitar juga bisa ini. Leadership yang bukan bossy, namun lebih cenderung menjadi inisiator.

    BalasHapus
  6. Malah nggak terasa sekarang udah masuk era perdagangan bebas mbak, harus lebih rajin lagi.ngeblognya ya kita

    BalasHapus
  7. ya, bila ibarat bermain bola seperti bertahan saja tidak cukup. Sesekali juga harus menyerang balik dengan kualitas tentunya :)

    BalasHapus